Gelar MOST Carnaval, Mandiri Sekuritas Targetkan Jangkau 10 Ribu Investor

Direktur Utama Mandiri Sekuritas, Oki Ramadhana mengatakan gelaran MOST Carnaval merujuk pada besarnya potensi nasabah yang memerlukan literasi keuangan.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 02 Agu 2022, 18:16 WIB
Diterbitkan 02 Agu 2022, 14:27 WIB
PT Mandiri Sekuritas gelar konferensi pers MOST Carnaval, Selasa (2/8/2022) (Foto: Mandiri Sekuritas)
PT Mandiri Sekuritas gelar konferensi pers MOST Carnaval, Selasa (2/8/2022) (Foto: Mandiri Sekuritas)

Liputan6.com, Jakarta - PT Mandiri Sekuritas menyelenggarakan MOST Carnaval bertema “Investasi untuk Indonesia”. MOST Carnaval adalah bagian dari program untuk memperluas literasi dan inklusi keuangan pasar modal yang dapat mendukung peningkatan kualitas investor ritel di Indonesia.

MOST Carnaval akan diadakan total 15 webinar dengan mengundang 8 ahli keuangan pribadi (personal finance) dan pasar modal, serta menggandeng 7 Manajemen Investasi Reksa Dana. Ini berlangsung di luar training dan kegiatan rutin. Diharapkan kegiatan edukasi ini dapat menjangkau ke lebih dari 10.000 investor pasar modal Indonesia.

"Target kami adalah 10 ribu investor yang akan menghadiri program literasi kami. Baik online maupun offline,” kata Direktur Mandiri Sekuritas, Theodora VN Manik dalam konferensi pers MOST Carnaval di Jakarta, Selasa (2/8/2022).

Direktur Utama Mandiri Sekuritas, Oki Ramadhana mengatakan gelaran MOST Carnaval merujuk pada besarnya potensi nasabah yang memerlukan literasi keuangan, seiring dengan meningkatnya jumlah investor.

Dia menuturkan, pertumbuhan investor ritel yang signifikan berperan penting dalam menopang kemajuan pasar modal Indonesia.

"Kami percaya bahwa sekarang adalah momen yang tepat bagi masyarakat dan para investor untuk berinvestasi di pasar modal Indonesia, terlebih dengan perkembangan teknologi digital, seperti Mandiri Online Securities Trading (MOST) yang memudahkan akses,” kata dia.

Berdasarkan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) pada 2019 mencatat indeks literasi keuangan sebesar 38,03 persen dan indeks inklusi keuangan sebesar 76,19 persen. Hal ini menunjukkan besarnya ruang bagi  masyarakat Indonesia untuk mendapatkan literasi keuangan, termasuk pasar modal.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Akomodasi Kebutuhan Literasi

IHSG 30 Mei 2017 Ditutup Melemah 0,33 Persen
Karyawan memerhatikan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Mandiri Sekuritas, Jakarta, Selasa (30/5). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Selain potensi literasi yang besar, jumlah investor pasar modal juga terus menunjukkan kenaikan sejak 2020.

Merujuk data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), jumlah investor pasar modal per 31 Desember 2020 ke 31 Desember 2021 meningkat signifikan 92,9 persen atau dari 3,88 juta menjadi 7,48 juta. Tren itu berlanjut hingga paruh pertama 2022.

Di mana jumlah investor pasar modal Indonesia menjadi 9,1 juta per 30 Juni 2022 atau naik 21,68 persen dibandingkan dengan akhir 2021. MOST Carnaval digelar dengan akses yang sangat mudah melalui platform digital MOST untuk mengakomodasi kebutuhan literasi dan investasi melalui serangkaian program kelas yang akan diselenggarakan.

Beberapa topik program, contohnya tentang diversifikasi portofolio, perbedaan mempertahankan nilai dengan pertumbuhan investasi, serta menjadikan investasi sebagai gaya hidup. “Program ini menyasar pada nasabah Mandiri Sekuritas dari generasi millennial dan Gen-Z yang sekarang mendominasi komposisi investor retail kami sebesar lebih dari 70 persen,” ujar Oki.

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Mandiri Sekuritas Optimistis Pertumbuhan Bisnis 2022

20151117-Pasar-Modal-Jakarta-AY
Peserta terlihat serius saat mengikuti cara berinvestasi Mandiri Skuritas di Bursa Efek Jakarta, Selasa (17/11). Mandiri Sekuritas terus mendorong pertumbuhan jumlah investor pasar modal di Indonesia. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, PT Mandiri Sekuritas optimistis pertumbuhan bisnisnya pada 2022 bisa lebih baik dari 2021. Hal ini didukung pertumbuhan kinerja perseroan.

Hal tersebut disampaikan Direktur Utama PT Mandiri Sekuritas Oki Ramadhana dalam paparan persnya,Rabu, 9 Maret 2022.

Pada 2021 semua bisnis Mandiri Sekuritas mengalami pertumbuhan, baik bisnis Investment Banking, Capital Market, dan Retail. Tahun 2022, perseroan akan memperkuat core bisnisnya di investment banking baik di Pasar Modal (capital market), maupun di advisory.

"Kita mau menambah pencapaian Kita di pasar modal. Kita juga akan optimalkan transaksi retail Kita melalui online trading Kita MOST (Mandiri Online Securities Services) dan mendorong semua lini bisnis Kita tumbuh baik di Indonesia maupun di Singapura," kata Oki.

Namun, dia tidak merinci berapa besar pertumbuhan bisnisnya dari masing-masing lini. Dia hanya mengatakan untuk pelaksanaan fundraising yang akan dilakukan oleh klien-kliennya.

"Kliien-kliennya optimistis penggalangan dana tersebut bisa dilakukan tahun ini. Mandiri Sekuritas kata dia, sudah dipercaya menangani beberapa mandat baik IPO maupun obligasi (bond).

"Target pertumbuhan tahun ini memang Kita tidak memberikan spesifik number (angka), tapi kita optimis lebih baik dari tahun lalu," kata Oki.

Mandiri Sekuritas optimistis kinerja atau permintaan investasi pasar modal dari sisi institusi dan individu akan tetap tinggi pada 2022 seiring momentum pemulihan ekonomi setelah pandemi COVID-19.

Mandiri Sekuritas memproyeksikan akhir tahun 2022 Indeks Harga Saham  Gabungan (IHSG) dapat mencapai level 7.400 berdasarkan perkiraan pertumbuhan laba per saham (earning per share/EPS) sebesar 12 persen pada 2022 dan 2023 yang didukung oleh pemulihan ekonomi domestik.

 

Nasabah Tumbuh

20151117-Pasar-Modal-Jakarta-AY
Peserta mengikuti cara berinvestasi Mandiri Skuritas di Bursa Efek Jakarta, Selasa (17/11). Mandiri Sekuritas terus mendorong pertumbuhan jumlah investor pasar modal di Indonesia. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Direktur Capital Market Silva Halim mengatakan, meski pasar global masih berfluktuasi, tapi Bursa Indonesia tetap mendapat aliran dana masuk dari investor asing. Pada 2022, ada sekitar Rp 28 triliun dana aliran asing masuk. Sepanjang empat tahun terakhir, investor asing masih terus memasukkan dananya ke Bursa Indonesia.

 Untuk mengoptimalkan investasi nasabahnya, Mandiri Sekuritas juga melakukan analisa sektor-sektor yang sedang booming agar investor bisa berinvestasi lebih baik. Untuk menaikkan nilai transaksi nasabah retail, Mandiri Sekuritas terus meningkatkan pelayanannya kepada nasabah baik melalui online services maupun digital.

"Untuk nasabah pemula Kita menambah literasi, rekomendasi dan juga Inovasi produk. Kita terus berupaya melakukan promosi untuk memperkenalkan produk-produk kita," kata dia.

Per 31 Desember 2021, jumlah nasabah Mandiri Sekuritas bertumbuh sebesar 33 persen. Sebagian besar nasabah Mandiri Sekuritas, yaitu sebanyak 70 persen merupakan investor millennial dan gen Z. Selama 2021 sekitar 91 persen transaksi sudah melalui online trading MOST.

"Transaksi harian kami tahun 2021 tumbuh sebesar 54 persen. Rekening dana nasabah tumbuh sebesar 43 persen, dan aset nasabah tumbuh sebesar 16 persen. Kami ingin terus mendorong nasabah untuk terus tumbuh, kami sebagai broker akan tumbuh terus bersama nasabah kami," kata dia.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya