Sentul City Kantongi Laba Bersih Rp 239 Miliar pada Kuartal I 2021

Laba bersih itu PT Sentul City Tbk (BKSL) ditopang oleh lonjakan pendapatan menjadi Rp 463 miliar pada kuartal I 2021.

oleh Agustina Melani diperbarui 03 Jul 2021, 17:14 WIB
Diterbitkan 03 Jul 2021, 17:14 WIB
Ilustrasi Laporan Keuangan
Ilustrasi Laporan Keuangan.Unsplash/Isaac Smith

Liputan6.com, Jakarta - PT Sentul City Tbk (Perseroan) (BKSL) membukukan laba bersih sebesar Rp 239 miliar pada kuartal I 2021 dari sebelumnya rugi Rp 189,64 miliar pada kuartal I 2020.

Laba bersih itu ditopang oleh lonjakan pendapatan menjadi Rp 463 miliar. Pertumbuhan sebesar empat kali lipat dibandingkan pendapatan pada kuartal I-2020.

"Kinerja keuangan Perseroan pada kuartal 1 tahun ini merupakan perbaikan yang signifikan dibandingkan kinerja Perseroan di tahun 2020 di mana Perseroan membukukan kerugian sebesar Rp 190 Miliar pada kuartal 1 tahun 2020,” ujar Tjetje Muljanto, Presiden Direktur PT Sentul City Tbk, Tjetje Muljanto dalam keterangan tertulis, dikutip Sabtu (3/7/2021).

Ia menambahkan, di tengah kondisi ekonomi Indonesia dilanda efek negatif pandemi COVID-19 dan terpuruknya daya beli konsumen, perseroan menjalankan langkah perbaikan kinerja antara lain pengmeatan biaya dan penjualan aset strategis. Hal itu mendongkrak pendapatan perseroan pada kuartal I 2021 Rp 463 miliar. Tjetje menuturkan, realisasi pendapatan itu telah melampaui total penjualan keseluruhan 2020 sebesar Rp 452 miliar.

Pada 18 Mei 2021, Perseroan telah menyesaikan transaksi jual beli lahan dengan PT Genting Properti Nusantara dan PT Genting Properti Cemerlang yang merupakan anak perusahaan dari Genting Property Sdn Bhd, salah satu developer ternama di Malaysia.

"Transaksi lahan ini adalah salah satu pemicu kinerja positif Perseroan pada kuartal 1 tahun 2021. Lahan tersebut adalah lokasi proyek perdana Genting Property di Jabodetabek yang bertema lifestyle dan akan mendukung pertumbuhan pendapatan jangka panjang Persereon dengan meningkatnya daya tarik Sentul City sebagai Eco City yang memadukan alam dengan gaya hidup modern,” tambah Tjetje.

Sentul City terus menerapkan pengembangan wilayah perkotaan hijau yang inovatif dan berkesinambungan dengan memberikan kenyamanan bagi penghuni dan pengunjung untuk "live, play, work."

"Kinerja keuangan yang positif pada kuartal 1 tahun 2021 dan keberhasilan Perseroan menggandeng Genting Property untuk berinvestasi di kawasan Sentul City akan memperkuat pengembangan ke depan Persereoan, kata dia.

Selain itu, hal ini merupakan titik balik Perseroan setelah mengalami kerugian yang cukup besar Rp 556 miliar sepanjang 2020 sebagai dampak dari pandemi COVID-19 yang mempengaruhi perekonomian secara global dan nasional.

"Investasi Genting ini adalah bukti kepercayaan investor mancanegara pada peluang bisnis di Sentul City yang dapat menjadi katalis pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja," ia menambahkan.

Sementara itu Sentul City juga telah merestrukturisasi utangnya yang semula utang jangka pendek dan menengah menjadi utang jangka panjang sesuai putusan PKPU yang disetujui oleh Majelis Hakim PKPU di Pengadilan Niaga Jakarta Pusat pada 15 Maret 2021.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Total Liabilitas

(Foto: Ilustrasi laporan keuangan. Dok Unsplash/Lukas Blazek)
(Foto: Ilustrasi laporan keuangan. Dok Unsplash/Lukas Blazek)

Berdasarkan laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI),  total liabilitas tercatat turun jadi Rp 7,92 triliun pada kuartal I 2021 dari periode Desember 2020 sebesar Rp 8,12 triliun.

Total ekuitas perseroan naik dari Rp 10,25 triliun pada Desember 2020 menjadi Rp 10,51 triliun pada 31 Maret 2021. Total aset perseroan tercatat Rp 18,44 triliun pada 31 Maret 2021 dari Desember 2020 sebesar Rp 18,37 triliun. Perseroan kantongi kas dan setara kas Rp 166,28 miliar pada 31 Maret 2021.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya