Satyamitra Kemas Lestari Kantongi Laba Rp 75,49 Miliar, Produk Daur Ulang Jadi Penolong

Peningkatan penjualan perseroan didukung oleh karakter ramah lingkungan dari produk-produk kemasan perseroan.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 09 Nov 2022, 14:40 WIB
Diterbitkan 09 Nov 2022, 14:40 WIB
Kendaraan operasional PT Satyamitra Kemas Lestari. Dok SKL
Kendaraan operasional PT Satyamitra Kemas Lestari. Dok SKL

Liputan6.com, Jakarta PT Satyamitra Kemas Lestari Tbk (SMKL) tercatat membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp 75,49 miliar sampai kuartal III 2022. Angka ini naik 4,75 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 72,06 miliar.

Mengutip laporan keuangan perseroan, Rabu (9/11/2022), kenaikan laba bersih tersebut terutama diperoleh berkat peningkatan penjualan sebesar 11 persen dari Rp 1,53 triliun pada September 2021 menjadi Rp 1,7 triliun pada September 2022.

Bersamaan dengan itu, beban pokok penjualan naik 13 persen menjadi Rp1,42 triliun dari Rp 1,26 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Namun perseroan masih membukukkan kenaikan laba kotor sebesar 3,61 persen menjadi Rp 281,14 miliar.

Presiden Direktur PT Satyamitra Kemas Lestari, Ang Kinardo menjelaskan, peningkatan penjualan perseroan didukung oleh karakter ramah lingkungan dari produk-produk kemasan perseroan.

“Peningkatan minat masyarakat dunia, khususnya Indonesia terhadap bisnis berkelanjutan telah turut membantu peningkatan penjualan kemasan kertas berbahan baku karton atau kertas cokelat hasil daur ulang yang diproduksi perseroan,” kata dia dalam keterangan resmi, dikutip Rabu (9/11/2022).

Pada periode ini, perseroan mencatatkan beban usaha sebesar Rp 164,46 miliar dan laba selisih kurs sebesar Rp 5,89 miliar.

Kemudian pendapatan keuangan sebesar Rp 3,3 juta, biaya keuangan Rp 45,89 miliar, serta pendapatan lain-lain Rp 21 miliar.

Setelah dikurangi pajak penghasilan sebesar Rp 22,19 miliar, perseroan membukukan laba tahun berjalan pada September 2022 sebesar Rp 75,49 miliar, naik 4,75 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 72,06 miliar.

Dari sisi aset perseroan sampai dengan September 2022 tercatat sebesar Rp 2,06 triliun, naik dibanding posisi akhir tahun lalu sebesar Rp 1,91 triliun. Terdiri dari aset lancar senilai Rp 1,16 triliun dan aset tidak lancar Rp 896,16 miliar.

Liabilitas sampai dengan September 2022 naik menjadi Rp 1,2 triliun dari Rp 1,1 triliun pada Desember 2021. Terdiri dari liabilitas jangka pendek sekitar Rp 1 triliun, sisanya Rp 198,7 miliar merupakan liabilitas jangka panjang.

Sementara ekuitas sampai dengan September 2022 naik menjadi Rp 857,75 miliar dari Rp 815,07 miliar pada Desember 2021.

Target Penjualan

Satyamitra Kemas Lestari Tebar Dividen Rp 41 Miliar dari Laba Bersih
(Ki-Ka) Direktur PT Satya Mitra Kemas Lestari Tbk (SMKL) Herryanto S. Hidayat, Direktur Utama SMKL Ang Kunardo, Direktur SMKL Hanafi Budiman dan Direktur Keuangan SMKL Tan Franco Agung foto bersama usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Jakarta, Kamis (21/7/2022). (Liputan6.com/HO)

PT Satyamitra Kemas Lestari Tbk (SMKL) optimistis target penjualan pada 2022 akan tercapai. Hal itu tercermin dari permintaan yang masih tinggi.

"Di tengah kondisi yang kurang mendukung terkait perang Ukraina-Rusia yang menghambat pertumbuhan ekonomi dunia, SMKL optimis bahwa target kenaikan penjualan 15 persen pada 2022 akan tercapai karena permintaan tetap tinggi. Perseroan memproyeksikan penjualan pada Semester I tahun ini tumbuh melampaui target 15 persen,” kata Direktur Marketing Satyamitra Kemas Lestari, Herryanto Setiono Hidayat dalam keterangan resminya, Kamis, 21 Juli 2022.

Dia menambahkan, optimisme tersebut ada karena para pelanggan SMKL adalah perusahaan-perusahaan fast moving consumer goods (FMCG), suatu industri yang tidak mudah terpengaruh oleh berbagai ancaman krisis.

Mengingat dalam situasi apapun orang akan tetap membutuhkan bahan makanan, penjualan bahan makanan dari perusahaan-perusahaan FMCG pelanggan SMKL diyakini akan relatif selalu stabil.

Oleh karena itu, Perseroan optimistis permintaan produk kemasan akan tetap tinggi, karena perusahaan-perusahaan FMCG pelanggan SMKL akan selalu membutuhkan kemasan untuk produk-produknya.

"Penjualan kita sangat terbantu oleh perkembangan pemulihan perekonomian Indonesia yang tetap kuat di bawah bayang-bayang resesi dunia,” kata Herryanto.

Di sisi lain, optimisme Satyamitra Kemas Lestari juga diperkuat oleh fakta lain mengenai produk-produk kemasan perseroan adalah produk yang ramah lingkungan, karena menggunakan bahan baku karton atau kertas cokelat hasil daur ulang.

Sementara itu, di Indonesia sendiri ada kecenderungan peningkatan minat masyarakat akan bisnis berkelanjutan. Bahkan, beberapa pelanggan perseroan secara spesifik menghendaki hanya kemasan yang ramah lingkungan.

“Semakin ke sini semakin terlihat adanya trend bisnis berkelanjutan yang semakin kuat, sehingga mendukung peningkatan penjualan SMKL,” ujar dia.

 

 

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya