Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada penutupan perdagangan Selasa ini. Investor asing jual saham Rp 587,34 miliar di pasar regular.Â
Pada penutupan perdagangan saham, Selasa (16/4/2019), IHSG naik 46,39 poin atau 0,72 persen ke posisi 6.481,54. Indeks saham LQ45 menguat 1,05 persen ke posisi 1.023,94 Sebagian besar indeks saham acuan menghijau kecuali indeks saham Pefindo25 melemah 0,60 persen.
Sebanyak 235 saham menguat sehingga mengangkat IHSG ke zona hijau. Sementara itu, 162 saham melemah dan 132 saham diam di tempat. Pada awal pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.485,12 dan terendah 6.438,39.
Advertisement
Total frekuensi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 470.730 kali dengan volume perdagangan 14,5 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 8,8 triliun.
Baca Juga
Investor asing jual saham Rp 587,34 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.085.
Sebagian besar sektor saham menguat kecuali sektor tambang merosot 0,20 persen dan perdagangan turun dengan angka yang sama.
Sektor saham kontruksi menguat 2,48 persen, dan catatkan penguatan terbesar. Disusul sektor saham aneka industri menguat 1,66 persen dan sektor saham industri dasar menanjak 1,10 persen.
Saham-saham yang menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau antara lain saham HRME melonjak 25 persen ke posisi Rp 300 per saham, saham DART menguat 24,35 persen ke posisi Rp 286 per saham, dan saham TMPO meroket 22,35 persen ke posisi Rp 208 per saham.
Sedangkan saham-saham yang melemah antara lain saham SAPX merosot 25 persen ke posisi Rp 555 per saham, saham INPP terpangkas 25 persen ke posisi Rp 675 per saham, dan saham APEX susut 24,12 persen ke posisi Rp 645 per saham.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Sesuai Prediksi Analis
Realisasi gerak IHSG ini sesuai denga prediksi analis. Sebelumnya, IHSG diperkirakan bakal menguat pada perdagangan saham Selasa (16/4/1019). Penguatan IHSG ditopang oleh data neraca perdagangan yang surplus sebesar USD 540 juta pada Maret 2019.
"Selain itu, kondisi global juga terlihat semakin kondusif sehingga IHSG menunjukkan potensi penguatan dalam jangka pendek di kisaran 6.419-6.446," tutur Analis PT Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan di Jakarta.
Melanjutkan, Analis PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Suryawijaya mengungkapkan, jelang satu hari pelaksanaan Pemilu, IHSG berpeluang menghijau di jangka pendek.
"Sehari jelang pilpres, IHSG berada dalam rentang konsolidasi wajar dimana potensi penguatan masih terlihat cukup besar," jelasnya.
Adapun dia memprediksi IHSG akan diperdagangkan pada level support dan resistance di 6.389 - 6.556
Advertisement