Liputan6.com, Jakarta Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) mengakhiri perdagangan Jumat (21/2) dengan kenaikan, seiring dengan penguatan bursa saham Asia. IHSG ditutup naik 14,96 poin atau 0,22% ke level 6.803,00. Sementara itu, indeks LQ45 yang berisi 45 saham unggulan juga menguat 5,11 poin atau 0,65% ke posisi 775,68.
Dikutip dari Antara, Jumat (21/2/2025), menurut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas, penguatan IHSG didorong oleh sentimen eksternal dan internal yang positif.
Advertisement
Baca Juga
Dari faktor global, bursa saham Asia menguat setelah muncul optimisme terkait kesepakatan perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dan China.
Advertisement
Pernyataan Presiden AS Donald Trump yang mengindikasikan kemungkinan kesepakatan dagang baru dengan China meningkatkan harapan pasar terhadap stabilitas perdagangan global.
Selain itu, kebijakan moneter China turut mendukung pasar saham regional. Bank sentral China (People’s Bank of China/PBOC) mempertahankan suku bunga pinjaman utamanya selama empat bulan berturut-turut hingga Februari 2025.
Suku bunga pinjaman satu tahun tetap di level 3,1%, sedangkan suku bunga pinjaman lima tahun bertahan di 3,6%. Keputusan ini bertujuan untuk menjaga stabilitas ekonomi China di tengah tekanan dari kebijakan perdagangan AS dan fluktuasi nilai tukar Yuan.
Faktor Domestik
Dari sisi domestik, Bank Indonesia (BI) melaporkan bahwa Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal IV-2024 mencatat surplus sebesar 7,9 miliar dolar AS, meningkat dari 5,9 miliar dolar AS pada kuartal sebelumnya.
Kondisi ini memperkuat ketahanan ekonomi Indonesia di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.
Pergerakan IHSG Sepanjang Perdagangan
Pada pembukaan perdagangan, IHSG sempat melemah sebelum akhirnya bergerak ke zona hijau hingga penutupan sesi pertama. Tren positif terus berlanjut di sesi kedua hingga penutupan perdagangan saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, empat sektor mencatat penguatan, dipimpin oleh sektor teknologi yang melonjak 6,69%.
Sektor transportasi dan properti juga mengalami kenaikan masing-masing sebesar 0,46% dan 0,33%.
Sebaliknya, tujuh sektor mengalami penurunan, dengan sektor barang konsumen primer turun paling dalam sebesar 0,55%, diikuti oleh sektor industri yang melemah 0,11%.
Advertisement
