Hary Tanoesoedibjo Yakin KEK Lido Genjot Ekonomi Kreatif

Dengan ditetapkan Lido menjadi KEK baru, grup MNC resmi memulai pembangunan Movieland.

oleh Agustina Melani diperbarui 15 Feb 2021, 13:51 WIB
Diterbitkan 15 Feb 2021, 13:51 WIB
Movieland dibangun di atas lahan seluas 21 hektar di Kawasan Ekonomi Khusus MNC Lido City,  Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Movieland dibangun di atas lahan seluas 21 hektar di Kawasan Ekonomi Khusus MNC Lido City, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Liputan6.com, Jakarta - Executive Chairman grup MNC, Hary Tanoesodibjo (Hary Tanoe) mengatakan, kawasan Lido, Jawa Barat yang menjadi kawasan ekonomi khusus (KEK) baru akan mendorong ekonomi kreatif dan menciptakan wirausaha baru.

Ia menyampaikan hal tersebut setelah Lido, Jawa Barat ditetapkan menjadi KEK oleh pemerintah pada 11 Februari 2021.

"Ini akan baik untuk ekonomi kreatif. Menciptakan wirausaha baru, menjadi tempat wisata bagi masyarakat Indonesia bahkan luar negeri, menciptakan devisa, menciptakan lapangan kerja, meningkatkan taraf hidup masyarakat," ujar Hary Tanoesoedibjo, dalam keterangan tertulis, ditulis Senin (15/2/2021).

Dengan ditetapkan Lido menjadi KEK baru, grup MNC resmi memulai pembangunan Movieland yang berupa the most integrated and one stop studios.

Proyek movieland ini merupakan studio film dan drama seri outdoor yang akan menjadi pusat industri film dan drama seri kelas dunia pertama di Indonesia.

Selain itu, menjadi creative hub yang menciptakan lapangan kerja hingga membangkitkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia.

Ia menuturkan, saat ini belum ada fasilitas mumpuni untuk produksi outdoor terutama untuk memproduksi film dan drama televisi. “Pada kesempatan ini kita melakukan groundbreaking pembangunan Movieland,” kata dia.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Pembangunan Movieland

Adapun Movieland dibangun di lahan seluas 21 hektar di kawasan MNC Lido City. Dilengkapi dengan berbagai fasilitas produksi seperti backlot (lokasi shooting),sound stage (studio tertutup), peralatan produksi dengan teknologi mutakhir hingga fasilitas pasca produksi dengan teknologi berkelas dunia. 

Untuk backlot, Movieland akan menghadirkan berbagai kebutuhan area shooting terbuka, seperti area perumahan, permukiman perkotaan, nuansa kota tua dan perdesaan.  Selain itu, ada area alam terbuka, termasuk area berlatar kerajaan-kerajaan di Indonesia. 

Movieland juga dilengkapi backlot berbagai fasilitas umum, seperti rumah sakit, halte bis, sekolah, supermarket hingga gedung mirip bandara. Fasilitas pendukung lainnya, sound stage seluas 1.500 meter persegi yang dilengkapi giant green screen dan water tank maupun set, khusus penunjang produksi.

Selain itu, dilengkapi dormitory atau penginapan untuk para kru film atau televisi, sehingga mereka tak perlu pulang pergi selama produksi. "Semua end to end dikerjakan di sini, sehingga kualitas produksi kita bisa seperti Hollywood," ungkap Hary. 

Movieland berada kawasan MNC Lido City yang total luasnya mencapai 3.000  hektare. Ada lapangan golf, theme park, music festival venue seperti di Los Angeles, World Garden,seperti di Dubai, data center, technology center, danau dan taman nasional. 

"Jadi, Movieland dikelilingi fasilitas yang sangat luar biasa. Semuanya bertaraf internasional," tutur Hary.

Pemerintah menjadikan MNC Lido City sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Hal itu sangat disyukuri Hary. "KEK ini mempercepat pembangunan kawasan ini," kata Hary. 

 

KEK Lido Merupakan KEK Pariwisata

KEK Lido merupakan KEK pariwisata dengan rencana bisnis pengembangan atraksi antara lain theme park kelas dunia, lapangan golf, retail and dining.

Selanjutnya pengembangan akomodasi resor mewah bintang enam hotel berbintang lainnya, dan pengembangan ekonomi kreatif yaitu studio film dan festival musik.

Kehadiran theme park yang akan dibangun di dalam KEK Lido diprediksi mampu meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan nusantara (wisnus) dan wisatawan mancanegara (wisman) hingga mencapai 63,4 juta orang sampai 2038 atau rata-rata 3,17 juta wisatawan per tahun. Inflow devisa dari wisman serta penghematan outflow devisa dari wisnus dapat mencapai USD 4,1 miliar selama 20 tahun.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya