Liputan6.com, Jakarta - PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) telah menerima pinjaman tahap II sebesar USD 35 juta atau sekitar Rp 499,45 miliar (asumsi kurs Rp 14.270 per dolar AS) dari International Finance Corporation (IFC), anggota grup Bank Dunia pada Juni 2021.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (5/7/2021), PT Surya Semesta Internusa Tbk menyebutkan pinjaman dilindung nilai dengan skema Cross Currency Interest Rate Swap. Oleh karena itu, perseroan dengan menerima Rp 499,45 miliar dengan tingkat bunga tetap 8,96 persen.
Hingga kini, Surya Semesta Internusa Tbk memiliki sisa USD 15 juta paket pinjaman (dari total fasilitas kredit sebesar USD 100 juta yang diteken pada Mei 2018).
Advertisement
"Fasilitas pinjaman ini didedikasikan untuk mendukung pembangunan hijau berkelanjutan pada proyek Subang Smartpolitan,” tulis VP Head of Investor Relations Surya Semesta Internusa, Erlin Budiman dalam keterbukaan informasi BEI.
Rincian pinjaman IFC pada tahap kedua itu antara lain suku bunga penerimaan nosional LIBOR 6 bulan+2,75 persen, suku bunga pembayaran nosional 8,96 persen (tetap), nilai tukar tetap Rp 14.270, efektif pada 7 Juni 2021.
Pinjaman ini memiliki jatuh tempo 15 Juni 2028 (diperpanjang dari 15 Juni 2026), dan penyelesaian bunga setiap enam bulan pada 15 Juni dan 15 Desember.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Pinjaman Tahap Pertama
Sebelumnya perseroan telah menarik USD 50 juta atau sekitar Rp 702,5 miliar dengan bunga tetap 10,06 persen pinjaman tahap pertama dari IFC pada pertengahan September 2019, Pinjaman tahap pertama ini jatuh tempo pada 15 Juni 2026.
Erlin menulis, SSIA percaya investasi pertama oleh IFC di perusahaan ini akan menciptakan pasar yang membuka peluang lebih besar untuk masa depan proyek baru Subang City of Industry. Selain menyediakan modal jangka panjang, kerja sama SSIA dengan IFC akan membantu untuk mempercepat pengembangan Subang Smartpolitan.
"Proyek unggulan Perusahaan ini menghadirkan standar hijau berkelanjutan baru untuk sektor ini melalui penggunaan teknologi terbaru, dan memacu pengembang kawasan industri lainnya untuk mengikuti jalan yang sama,” tulis dia.
Sementara itu, SSIA mencatatkan pra - penjualan lahan seluas 7,5 ha pada Mei 2021 kepada perusahaan teknologi lokal dengan ASP US$123 psm, dengan total nilai Rp129,2 miliar. SSIA menetapkan target marketing sales pada FY21 seluas 20 hektar dari Suryacipta City of Industry Karawang.
Perseroan menargetkan dapat membukukan komitmen penjualan seluas 40 hektar tahun ini dari pengembangan baru, Subang Smartpolitan. Prospek pendapatan 2021 diperkirakan akan meningkat sekitar 15 persen. Target tersebut dapat direvisi dengan mempertimbangkan dampak COVID-19 hingga akhir 2021.
Advertisement