Liputan6.com, Jakarta - PT Permodalan Nasional Madani Investment Management (PT PNM IM) berencana menerbitkan Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset (KIK EBA) di 2020. Rencananya, KIK EBA akan terbit di kuartal I.
"Tahun 2020 terbitkan KIK EBA. Moga-moga tahun 2020, kita masih proses. Emitennya belum bisa kita sebutkan," ujar Dirut PT PNM Investment Management Bambang Siswaji, Senin (30/9/2019) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta.
Bambang berkata pihaknya tak terburu-buru menerbitkan KIK EBA, sebab prosesnya perlu melibatkan institusi lain seperti OJK. Target kelolaan dana dari penerbitan KIK EBA itu adalah sampai Rp 1 triliun per akhir tahun 2020.
Advertisement
Baca Juga
"Kita mulai beberapa ratus miliar, tapi sampai satu tahun moga-moga bisa sampai satu triliun," kata Bambang.
Untuk tahap awal, PT PNM Investment Management akan fokus dulu pada BUMN yang bergerak di bidang keuangan. Tetapi, PNM IM siap melayani lembaga keuangan dengan portfolio yang solid.
Ke depannya, Bambang berkata akan ada lagi produk-produk PT PNM Investment Management yang di-listing di bursa.
Saat ini, PT PNM Investment Management membukukan total dana kelolaan sebesar Rp 12,1 triliun. Angka itu naik 42 persen dibanding akhir tahun 2018, yakni Rp 8,56 triliun. Secara year-on-year, dana kelolaan perusahaan juga naik hampir dua kali lipat dari September lalu, yakni Rp 6,6 triliun.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
PNM Terbitkan ETF Pertama di Bursa Efek Indonesia
PT Permodalan Nasional Madani Investment Management (PNM IM) baru saja mencatatkan perdana reksa dana, yakni Exchange Trade Fund (ETF) Core LQ45. ETF berkode XPCR ini adalah ETF ke-delapan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia tahun ini.
"Ini ETF pertama yang diterbitkan PNM Investment Management," ujar Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna, Senin (30/9/2019) di Jakarta.
Jumlah unit penyertaan awal adalah 5,5 juta unit dan nilai aktiva bersih awal adalah Rp 961. Adapun jenis ETF ini adalah passive atau indexing.
BACA JUGA
Bank kustodian yang dipilih adalah PT Bank DBS Indonesia, sementara PT Mandiri Sekuritas menjadi dealer partisipan.
Direktur Utama PT PNM IM berkata sedang gencar melakukan diversifikasi instrumen keuangan, sebelumnya PT PNM IM sudah memiliki RDPT, serta menyediakan produk reksa dana berbasis pasar uang, fixed income, saham, maupun campuran.
"Kita melangkah lebih lanjut ke ETF ini untuk membeirkan pilihan lebih besar ke investor baik institusional atau perorangan agar mengola portfolionya secara efektif dan efisien," ujar Dirut PT PNM IM Bambang Siswaji.
Advertisement