Liputan6.com, Jakarta - PT Darya Varia Laboratoria Tbk (DVLA) mengumumkan kinerja perseroan untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada 30 September 2022. Perseroan membukukan penurunan pendapatan dan laba hingga kuartal III 2022.
Pada periode ini, perseroan mencatatkan pendapatan sebesar Rp 1,53 triliun. Turun 2,8 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 1,57 triliun. Pada periode ini, Darya Varia Laboratoria berhasil menekan beban pokok pendapatan menjadi sebesar Rp 713,53 miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 733,39 miliar.
Dengan demikian, perseroan mengantongi laba bruto sebesar Rp 813 miliar, turun dibandingkan posisi September 2021 sebesar Rp 837,93 miliar. Mengutip laporan keuangan perseroan, Selasa (15/11/2022), perseroan menciptakan bean penjualan dan pemasaran sebesar Rp 487,21 miliar, beban administrasi Rp 134,96 miliar, pendapatan lain-lain Rp 22,23 miliar, dan beban lain-lain Rp 5,6 miliar.
Advertisement
Bersamaan dengan itu, pendapatan keuangan tercatat sebesar Rp 3,05 miliar, pajak terkait pendapatan keuangan Rp 609,05 juta, dan beban keuangan Rp 174,37 juta. Setelah dikurangi pajak penghasilan, perseroan mencatatkan laba periode berjalan sebesar Rp 165,29 miliar, turun 38,34 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 268,06 miliar.
Dari sisi aset perseroan sampai dengan September 2022 tercatat sebesar Rp 2,08 triliun, turun dari Rp 2,09 triliun pada Desember 2021. Liabilitas turun menjadi Rp 622,21 miliar dari RP 705,11 miliar pada Desember 2021. Sementara ekuitas sampai dengan September 2022 naik menjadi Rp 1,46 triliun dari Rp 1,38 triliun pada akhir tahun lalu.
Pada penutupan perdagangan saham Selasa, 15 November 2022, saham DVLA turun 2,72 persen ke posisi Rp 2.500 per saham. Saham DVLA dibuka naik 10 poin ke posisi Rp 2.580 per saham. Saham DVLA berada di level tertinggi Rp 2.580 dan terendah Rp 2.460 per saham. Total frekuensi perdagangan 70 kali dengan volume perdagangan 287 saham. Nilai transaksi Rp 71,1 juta.
Darya Varia Tebar Dividen Interim 2022 Rp 41 per Saham
Sebelumnya, PT Darya-Varia Laboratoria Tbk (DVLA) akan membagikan dividen interim untuk tahun buku 2022 sebesar Rp 45,92 miliar.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (25/10/2022), pembagian dividen interim 2022 oleh PT Darya-Varia Laboratoria Tbk tersebut telah diputuskan pada 21 Oktober 2022. Perseroan akan membagikan dividen interim 2022 sebesar Rp 41 per saham.
“Pembagian dividen interim tidak berdampak material, baik terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan atau kelangsungan usaha perseroan,” ditulis Sekretaris Perusahaan PT Darya-Varia Laboratoria Tbk, Widya Olivia Tobing dalam keterbukaan informasi BEI.
Berikut jadwal pembagian dividen interim 2022:
-Cum dividen interim di pasar regular dan negosiasi pada 2 November 2022
-Ex dividen interim di pasar regular dan negosiasi pada 3 November 2022
-Cum dividen interim di pasar tunai pada 4 November 2022
-Ex dividen interim di pasar tunai pada 7 November 2022
-Pembayaran dividen interim kepada pemegang saham perseroan yang berhak pada 18 November 2022
Pada penutupan perdagangan saham sesi pertama, Selasa, 25 Oktober 2022, saham DVLA stagnan di posisi Rp 2.530 per saham. Saham DVLA dibuka stagnan Rp 2.530 per saham.
Saham DVLA berada di level tertinggi Rp 2.550 dan terendah Rp 2.530 per saham. Total frekuensi perdagangan 17 kali dengan volume perdagangan 48 saham. Nilai transaksi Rp 12,2 juta.
Advertisement
Penutupan IHSG pada 15 November 2022
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bak roller coaster pada perdagangan saham Selasa (15/11/2022). Pada penutupan perdagangan saham, sektor saham transportasi memimpin kenaikan di antara sektor saham lainnya.
Mengutip data RTI, IHSG naik tipis 0,23 persen ke posisi 7.035,50. Indeks LQ45 menanjak 0,33 persen ke posisi 1.004,35. Mayoritas indeks acuan menghijau. Pada perdagangan Selasa pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.048,39 dan terendah 6.999,23. Sebanyak 255 saham menguat dan 276 saham melemah. 176 saham diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan 1.465.776 kali dengan volume perdagangan 26,5 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 13,9 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.593.
Mayoritas sektor saham menghijau. Sementara itu, indeks sektor saham IDXsiklikal melemah 0,27 persen, indeks sektor saham IDXhealth susut 0,09 persen dan indeks sektor saham IDXinfrastruktur merosot 0,10 persen.
Sementara itu, indeks sektor saham IDXenergy melonjak 0,54 persen, indeks sektor saham IDXbasic mendaki 0,12 persen, indeks sektor saham IDXindustry menanjak 0,31 persen, dan indeks sektor saham IDXnonsiklikal menguat 0,69 persen. Selanjutnya, indeks sektor saham IDXfinance naik 0,16 persen, indeks sektor saham IDXproperty bertambah 0,05 persen, indeks sektor saham IDXtechno menguat 0,29 persen. Indeks sektor saham IDXtransportasi mendaki 1,04 persen.
Bursa Saham Asia pada 15 November 2022
Bursa saham Asia Pasifik menguat pada perdagangan Selasa, 15 November 2022 seiring pertemuan China Xi Jinping dan Presiden Amerika Serikat Joe Biden.
Indeks Hang Seng melompat 4,11 persen ke posisi 18.343,12. Indeks Hang Seng teknologi melompat 7,3 persen. Di bursa saham China, indeks Shanghai menguat 1,64 persen ke posisi 3.134,08. Indeks Shenzhen bertambah 2,14 persen ke posisi 11.351,33. Penguatan bursa saham China di tengah rilis data penjualan ritel dan produksi industri yang merosot sesuai harapan.
Di Australia, indeks ASX melemah 0,07 persen ke posisi 7.141,60. Indeks Kospi naik 0,23 persen ke posisi 2.480,33. Indeks Nikkei menguat terbatas 0,1 persen ke posisi 27.990,17.
Advertisement