Liputan6.com, New York - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street melemah pada perdagangan Selasa, 7 September 2021. Hal ini terjadi di tengah kekhawatiran investor terhadap dampak varian delta COVID-19 pada pembukaan kembali ekonomi.
Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones tergelincir 269,09 poin menjadi 35.100, terdorong saham Boeing yang turun 1,8 persen. Indeks S&P 500 melemah 0,3 persen menjadi 4.520,03. Indeks Nasdaq naik kurang dari 0,1 persen menjadi 15.374,33.
Baca Juga
Goldman Sachs menurunkan prospek ekonominya seiring varian delta COVID-19 dan memudarnya stimulus fiskal. Goldman sekarang melihat pertumbuhan tahunan 5,7 persen pada 2021 di bawah konsensus 6,2 persen. Perusahaan memangkas prospek produk domestik bruto (PDB) pada kuartal IV 2021 menjadi 5,5 persen, turun dari 6,5 persen.
Advertisement
“Hambatan untuk pertumbuhan konsumsi yang kuat ke depan tampak jauh lebih tinggi, varian delta sudah membebani pertumbuhan kuartal III, dan stimulus fiskal yang memudar, pemulihan sektor jasa yang lebih lambat akan menjadi hambatan dalam jangka menengah,” tulis Goldman, dikutip dari CNBC, Rabu (8/9/2021).
Di sisi lain, Morgan Stanley menurunkan peringkat saham AS menjadi underweight pada Selasa pekan ini.
"Kami melihat September-Oktober bergelombang sebagai tahap akhir dari transisi pertengahan siklus,” tulis Strategist Andrew Sheet.
“Kami terus berpikir ini adalah siklus “normal”, hanya lebih panas dan lebih cepat, model siklus kami tetap dalam ekspansi. Akan tetapi, dua bulan ke depan membawa risiko sangat besar terhadap pertumbuhan, kebijakan, dan agenda legislatif,”.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Saham Boeing Turun
Saham Boeing turun setelah Wall Street Journal melaporkan pengiriman untuk 787 Dreamliner kemungkinan akan tertunda. PPG Industries, produsen cat memperingatkan penjualan mungkin gagal pada kuartal ini karena masalah logistik dan biaya komoditas yang lebih tinggi. Saham PPG Industries turun hampir 3,4 persen.
Saham obat termasuk Johnson and Johnson, Merck dan Amgen melemah setelah Morgan Stanley menurunkan peringkat ketiga saham tersebut.
Indeks S&P 500 turun 0,06 persen pada September, bulan yang secara historis menantang pasar. Rata-rata bulan ini turun 0,6 persen. Dalam perdagangan regular Jumat ini, indeks Dow Jones dan S&P 500 susut setelah laporan pekerjaan Agustus di bawah harapan, menyoroti berlanjutnya kekhawatiran tentang penyebaran COVID-19 dan varian delta.
Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan,tambahan pekerjaan nonsektor pertanian 235.000 pada Agustus 2021, tetapi ekonom yang disurvei Dow Jones memperkirakan 720.000 pekerjaan.
Advertisement
Indeks Acuan Menguat pada 2021
Pada 2021, indeks Dow Jones naik sekitar 14,7 persen. Sementara itu, indeks S&P 500 telah naik 20,3 persen. Indeks Nasdaq naik 19,3 persen. Investor dan analis masih waspadai koreksi besar pada September 2021.
“Diakui, investor pasif belum merasakan sakit. 2021 mewakili satu tahun lagi di mana (S&P 500) telah menghancurkannya, tetapi beberapa tanda menunjukkan mungkin sudah waktunya untuk memulai. Semakin pilih-pilih dalam hal saham,” tulis Bank of America dalam sebuah catatan Jumat pekan lalu.