Liputan6.com, Jakarta - Saham PT Waskita Karya Tbk (WSKT) mampu menguat di tengah laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang melemah.
Pada penutupan perdagangan saham sesi I, saham WSKT menguat 4,65 persen ke posisi Rp 1.575 per saham. Saham WSKT sempat berada di level tertinggi 1.615 dan terendah 1.520 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 33.026 kali dengan nilai transaksi Rp 584,6 miliar.
Investor asing melakukan aksi beli Rp 39,1 miliar dan jual Rp 26,5 miliar. Sementara itu, investor domestik beli saham Rp 545,4 miliar dan jual Rp 558,1 miliar.
Advertisement
Baca Juga
Penguatan saham WSKT di tengah laju IHSG yang melemah 48,96 poin atau 0,80 persen ke posisi 6.088,37. Indeks saham LQ45 merosot 1,22 persen ke posisi 949,67. Seluruh indeks saham acuan kompak melemah.
Selain itu, saham WSKT menguat di tengah kabar PT Waskita Karya Tbk dan PT Terregra Asia Energy Tbk teken kerja sama pembangunan proyek energi baru terbarukan (EBT) senilai Rp 12,5 triliun.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Bangun Lima PLTMH
Director of Operation III PT Waskita Karya (Persero) Tbk, Gunadi mengatakan. dari nilai investasi tersebut akan dibangun Master Agreement Pembangunan 5 PLTMH di Provinsi Sumatera Utara dan 2 PLTA di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam.
"PT Waskita Karya (Persero) Tbk fokus pada pembangunan Infrastruktur berupa jalan toll dan infrastruktur lainnya termasuk pembangkit listrik; hingga saat ini, Waskita memiliki aset infrastruktur konektivitas pada 17 ruas jalan tol sepanjang 909 kilometer, nilai dari seluruh aset jalan tol tersebut mencapai Rp60 Triliun,” kata Gunadi, Rabu (6/1/2021).
Selain jalan tol, untuk mendukung target pencapaian kontribusi EBT oleh Pemerintah pada tahun 2024 sebesar 23 persen dari total kebutuhan energi di tanah air, Waskita juga memberikan kontribusi dalam pembangunan proyek-proyek EBT di Indonesia, sebagaimana yang baru saja ditandatangani dengan PT Terregra Asia Energy.
President Director PT Terregra Asia Energy Tbk, Djani Sutedja menambahkan, pemilihan Waskita sebagai kontraktor EPC dalam pembangunan 5 PLTMH dan 2 PLTA ini, karena Waskita memiliki reputasi yang tidak diragukan lagi untuk mengerjakan proyek-proyek infrastruktur besar dan berkualitas.
Djani menuturkan, 5 PLTMH yang berlokasi di Sumatera Utara, telah memiliki Power Purchase Agreement (PPA) dengan PLN dengan kapasitas masing-masing 2x3.5 MW (2 proyek), 2x4.9 MW (1 proyek) dan 2x5MW (2 proyek) atau total kapasitas PLTMH adalah 42.98MW.
"Sedangkan 2 unit PLTA masing-masing dengan kapasitas 2x166MW dan 3x45MW atau total mencapai 467 MW telah selesai studi kelayakan dan perizinan lokasi,” ujar Djani.
Advertisement
Total Kapasitas 7 Hydro Power
Total kapasitas dari 7 hydro power plant tersebut adalah sebesar 509.98MW. Commercial on date (COD) ditargetkan untuk PLTMH 24 bulan dari saat pembangunan sedangkan untuk PLTA 36 bulan.
Djani Sutedja yang merupakan salah satu founders dari PT Terregra Asia Energy Tbk memiliki pengalaman lebih dari 30 tahun di bidang energi di tanah air, selain pengalaman di bidang oil and gas dan tambang.
"Energi baru terbarukan di Indonesia memiliki potensi yang luar biasa, baik yang berasal dari sungai, matahari, angin dan biomassa; Terregra Asia Energy akan terus melakukan research and development untuk memberikan kontribusi yang berarti dalam pemenuhan kebutuhan EBT di Indonesia,” ujar Djani.
Kemudian Senior Vice President EPC Division PT Waskita Karya (Persero) Tbk, Purma Yose Rizal mengatakan PT Waskita Karya (Persero) Tbk sangat siap untuk mendukung PT Terregra Asia Energy,Tbk sebagai kontraktor EPC, baik perancangan maupun pelaksanaan dalam pembangunan 7 proyek ini.
“Nilai investasi diperkirakan mencapai Rp 12,5 triliun, sumber dana pembiayaan akan dipenuhi melalui skema debt financing dan equity financing yang melibatkan lembaga pembiayaan dalam negeri,” kata Purma.
Aksi korporasi yang sedang disiapkan oleh Terregra Asia Energy adalah rights issue dan penerbitan green bond dalam rangka mendukung pembangunan power plant renewable energy yang baru saja ditandatangani, demikian disampaikan Finance Director TGRA, Daniel Tagu Dedo.
Adapun penandatangan dilakukan di Kantor Pusat PT Waskita Karya Jakarta, pada Jumat 11 Desember 2020.