Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan masih berpotensi fluktuaktif pada perdagangan saham Rabu (10/3/2021).
Pada penutupan perdagangan saham, Selasa, 9 Maret 2021, IHSG melemah 0,78 persen ke posisi 6.199 dan cukup dalam dibandingkan dengan bursa regional. Sektor saham tambang kembali menekan IHSG.
Kepala Riset PT Reliance Sekuritas, Lanjar Nafi menuturkan, harga logam nikel turun 2,98 persen di bawah USD 16 ribu untuk pertama kali pada 2021 menjadi katalis negatif untuk emiten yang berhubungan dengan hal itu.
Advertisement
Baca Juga
Nikel merosot 20 persen pada akhir Februari 2021 di saat potensi oversupply pada persediaan nikel dunia akibat potensi peningkatan permitaan.
Di sisi lain, penjualan eceran masih di bawah harapan pertumbuhannya negatif 16,4 persen dari ekspektasi negatif 9,9 persen menjadi salah satu faktor pesisme investor pada pemulihan ekonomi dalam negeri.
Sementara itu terkait gerak IHSG, Lanjar menilai secara teknikal IHSG sudah melewati rata-rata support 50 hari dan 20 hari sebagai level pendukung kekuatan tren positif jangka pendek. Pelemahan IHSG membawa momentum tekanan mendekati area jenuh jual.
"Selanjutnya IHSG berpotensi menguji support lower bollinger bands dikisaran 6.175 dan support level di 6.152. Sehingga diperkirakan IHSG masih berpotensi berfluktuatif dengan mencoba bertahan di atas lower bands pada support resistance 6.152-6.260,” kata dia.
CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas mengatakan, pola gerak IHSG terlihat sedang melemah sehingga potensi tekanan mungkin masih terjadi. Ia menuturkan, pergerakan nilai tukar rupiah dan fluktuasi harga komoditas akan turut mewarnai gerak IHSG.
“Sehingga momentum koreksi wajar masih dapat terus dimanfaaatkan untuk melakukan akumulasi pembelian dengan target investasi jangka pendek mengingat kondisi ekonomi Indonesia masih dalam keadaan stabil,” kata dia.
William prediksi IHSG bergerak di kisaran 6.123-6.336.
**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Saham Pilihan
Untuk pilihan saham, William memilih PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Summarecon Agung Tb (SMRA), PT Ace Harware
Sedangkan Lanjar memilih saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Adhi Karya Tbk (ADHI), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), dan PT Chanda Asri Tbk (TPIA).
Advertisement