PTBA Bagikan Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2021, Ini Alasannya

PT Bukit Asam Tbk (PTBA) paparkan alasan pembagian dividen 100 persen dari laba bersih 2021.

oleh Agustina Melani diperbarui 24 Mei 2022, 19:06 WIB
Diterbitkan 24 Mei 2022, 17:08 WIB
Bukit Asam
Bukit Asam

Liputan6.com, Jakarta - PT Bukit Asam Tbk (PTBA) membagikan dividen untuk tahun buku 2021 sebesar 100 persen dari laba bersih 2021 yang mencapai Rp 7,9 triliun.Pembagian dividen tersebut telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PTBA pada Selasa (24/5/2022).

"Dalam RUPST pemegang saham menyetujui penggunaan 100 persen laba bersih 2021 sebesar Rp 7,9 triliun sebagai dividen," ujar Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk, Arsal Ismali.

Ia menuturkan, pertimbangan pembagian dividen 100 persen dari laba bersih tersebut seiring aliran kas di perseroan cukup besar.

"Posisi akhir tahun kemarin Rp 13 triliun. Kalalu ini kami bagikan 100 persen Rp 7,9 triliun dari seluruh laba 2021 tidak akan ganggu kondisi kas," ujar Arsal.

Arsal menuturkan, dana kas untuk pengembangan perseroan masih tersedia. Dengan melihat hal itu, perseroan sepakat permintaan pemegang saham disetujui pembagian dividen 100 persen dari laba bersih 2021.

Arsal menuturkan, pemegang saham juga menyetujui tidak ada usulan perubahan susunan pengurus perseroan dalam RUPS.PT Bukit Asam Tbk (PTBA) mencetak sejarah dengan membukukan laba bersih tertinggi sepanjang perseroan beroperasi.PT Bukit Asam Tbk mencatat laba bersih Rp 7,91 triliun.

Laba bersih PT Bukit Asam Tbk naik 231 persen dari capaian 2020 sebesar Rp 2,39 triliun. Pendapatan usaha tumbuh 69 persen menjadi Rp 29,26 triliun pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 17,33 triliun.

Selain ditetapkannya penggunaan laba bersih, melalui RUPS juga disetujui pula laporan tahunan, disahkannya laporan keuangan konsolidasian perseroan, disetujuinya laporan pengawasan dewan komisaris. Kemudian disahkannya laporan tahunan keuangan dan pelaksanaan program tanggung jawab sosial dan lingkungan perseroan tahun buku 2021.

Selanjutnya ditetapkannya tantiem untuk direksi dan dewan komisaris perseroan tahun buku 2021, dan gaji atau honorarium berikut fasilitas dan tunjangan tahun buku 2022. Lalu disetujuinya penunjukan kantor akuntan publik untuk audit laporan keuangan perseroan dan program pendanaan usaha mikro dan usaha kecil tahun buku 2022, dan disetujuinya perubahan anggaran dasar perseroan.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Gerak Saham PTBA

FOTO: IHSG Akhir Tahun Ditutup Melemah
Papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (30/12/2020). Pada penutupan akhir tahun, IHSG ditutup melemah 0,95 persen ke level 5.979,07. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Pembagian dividen tersebut pun mendapatkan respons positif pasar. Pada penutupan perdagangan Selasa, 24 Mei 2022, saham PTBA melonjak.Saham PTBA naik 7,32 persen ke posisi Rp 4.400 per saham.

Saham PTBA dibuka naik 20 poin ke posisi Rp 4.120 per saham. Saham PTBA berada di level tertinggi Rp 4.440 dan terendah Rp 3.920 per saham. Total frekuensi perdagangan 29.144 kali dengan volume perdagangan 2.453.752. Nilai transaksi Rp 1 triliun.

Penguatan saham PTBA terjadi di tengah laju IHSG yang melambung. Pada penutupan perdagangan, IHSG menguat 1,07 persen ke posisi 6.914,14. Indeks LQ45 naik 1,33 persen ke posisi 1.015,93. Seluruh indeks acuan kompak menghijau. Pada perdagangan Selasa pekan ini, IHSG berada di posisi tertinggi 6.914,66 dan terendah 6.822,14.

Sebanyak 272 saham menguat dan 261 saham melemah. 162 saham diam di tempat.Sepanjang 2022, saham PTBA menguat 51,29 persen ke posisi Rp 4.100 per saham.

Saham PTBA berada di posisi tertinggi Rp 4.160 dan terendah Rp 2.600 per saham. Total volume perdagangan 3.754.518.220 saham dengan nilai transaksi Rp 12,6 triliun. Total frekuensi perdagangan 635.270 kali.

Kinerja Kuartal I 2022

Ilustrasi Laporan Keuangan
Ilustrasi Laporan Keuangan.Unsplash/Isaac Smith

Sebelumnya, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) membukukan kinerja positif sepanjang kuartal I 2022. Hal tersebut ditunjukkan dari pertumbuhan pendapatan dan laba bersih yang naik signifikan.

Mengutip keterangan tertulis yang disampaikan perseroan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Rabu (18/5/2022), PT Bukit Asam Tbk membukukan laba bersih Rp 2,28 triliun selama tiga bulan pertama 2022. Realisasi laba tersebut naik 355 persen secara year on year dari capaian kuartal I 2021 sebesar Rp 500,52 miliar.

Kenaikan laba bersih itu ditopang dari pertumbuhan pendapatan 105 persen menjadi Rp 8,21 triliun jika dibandingkan kuartal I 2021 sebesar Rp 3,99 triliun. Beban pokok pendapatan perseroan naik 59,67 persen menjadi Rp 4,75 triliun pada kuartal I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 2,97 triliun.

Dengan demikian, laba per saham perseroan mencapai Rp 198 pada kuartal I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 45.

PT Bukit Asam Tbk membukukan ekuitas Rp 26,52 triliun pada kuartal I 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 24,25 triliun. Total liabilitas naik menjadi Rp 12,46 triliun pada Maret 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 11,86 triliun. Perseroan membukukan aset naik menjadi Rp 38,98 triliun pada Maret 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 36,12 triliun. Perseroan kantongi kas dan setara kas Rp 6,1 triliun pada kuartal I 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 4,39 triliun.

 

Produksi Batu Bara

Ilustrasi Laporan Keuangan. Unsplash/Austin Distel
Ilustrasi Laporan Keuangan. Unsplash/Austin Distel

Secara year on year, produksi batu bara perseroan pada kuartal I 2022 meningkat 40 persen menjadi 6,34 juta ton. Sedangkan volume angkutan batu bara naik 16 persen menjadi 6,17 juta ton.

Kenaikan produksi dan volume angkutan batu bara ini diikuti kenaikan volume penjualan batu bara sebesar 18 persen menjadi 6,97 juta ton.

Perseroan menargetkan produksi batu bara sebesar 36,41 juta ton. Selain itu, target angkutan sebesar 31,50 juta ton untuk 2022. Sedangkan volume penjualan batu bara, perseroan menargetkan peningkatan menjadi 37,10 juta ton pada 2022.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya