Liputan6.com, Jakarta - PT Medikaloka Hermina Tbk menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan 2018 sekaligus RUPS Luar Biasa untuk pertama kalinya sebagai perusahaan terbuka setelah saham Hermina tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 16 Mei 2018. Dalam RUPS ini, Dewan Komisaris dan Direksi Hermina memaparkan kinerja Perseroan yang baik membukukan pertumbuhan bisnis sepanjang 2018.
RUPS Tahunan dan Luar Biasa ini terdapat lima agenda yaitu persetujuan dan pengesahan laporan tahunan Perseroan untuk tahun buku 2018, penetapan penggunaan laba bersih Perseroan tahun buku 2018, laporan dan pertanggungjawaban realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum, penunjukan akuntan publik yang akan mengaudit laporan keuangan Perseroan tahun buku 2019, serta penetapan remunerasi bagi anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan.
Kelima agenda RUPS Tahunan ini mendapatkan persetujuan dari para pemegang saham Perseroan. Sementara itu, RUPS Luar Biasa membahas tentang persetujuan atas perubahan Anggaran Dasar Perseroan mengenai maksud dan tujuan serta kegiatan usaha Perseroan yang juga telah mendapatkan persetujuan dari pemegang saham.
Advertisement
Direktur Utama Hermina Hasmoro menyatakan, Hermina yang didirikan pada 1985 telah tumbuh sebagai salah satu grup rumah sakit umum swasta terbesar di Indonesia dan per Desember 2018 memiliki 32 jaringan rumah sakit berkapasitas 3.378 tempat tidur yang tersebar di 20 kota di Indonesia dengan didukung oleh lebih dari 3.200 dokter dan spesialis.
Baca Juga
Sepanjang 2018, jaringan rumah sakit Hermina telah dipercaya oleh 5,3 juta pasien rawat jalan dan 310 ribu pasien rawat inap. Sebagai rumah sakit umum, Hermina juga menjadi pemimpin pasar dalam segmen spesialisasi kebidanan dan kesehatan anak, tenaga medis. Hermina telah membantu kelahiran lebih dari 45 ribu bayi di tahun 2018.
“Kedepannya, Hermina akan terus memperluas akses layanan kesehatan kepada masyarakat dengan komitmen sebagai penyedia utama Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan ekspansi dengan menambah empat rumah sakit pada tahun ini,” kata Hasmoro dalam keterangan tertulis, Selasa (30/4/2019).
Kinerja positif yang diraih Hermina di 2018 mencerminkan komitmen dan kemampuan pengelolaan operasional yang solid. Berdasarkan laporan keuangan audit 2018, Perseroan mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp 3,06 triliun, atau meningkat 14,2 persen dibanding tahun sebelumnya. Perseroan juga mencatatkan laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) sebesar Rp 644,5 miliar dan laba bersih sebesar Rp 191 miliar.
Pada tahun 2018, persentase penggunaan tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) di jaringan rumah sakit Hermina tercatat mencapai 65,8 persen, angka yang terhitung tinggi meski Perseroan telah menambah kurang lebih 600 tempat tidur sepanjang tahun 2018.
Total hari rawat inap meningkat sebesar 23,9 persen mencapai 776.700 hari, dengan rerata lamanya pasien dirawat (Average Length of Stay / ALOS) selama 2,5 hari. Semakin pendek hari ALOS mengindikasikan efisiensi operasional yang tinggi dari rumah sakit Hermina.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Susunan Komisaris dan Direksi
Adapun jajaran Dewan Komisaris dan Direksi Hermina tidak mengalami perubahan dengan susunan sebagai berikut:
Dewan Komisaris
− Komisaris Utama, dr. Paulus Kusuma Gunawan
− Wakil Komisaris Utama, dr. Husen Sutakaria
− Komisaris, dr. Sudarsono
− Komisaris, Darwin Cyril Noerhadi
− Komisaris Independen, Alexander Rusli
− Komisaris Independen, dr. Heridadi
Direksi
− Direktur Utama, dr. Hasmoro
− Direktur, dr. Binsar Parasian Simorangkir
− Direktur, Yulisar Khiat
− Direktur Independen, Aristo Setiawidjaja.
Advertisement