Saham Bed Bath & Beyond Naik 60 Persen, Ini Faktor Penyebabnya

Saham Bed Bath and Beyond meroket karena investor berlomba untuk menutupi posisi short mereka.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 17 Agu 2022, 17:00 WIB
Diterbitkan 17 Agu 2022, 17:00 WIB
Wall Street Anjlok Setelah Virus Corona Jadi Pandemi
Ekspresi pialang Michael Gallucci saat bekerja di New York Stock Exchange, Amerika Serikat, Rabu (11/3/2020). Bursa saham Wall Street jatuh ke zona bearish setelah indeks Dow Jones turun 20,3% dari level tertingginya bulan lalu. (AP Photo/Richard Drew)

Liputan6.com, Jakarta - Saham Bed Bath & Beyond melonjak 60 persen mendekati level tertinggi lima bulan dalam perdagangan yang fluktuatif pada Selasa, 16 Agustus 2022. Saham meroket lebih tinggi karena investor berlomba untuk menutupi posisi short

Dilansir dari CNN, Rabu (17/8/2022), kenaikan ini disebut dengan pemerasan pendek atau terjadi ketika lonjakan harga aset memaksa investor untuk membeli kembali saham dengan harga lebih tinggi untuk membatasi kerugian, pada gilirannya mendorong permintaan dan akhirnya mendorong harga lebih tinggi lagi.

Menurut perusahaan analitik Ortex, Bed Bath & Beyond (BBBY) memiliki 50,7 persen free float publiknya dalam posisi short. Kenaikan cepat dalam harga saham memicu sinyal pendek.

Saham naik sebanyak 78,8 persen menjadi USD 28,60 atau sekitar Rp 421.339 selama sesi dan perdagangan dihentikan beberapa kali karena volatilitas. Sekitar 189 juta saham berpindah tangan dan lebih dari enam kali volume rata-rata pergerakan 30 hari perusahaan.

Saham telah naik 440 persen bulan ini dalam reli yang membangkitkan keuntungan besar pada saham GameStop dan AMC Entertainment awal tahun lalu yang merugikan dana lindung nilai yang telah bertaruh melawan saham. 

Bed Bath & Beyond dibuka lebih rendah setelah B. Riley menurunkan peringkat saham menjadi "jual", dengan mengatakan saham diperdagangkan pada penilaian yang tidak realistis.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Wall Street Beragam Usai Laporan Walmart dan Home Depot

Ilustrasi wall street (Photo by Robb Miller on Unsplash)
Ilustrasi wall street (Photo by Robb Miller on Unsplash)

Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street bervariasi pada perdagangan Selasa, 16 Agustus 2022. Indeks Dow Jones menguat pada hari kelima seiring hasil laba dari Walmart dan Home Depot menunjukkan pengeluaran konsumen tetap kuat. Hal itu menjaga ekonomi agar tidak koreksi.

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones naik 239,57 poin atau 0,71 persen ke posisi 34.152,01. Indeks S&P 500 menguat tipis 0,19 persen menjadi 4.305,20. Indeks Nasdaq melemah 0,19 persen menjadi 13.102,55.

Indeks Dow Jones membuka sesi perdagangan berada di zona negatif pada perdagangan Selasa pekan ini. Penguatan indeks Dow Jones didorong saham Walmart dan Home Depot. Saham ritel tersebut melonjak ketika Walmart mengulai prospek semester II 2022 dan Home Depot mempertahankan panduannya.

Saham ritel termasuk Target, Best Buy, dan Bath&Body Works masing-masing naik 4 persen di balik hasil tersebut. Rilis dari laba sektor ini akan berlanjut dengan laporan dari Target dan Lowe pada Rabu pekan ini.

"Kami masih memiliki banyak saham ritel yang akan dilaporkan. Tetapi pada umumnya, jika pada akhir pekan ini masih naik dan naik dengan baik, dan ritel tidak berbalik arah, itu akan memperkuat kasus bullish," ujar Pendiri dan CEO 50 Park Investments, Adam Sarhan dikutip dari laman CNBC, Rabu, 17 Agustus 2022.

 

 

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Saham Ritel

(Foto: Ilustrasi wall street, Dok Unsplash/Sophie Backes)
(Foto: Ilustrasi wall street, Dok Unsplash/Sophie Backes)

Rata-rata indeks acuan menguat sejak Senin, 15 Agustus 2022 setelah perubahan Haluan intraday tajam dan membangun reli pasar dari level terendah sejak Juni 2022.

Sementara itu, saham ritel menonjol di pasar yang lesu. Hal ini  seiring laba yang lebih baik dari perkiraan dari Walmart dan Home Depot. Ditambah saham Bed Bath and Beyond yang menguat.

Saham Walmart melonjak 5,5 persen dan Home Depot naik 5,1 persen. Saham Bed Bath and Beyon bertambah 60 persen dalam perdagangan Selasa sore pekan ini karena meme pelaku pasar bereaksi terhadap berita perusahaan modal ventura pendiri GameStop Ryan Cohen, RC Ventures membuat taruhan besar lainnya pada ritel melalui perdagangan opsi.

Sektor saham diskresioner konsumen mencatat kenaikan 1,7 persen. Diikuti kebutuhan pokok bertambah 1,3 persen.

Sektor saham keuangan menanjak 1 persen. Sektor saham teknologi bergerak mendatar ke posisi negatif. Sektor saham energi mencatat performa buruk. Sektor saham energi turun 2,4 persen.

Sementara itu, saham ritel yang menguat antara lain saham Macy naik lebih dari 7 persen. Saham Best Buy bertambah 6 persen. Target naik 6 persen, dan Amazon mendaki 1,8 persen.

"Harga minyak jatuh di bawah USD 87 juga membantu,” ujar Chief Investment Officer Bleakley Advisory Group.

Harga bensin yang tinggi telah menjadi angin kencang bagi pengecer. Harga akan terus turun jika minyak terus turun.

 

Penutupan Wall Street pada 15 Agustus 2022

Ilustrasi wall street (Photo by Patrick Weissenberger on Unsplash)
Ilustrasi wall street (Photo by Patrick Weissenberger on Unsplash)

Sebelumnya, bursa saham AS atau wall street berhasil menguat pada Senin (15/8/2022). Reli berlanjut dan para investor bersiap minggu ini untuk menghadapi rilis data laba ritel. 

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones Industrial Average menguat 151,39 poin, atau 0,45 persen ditutup pada 33.912,44. Kemudian S&P 500 naik 0,4 persen menjadi 4.297,14. Sedangkan indeks Nasdaq Composite naik tipis 0,62% persen dan ditutup pada 13.128,05.

Dow Jones ditutup di atas rata-rata pergerakan 200 hari untuk pertama kalinya sejak 20 April, sebuah indikator yang sering dilihat sebagai sinyal ke mana arah pasar ke depan. 

Saham membuka sesi lebih rendah, dipimpin oleh penurunan energi dan keuangan, sebelum rebound ke wilayah positif. Bahan pokok konsumen, layanan komunikasi, dan pilihan konsumen bergerak lebih tinggi, sementara Tesla menarik sektor teknologi ke wilayah positif. Disney memperoleh sentimen dari saham manajer dana lindung nilai Dan Loeb.

Pergerakan ini terjadi meskipun data ekonomi China mengecewakan, di mana bank sentral negara itu memangkas suku bunga secara tak terduga, meningkatkan kekhawatiran atas pemulihan ekonomi China. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya