BEI Ingatkan Investor Tak Latah saat Beli Saham

BEI menegaskan, mempercayai rekomendasi saham dari orang lain hanya akan menguntungkan pihak tersebut.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 13 Jun 2021, 06:00 WIB
Diterbitkan 13 Jun 2021, 06:00 WIB
IHSG Merosot hingga Diberhentikan Sementara
Pergerakan saham pada layar elektronik pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (10/7/2020). IHSG pada perdagangan di BEI turun pada Kamis (10/9/2020) pada pukul 10.36 WIB IHSG turun tajam sebesar 5 persen pada level 4.892,87 atau turun 257,49 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) tak henti-hentinya mengingatkan investor untuk tak tergiur iming-iming cuan dari orang lain. Alih-alih untung, jika keputusan investasi tak sesuai profil risiko, maka potensi buntung bisa jadi lebih besar.

BEI menegaskan, mempercayai rekomendasi saham dari orang lain hanya akan menguntungkan pihak tersebut. Pihak-pihak ini, kata BEI, merupakan oknum yang tidak mengajak orang secara langsung. Akan tetapi, mereka membentuk opini publik yang secara tidak langsung membujuk untuk membeli saham tertentu.

"Oknum seperti ini biasanya secara tidak langsung atau langsung mengajak orang lain membeli sebuah saham untuk menguntungkan dirinya,” tulis Bursa seperti dikutip dari laman instagram @indonesiastockexchange, ditulis Minggu (13/6/2021).

Bursa menekankan, proses investasi tiap orang berbeda. Orang yang diikuti bisa jadi telah menganalisis yang sesuai dengan profil risiko mereka. Selain itu, bisa jadi juga rencana investasi berbeda dengan Anda.

"Jadi, jangan terlalu berharap sama sinyal dari orang lain. Pelajari dan ketahui hal yang ingin kamu investasikan agar hasil yang didapat sesuai dengan harapan,” tulis Bursa.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


IHSG Naik 0,50 Persen pada 7-11 Juni 2021

Akhir tahun 2017, IHSG Ditutup di Level 6.355,65 poin
Pekerja tengah melintas di bawah papan pergerakan IHSG usai penutupan perdagangan pasar modal 2017 di BEI, Jakarta, Jumat (29/12). Perdagangan saham di penghujung tahun ini ditutup langsung Presiden Joko Widodo (Jokowi). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) lanjutkan penguatan pada pekan ini. IHSG naik 0,50 persen pada 7-11 Juni 2021.

Mengutip data BEI, IHSG menguat ke posisi 6.095,49 pada pekan ini dari pekan sebelumnya 6.065,16. Kapitalisasi pasar juga meningkat 0,46 persen menjadi Rp 7.210,56 triliun selama sepekan. Pada pekan lalu, kapitalisasi pasar saham tercatat Rp 7.177,85 triliun.

Selain itu, rata-rata volume transaksi harian bursa naik 23,44 persen menjadi 24,16 miliar saham dari 19,57 miliar saham pada pekan sebelumnya. Kenaikan juga diikuti rata-rata frekuensi harian sebesar 10,27 persen menjadi 1.254.635 transaksi dari pekan sebelumnya 1.137.733 transaksi.

Di sisi lain, rata-rata nilai transaksi harian bursa susut 5,57 persen dari Rp 12,96 triliun menjadi Rp 12,23 triliun pada pekan ini.

Investor asing mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp2,621 triliun pada Jumat, 11 Juni 2021, sedangkan sepanjang tahun 2021 investor asing mencatatkan beli bersih sebesar Rp16,441 triliun.

Total emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat sepanjang 2021 adalah 33 emisi dari 27 Emiten senilai Rp37,43 triliun. Dengan pencatatan ini, total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 476 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp433,47 triliun dan USD47,5 juta, diterbitkan oleh 129 emiten.

Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 150 seri dengan nilai nominal Rp4.218,64 triliun dan USD400 juta. Efek Beragun Aset (EBA) sebanyak 11 emisi senilai Rp6,75 triliun.

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya