Cara Bukit Asam Kurangi Dekarbonisasi
Dekarbonisasi atau proses pengurangan emisi karbon ke atmosfer menjadi salah satu hal yang selalu diperhatikan PT Bukit Asam Tbk (PTBA). Oleh karena itu beragam upaya dilakukan emiten berkode PTBA terkait hal ini.
Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk, Suryo Eko Hadianto menegaskan salah satu upaya yang telah dilakukan ialah mengubah alat-alat tambang menjadi lebih ramah lingkungan.
Tak hanya itu angkutan yang membawa karyawan dan kendaraan operasional juga telah diubah perusahaan menjadi kendaraan listrik. Perusahaan tambang ini juga telah melakukan reforestasi.
"Reforestasi adalah melakukan penanaman kembali lahan lahan bekas tambang. Kami bekerjasama dengan Institut Pertanian Bogor untuk melakukan studi tanaman apa yang mampu mereduksi emisi karbon di udara, salah satunya trembesi dan kayu putih yang menjadi foku utama," ujarnya.
Suryo juga menegaskan, pihaknya telah melakukan reforestasi laut di pelabuhan Tarahan dan menggunakan fasilitas yang eco friendly sehingga mampu memberikan kontribusi lebih besar terhadap lingkungan.
"Kami juga melakukan penggantian Bahan Perusak Ozon atau BPO serta zero emiision CHF surveilance menggunakan drone. Pendekatan pengelolaan karbon yang dilakukan oleh saat ini berfokus pada kegiatan internal," tuturnya.
Pendekatan potensial lainnya juga dlilakukan perusahaan, seperti studi CCUS dan alternatif lain dalam strategi pengurangan gas rumah kaca.
Kerja Sama dengan INKA Kembangkan Kendaraan Tambang Berbasis Listrik
PT Bukit Asam Tbk (PTBA), anggota dari holding BUMN pertambangan MIND ID, teken nota kesepahaman (MoU) dengan PT Industri Kereta Api (Persero)/INKA pada Selasa, 7 Desember 2021. MoU ini untuk mengembangkan kendaraan tambang berbasis listrik.
Kerja sama ini merupakan bentuk sinergi BUMN dalam mendukung pemerintah mendorong target Net Zero Emission pada 2060.
Penandatanganan nota kesepahaman /MoU ini akan dilanjutkan dengan pembentukan tim dan penyusunan kajian bersama yang komprehensif sehubungan dengan pengembangan kendaraan tambang berbasis listrik ramah lingkungan.
Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk Suryo Eko Hadianto menuturkan, sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo yang menegaskan komitmen pemerintah Indonesia menuju net zero emission pada 2060, perusahaan BUMN memiliki peluang berkontribusi optimal mewujudkan komitmen tersebut.
“Salah satunya dengan mengarahkan kendaraan operasional pertambangan untuk beralih ke listrik. Ini peluang bagi kita untuk mengembangkan, daripada harus beli atau impor. Jadi semaksimal mungkin bisa kurangi impor,” ujar Suryo Eko dalam keterangan tertulis, dikutip Rabu (8/12/2021).
Ia berharap penandatanganan ini bisa segera ditindaklanjut ke tahap berikutnya, sehingga pada akhir tahun 2022 sudah ada prototype kendaraan yang bisa dikembangkan.
Direktur Utama PT INKA (Persero) Budi Noviantoro menuturkan, kerja sama ini didasari oleh keahlian masing-masing perusahaan.
“Kami berkolaborasi, yang dimiliki oleh INKA adalah membuat kendaraan berbasis listrik. PTBA memiliki keahlian sebagai operator tambang, ini bagaimana supaya bisa berhasil sehingga bisa kembangkan kendaraan tambang berbasis listrik," kata dia.
Berita Terbaru
Apa yang Dimaksud Mediasi: Pengertian, Proses, dan Manfaatnya
Tips Bayi Tidur Nyenyak: Panduan Lengkap untuk Orang Tua
Menteri Maruarar Desak Pengusaha Lambat di IKN Ditinjau Ulang
Apa yang Menyebabkan Otot Membesar: Proses dan Faktor Pembentukan Massa Otot
Sebulan Bersama Oppo Find X8, Bagaimana Pengalamannya?
Top 3: KA Argo Parahyangan Tinggal Kenangan
Top 3 Islami: Doa Ibu Tak Akan Mustajab walau Dilakukan di Dekat Ka'bah untuk Anak Seperti Ini Kata Buya Yahya
Kembali Menang, Liverpool Belum Terkalahkan di Liga Champions 2024/2025
Manis Legit Durian Musang King Berpadu Keju Mozzarella dalam Menu Pizza
Cerita AHY Soal Lika Liku Demokrat Ingin Gabung Pemerintahan: Jalan Kita Ditutup
Bagaimana Cara Membuat Anak Doyan Makan Sehat? Begini 5 Tips dari Ketua PKK Termuda se-Kalsel Cheri Bayuni Budjang
Apa Itu Monolog: Pengertian, Jenis, dan Contoh Lengkap