Harga Komoditas Warnai Laju IHSG, Pantau Saham Pilihan Ini

Selama IHSG tidak dapat dipertahankan di atas level resistance terdekat, peluang konsolidasi masih terbuka lebar. IHSG diprediksi 6.202-6.378 pada Rabu, 3 Maret 2021.

oleh Agustina Melani diperbarui 03 Mar 2021, 06:29 WIB
Diterbitkan 03 Mar 2021, 06:29 WIB
20170210- IHSG Ditutup Stagnan- Bursa Efek Indonesia-Jakarta- Angga Yuniar
Pengunjung melintasi layar pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (10/2). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bakal berpeluang konsolidasi pada perdagangan saham Rabu, (3/3/2021).

CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Suryawijaya menuturkan, perkembangan gerak IHSG masih dalam rentang cukup terbatas. Selama IHSG tidak dapat dipertahankan di atas level resistance terdekat, peluang konsolidasi masih terbuka lebar. IHSG diprediksi 6.202-6.378.

“Fluktuasi nilai tukar rupiah serta harga komoditas juga akan turut mewarnai pergerakan IHSG hingga beberapa waktu mendatang,” ujar William, Rabu pekan ini.

Untuk pilihan saham, William memilih saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Astra International Tbk (ASII), PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) dan PT HM Sampoerna Tbk (HMSP).

 

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

IHSG Berpotensi Koreksi

IHSG
Pekerja melintas di bawah layar indeks saham gabungan di BEI, Jakarta, Selasa (4/4). Sebelumnya, Indeks harga saham gabungan (IHSG) menembus level 5.600 pada penutupan perdagangan pertama bulan ini, Senin (3/4/2017). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya mayoritas indeks saham Asia ditutup melemah. Indeks Nikkei (-0.86 persen), TOPIX (-0.40 persen), HangSeng (-1.21 persen) dan CSI300 (-1.28 persen) turun terkoreksi cukup dalam pada selasa bersama ekuitas berjangka AS dan Eropa.

Hal ini karena investor mempertimbangkan dampak dari kenaikan imbal hasil obligasi akhir-akhir ini dan peringatan dari pejabat Tiongkok tentang bubble asset yang kemungkinan terjadi akibat melimpahnya likuiditas dunia.

Sementara itu, IHSG naik 0,33 persen ke posisi 6.359,21 pada Selasa, 2 Maret 2021. Penguatan IHSG didorong sektor industri dasar dan konsumen yang naik signifikan.

Kepala Riset PT Reliance Sekuritas Lanjar Nafi menuturkan, kedua sektor tersebut menjadi pendorong IHSG tetap dizona positif meskipun terdapat tekanan pada indeks sektor pertambangan (-2.20 persen) dan Infrastruktur (-0.66 persen).

Pelemahan mayoritas ekuitas Asia dan indeks berjangka AS menjadi alasan investor cenderung berhati-hati. Saham-saham produsen semen naik signifikan setelah mendapat outlook positif dari pertumbuhan penjualan guna memenuhi proyek-proyek pemerintah yang sempat tersendat pada 2020.

"Saham-saham rokok pun naik signifikan setelah alami momentum oversold akibat penjualan yang menurun dan kenaikan bea cukai rokok,” ujar Lanjar.

Lanjar menuturkan, secara teknikal IHSG berpotensi koreksi pada perdagangan Rabu, 3 Maret 2021. IHSG akan bergerak di kisaran 6.296-6.391.

Untuk saham pilihan, Lanjar mengatakan untuk mencermati saham PT Ace Hardware Tbk (ACES), PT Buyung Putra Sembada Tbk (HOKI), PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA), PT Indah Kiat and Pulp Tbk (INKP), PT Jasa Marga Tbk (JSMR) dan PT Chandra Astri Tbk (TPIA).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya