9 Sektor Saham Menguat, IHSG Naik 29,28 Poin

Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau meski terjadi aksi jual investor asing pada perdagangan saham Senin (15/4/2019).

oleh Agustina Melani diperbarui 15 Apr 2019, 16:16 WIB
Diterbitkan 15 Apr 2019, 16:16 WIB
IHSG 30 Mei 2017 Ditutup Melemah 0,33 Persen
Sepanjang perdagangan hari ini (30/5), IHSG bergerak pada kisaran 5.693,39 - 5.730,06, Jakarta, Selasa (30/5). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau meski terjadi aksi jual investor asing pada perdagangan saham Senin (15/4/2019).

Pada penutupan perdagangan saham, Senin (15/4/2019), IHSG naik 29,28 poin atau 0,46 persen ke posisi 6.435,15. Indeks saham LQ45 menguat 0,48 persen ke posisi 1.013,27 Sebagian besar indeks saham acuan menghijau kecuali indeks saham Pefindo25 melemah 0,29 persen.

Sebanyak 194 saham melemah sehingga membatasi penguatan IHSG. Sementara itu, 198 saham menguat dan 136 saham diam di tempat. Pada awal pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.442,02 dan terendah 6.415,11.

Total frekuensi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 412.521 kali dengan volume perdagangan 14,2 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 8,1 triliun. Investor asing jual saham Rp 400,94 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.060.

Sebagian besar sektor saham menguat kecuali sektor tambang merosot 0,42 persen. Sektor saham aneka industri menguat 1,33 persen, dan catatkan penguatan terbesar. Disusul sektor saham barang konsumsi menguat 0,76 persen dan sektor saham manufaktur menanjak 0,75 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain saham HRME melonjak 34,83 persen ke posisi Rp 240 per saham, saham CPRI menguat 34,23 persen ke posisi Rp 200 per saham, dan saham MTPS meroket 24,67 persen ke posisi Rp 935 per saham.

Sedangkan saham-saham yang melemah antara lain saham DART merosot 17,86 persen ke posisi Rp 230 per saham, saham BMSR terpangkas 10,95 persen ke posisi Rp 122 per saham, dan saham CSAP susut 10,61 persen ke posisi Rp 590 per saham.

Bursa saham Asia bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng turun 0,33 persen, indeks saham Shanghai merosot 0,34 persen, indeks saham Singapura tergelincir 0,14 persen.

Selain itu, indeks saham Korea Selatan Kospi menguat 0,42 persen, indeks saham Jepang Nikkei bertambah 1,37 persen, dan bukukan penguatan terbesar. Indeks saham Taiwan menanjak 0,65 persen.

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

IHSG Menguat di Awal Sesi Perdagangan

Terjebak di Zona Merah, IHSG Ditutup Naik 3,34 Poin
Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). Sejak pagi IHSG terjebak di zona merah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona hijau pada awal perdagangan. Aksi beli investor asing dan nilai tukar rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) jadi penopang IHSG.

Pada pra pembukaan perdagangan, Senin 15 April 2019, IHSG menguat 21,03 poin atau 0,33 persen ke posisi 6.426,90. Pada pukul 09.00 WIB, IHSG naik 25,48 poin atau 0,40 persen ke posisi 6.431,35. Indeks saham LQ45 mendaki 0,49 persen ke posisi 1.013,39. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau.

Sebanyak 120 saham menguat sehingga mengangkat IHSG. 37 saham melemah dan 112 saham diam di tempat.

Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.435,22 dan terendah 6.423,68. Total frekuensi perdagangan saham 12.618 kali dengan volume perdagangan 1,2 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 308,9 miliar.

Investor asing beli saham Rp 543,60 juta di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 14.063.

10 sektor saham menguat di awal sesi perdagangan. Sektor saham aneka industri naik 1,6 persen, dan bukukan penguatan terbesar. Disusul sektor saham keuangan menanjak 0,60 persen dan sektor saham perdagangan menanjak 0,42 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain saham HRME naik 34,83 persen ke posisi Rp 240 per saham, saham MTPS melonjak 24,67 persen ke posisi Rp 935 per saham, dan saham MFMI mendaki 15,87 persen ke posisi Rp 730 per saham.

Saham-saham yang tertekan antara lain saham TNCA turun 5,84 persen ke posisi Rp 290 per saham, saham IMPC merosot 3,45 persen ke posisi Rp 840 per saham, dan saham BTON tergelincir 3,12 persen ke posisi Rp 248 per saham.

Bursa saham Asia kompak menguat. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 1,18 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi mendaki 0,72 persen, indeks saham Jepang Nikkei menanjak 1,43 persen.

Selain itu, indeks saham Shanghai menguat 1,86 persen, indeks saham Singapura menguat 0,17 persen dan indeks saham Taiwan mendaki 0,80 persen.

 

Prediksi Analis

Akhir tahun 2017, IHSG Ditutup di Level 6.355,65 poin
Pekerja tengah melintas di bawah papan pergerakan IHSG di BEI, Jakarta, Jumat (29/12). Karena hal tersebut, Jokowi memberi apresiasi kepada seluruh pelaku industri maupun otoritas pasar modal. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan terkoreksi pada perdagangan saham Senin, 15 April 2019.

Analis PT Artha Sekuritas Juan Oktavianus Harahap menilai, kemungkinan IHSG diperdagangkan pada level support dan resistance di 6.389-6.452.

"Mendekati pemilu, secara historis IHSG cenderung volatile dan pelaku pasar akan berhati-hati," ucapnya di Jakarta.

Meski begitu, dia menambahkan, IHSG secara teknikal memasuki pola konsolidasi dengan candle berada di area lower Bollinger band sehingga ada kemungkinan rebound di area support.

Seirama, Head of Research PT Reliance Sekuritas Lanjar Nafi Taulat mengungkapkan, IHSG akan bergerak melemah dengan menguji support dengan range 6350-6425.

Adapun saham yang laik dibeli menurutnya ialah saham PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA), PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM), dan PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG).

Sedangkan Juan menganjurkan saham PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) serta PT Vale Indonesia Tbk (INCO).

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya