Alasan Multipolar Jual 92,46 Persen Saham MFMI

PT Multipolar Tbk bersama anak usaha perusahaan yaitu PT Surya Cipta Investama dan PT Cahaya Investama menjual kepemilikan saham MFMI sebanyak 92,46 persen.

oleh Dian Tami Kosasih diperbarui 04 Mei 2021, 23:45 WIB
Diterbitkan 04 Mei 2021, 23:45 WIB
IHSG
Pekerja berbincang di dekat layar indeks saham gabungan di BEI, Jakarta, Selasa (4/4). Pada pemukaan indeks harga saham gabungan (IHSG) hari ini naik tipis 0,09% atau 4,88 poin ke level 5.611,66. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Multipolar Tbk (MLPL) bersama anak usahanya menjual 92,46 persen saham di PT Multifiling Mitra Indonesia Tbk (MFMI) pada Selasa, (4/5/2021).

PT Multipolar Tbk bersama anak usaha perusahaan yaitu PT Surya Cipta Investama dan PT Cahaya Investama menjual kepemilikan saham MFMI sebanyak 700.425.400 saham yang mewakili 92,46 persen dari seluruh modal yang ditempatkan dan disetor penuh dalam MFMI. Perseroan bersama anak usaha jual saham MFMI kepada Iron Mountain Hong Kong Limited.

Chief of Investor Relations PT Multipolar Tbk, Agus Arismunandar menuturkan, penjualan saham MFMI tersebut seiring strategi perseroan.  Pertama, perseroan fokus bisnis ke sektor teknologi digital. Kedua, memperkuat ekosistem bisnis konsumen yang dimilikinya. Ketiga, memperkuat neraca perseroan.

"Ke depannya, hasil penjualan tersebut akan MLPL investasikan ke dalam anak-anak perusahaan yang memiliki posisi strategis di industri teknologi digital dengan nilai perusahaan yang kami nilai tepat,” ujar Agus dalam keterangan tertulis, Selasa (4/5/2021).

Sebelumnya dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI),  penjualan saham MFMI itu dilakukan berdasarkan conditional share purchase agreement pada 23 Desember 2020.

"Terhitung pada tanggal kejadian, pengalihan saham telah menjadi efektif dan karenanya seluruh saham milik para penjual dalam MFMI telah sepenuhnya beralih kepada pembeli, dan pembeli telah menjadi pemegang saham pengendali baru atas MFMI,” demikian mengutip keterbukaan informasi ke BEI, yang diteken Corporate Secretary PT Multipolar Tbk, Natalie Lie.

Perseroan menyatakan kalau pembeli bukan merupakan pihak afiliasi dari Perseroan. "Transaksi pengalihan bukan merupakan transaksi material sebagaimana dimaksud dalam Peraturan OJK Nomor 17/POJK.04/2020 tentang transaksi material dan perubahan kegiatan usaha,” demikian mengutip keterbukaan informasi BEI.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

MFMI Punya Pengendali Baru

IHSG Menguat
Pekerja melintas di depan layar yang menampilkan informasi pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (8/6/2020). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 1,34% ke level 5.014,08 pada pembukaan perdagangan sesi I, Senin (8/6). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Adapun transaksi pengalihan saham merupakan transaksi pengambilalihan sebagaimana dimaksud dalam peraturan OJK Nomor 9/POJK.04/2018 tentang pengambilalihan perusahaan terbuka.

“Dengan demikian pembeli wajib untuk melaksanakan kewajibannya sebagai pengendali baru dari MFMI sebagaimana diatur dalam POJK 9/2018,”

Berdasarkan data RTI per 31 Maret 2021, pemegang saham MFMI antara lain PT Surya Cipta Investama sebesar 65,99 persen, PT Multipolar Tbk sebesar 26,47 persen, masyarakat sebesar 7,54 persen.

Pada penutupan perdagangan saham Selasa, 4 Mei 2021, saham PT Multifiling Mitra Indonesia Tbk (MFMI) naik 1,59 persen ke posisi Rp 640 per saham. Saham MFMI dibuka stagnan di posisi Rp 630. Saham MFMI berada di posisi terendah Rp 620 dan tertinggi Rp 640 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 81 kali dengan nilai transaksi Rp 190,6 miliar.

Iron Mountain Hong Kong berdiri pada 2008. Perseroan telah akuisisi Recall Corporation pada 2016, dan Santa Fe Records Management pada 2017.

Perseroan menyediakan layanan kepada lebih dari 1.500 pelanggan di industri termasuk layanan keuangan, perawatan kesehatan dan sektor publik. Iron Mountain Hong Kong bagian dari Iron Mountain yang bergerak di usaha penyimpanan dan layanan manajemen informasi.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya