Ingin Tahu Cara Sukses Investasi Saham ala Lo Kheng Hong, Simak di Sini

Lo Kheng Hong mengaku mulai berinvestasi saham pada tahun 1989, dan mengaku tidak pernah mendapatkan keuntungan selama empat tahun.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 27 Des 2021, 17:45 WIB
Diterbitkan 27 Des 2021, 17:45 WIB
Investor kawakan, Lo Kheng Hong hadir dalam acara makan malam Sinarmas Sekuritas dengan nasabahnya pada Selasa (21/12/2021). (Dok Sinarmas)
Investor kawakan, Lo Kheng Hong hadir dalam acara makan malam Sinarmas Sekuritas dengan nasabahnya pada Selasa (21/12/2021). (Dok Sinarmas)

Liputan6.com, Jakarta - Sosok Lo Kheng Hong sudah sangat dikenal sebagai Warren Buffett Indonesia. Ia telah malang melintang di dunia investasi dan mengecap asam garam 32 tahun dalam investasi pasar modal.

“Berinvestasi itu mudah dan sederhana bagi mereka yang punya tujuan dan sabar,” kata Lo Kheng Hong dalam acara “SimInvest Year End Dinner Bersama Lo Kheng Hong” yang digelar PT Sinarmas Sekuritas dan Sinarmas Asset Management, dikutip dari keterangan tertulis, Senin (27/10/2021).

Sebagai sosok yang menginspirasi banyak anak muda untuk berinvestasi di pasar modal, Lo Kheng Hong tak pernah pelit membagikan tips sukses berinvestasi di pasar modal. Tak bosan-bosan dirinya mengingatkan agar investor muda berinvestasi pada sesuatu yang dipahami.

Tentang suka duka bermain di pasar modal, ia mengaku mulai berinvestasi saham pada tahun 1989, dan mengaku tidak pernah mendapatkan keuntungan selama empat tahun. Saham yang ia beli rugi dan belum kembali pada harga yang layak untuk di jual.

“Saya melewati masa tight money policy atau kebijakan pengetatan keuangan ketika mulai berinvestasi. Tapi saya tidak putus asa dan akhirnya pada tahun 1992 saya untung,” kenangnya.

Tidak berpuas diri atas keuntungan yang diraih, Lo melanjutkan investasinya dengan terus memburu saham yang dirasa punya prospek bagus dan harganya masih murah. Prinsipnya adalah mendapatkan saham berharga murah, tapi bernilai besar.

Nasabah yang hadir berharap kegiatan seperti ini rutin dilakukan karena selain memberikan wawasan tentang dunia pasar modal, juga memberi motivasi untuk konsisten berinvestasi.

“Saya berterima kasih sekali kepada Sinarmas Sekuritas dan Sinarmas Asset Management karena telah mempertemukan saya dengan Lo Kheng Hong, senang sekali bisa langsung melakukan tanya jawab dengan Pak Lo. Saya harap acara seperti ini rutin dilakukan.” ujar Andrei Jemmy Daniel, nasabah asal Manado.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tips

FOTO: PPKM Diperpanjang, IHSG Melemah Pada Sesi Pertama
Karyawan berjalan di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Indeks acuan bursa nasional tersebut turun 96 poin atau 1,5 persen ke 6.317,864. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Berikut tips sukses berinvestasi di pasar modal dari Lo Kheng Hong:

1. Baca laporan keuangan

Menurutnya, tidak ada alasan investor atau trader tak membaca laporan keuangan. Sebab kunci untuk memilih emiten itu justru dari laporan keuangan. Investor bisa mulai membaca laporan keuangan dari: berapa laba, penjualan, modalnya berapa, berapa utangnya, utangnya lancar atau macet.

2. Sabar menanti hasil yang terbaik

Tidak ada yang instan untuk mendapatkan hasil yang terbaik. Ini dibuktikan Lo Kheng Hong ketika pertama kali terjun berinvestasi. Bukannya untung tapi malah rugi, karena memulainya dengan cara yang salah yakni: membeli saham IPO dengan harga murah, lalu menjualnya ketika listing dengan harapan mendapatkan keuntungan. Padahal untuk mendapatkan hasil terbaik, berinvestasi perlu waktu.

3. Beli saham yang bidang usahanya baik

Memilih emiten sebenarnya tidak sulit, investor hanya perlu mencari industri yang dapat bertahan dalam berbagai kondisi ekonomi. Setelah menentukan industrinya, sortir perusahaan yang misalnya masih memiliki price to book value atau PBV kecil tapi asetnya banyak dan utangnya kecil.

4. Pilih perusahaan yang untung

Dengan gamblang Lo mengatakan, anti membeli perusahaan yang rugi. Karena dirinya selalu mencari perusahaan yang bisa menjadi mesin uang buatnya. Sehingga ia sama sekali tidak tertarik pada perusahaan yang dari awal telah mengalami kerugian.

5. Track record pimpinan perusahaan yang baik

Setiap menentukan saham yang hendak dibeli, selalu cari tahu pimpinan perusahaan itu, seperti: Direksi dan Komisaris. Pastikan bahwa selama berkarier di industri, mereka adalah pribadi yang berintegritas, jujur dan memiliki reputasi yang baik.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya