Liputan6.com, Jakarta - Memasuki libur Natal dan Tahun Baru 2023 (Nataru), masyarakat biasanya berbagi parcel sebagai bentuk kasih. Melihat momentum libur Nataru tersebut, emiten transportasi dan logistik pun menyiapkan berbagai langkah.
PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) telah menyiapkan sistem kerja dan para karyawan untuk mengantisipasi kemungkinan peningkatan permintaan jasa pengiriman express ASSA, seiring momen perayaan dan hari libur Nataru.
Baca Juga
Sehubungan tahun ini sudah dalam suasana setelah pandemi COVID-19, di mana mayoritas masyarakat sudah mendapatkan imunisasi dosis 3, sehingga semakin percaya diri terhadap kemungkinan paparan virus COVID-19.Â
Advertisement
Dengan demikian, Adi Sarana Armada memperkirakan mobilitas masyarakat saat momen Natal dan Tahun baru akan lebih tinggi daripada tahun lalu.Â
"Untuk meraih peluang peningkatan pendapatan di momen Natal dan Tahun Baru ini, Perseroan akan berusaha semakin meningkatkan layanan sehingga semakin professional, sehingga dapat memuaskan pelanggan karena memberikan layanan sesuai dengan kebutuhan," kata Direktur Utama Adi Sarana Armada, Prodjo Sunarjanto saat dihubungi Liputan6.com, Selasa (20/12/2022).
Prodjo mengaku, selain momen Nataru, pada Desember ini juga ada hari belanja online nasional (harbolnas) yang meningkatkan kegiatan belanja online masyarakat dan tentu meningkatkan permintaan pengiriman melalui Anteraja.Â
"Namun dampaknya tidak sesignifikan tahun lalu, dikarenakan pasca pandemi, mobilitas masyarakat kembali normal sehingga beberapa masyarakat yang telah kembali memilih untuk belanja secara offline," ujar dia.
Â
Prediksi Kemenhub
Diberitakan sebelumnya, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprediksi 16,35 persen dari jumlah penduduk Indonesia, atau sebanyak 44,17 juta orang akan melakukan perjalanan selama masa Natal dan Tahun Baru.
"Berdasarkan survei Badan Kebijakan Transportasi (BKT), potensi pergerakan nasional pada Nataru 2022/2023 adalah 44,17 juta orang," kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam Rapat Kerja bersama Komisi V DPR RI dikutip dari Antara, Selasa, 13 Desember 2022.
Dalam raker yang membahas mengenai kesiapan infrastruktur dan transportasi terkait Libur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023, Menhub mengatakan bahwa jumlah potensi pergerakan masyarakat tahun ini meningkat dibandingkan tahun 2021 lalu sebanyak 13 persen penduduk.
Adapun pergerakan masyarakat akan didominasi oleh kendaraan pribadi sebanyak 28,26 persen dan sepeda motor sebanyak 16,47 persen.
Sedangkan penggunaan moda terbanyak masih menggunakan angkutan jalan dengan jumlah total sekitar 67,97 persen.
Ia menyebut, provinsi asal pelaku perjalanan terbanyak diperkirakan dari wilayah Jabodetabek sebanyak 16,5 persen atau 7,1 juta orang. Kemudian disusul Jawa Timur sebanyak 14,5 persen atau 6,2 juta orang, Jawa Tengah sebanyak 13,6 persen atau 5,8 juta orang, dan selanjutnya Jawa Barat dan Sumatera Utara.
Â
Â
Advertisement
Tujuan Perjalanan
Untuk provinsi tujuan pelaku perjalanan terbanyak diprediksi menuju wilayah Jawa Tengah sebanyak 19,7 persen atau 8,7 juta orang, Jawa Timur 17,5 persen atau 7,7 juta orang, Jawa Barat 14,6 persen atau 6,5 juta orang, dan sisanya menuju Jabodetabek dan Yogyakarta.
"Sementara untuk Kota/Kabupaten daerah wisata menjadi tujuan terbanyak pergerakan Nataru yaitu Yogyakarta, Kabupaten Bandung, Kabupaten Malang, Kota Bandung, dan Kabupaten Bogor," ujarnya.
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyampaikan pemerintah tidak akan membatasi pergerakan masyarakat pada penyelenggaraan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 atau Nataru.
"Tidak ada pembatasan mobilitas pada penyelenggaraan Nataru 2022/2023. Namun mengingat tren COVID-19 nasional cenderung meningkat maka penyelenggaraan Nataru perlu dikelola dengan baik," kata Menhub Budi Karya dalam Rapat Kerja bersama Komisi V DPR RI dikutip dari Antara, Selasa (13/12/2022).
Menhub mengatakan selain tren meningkatnya kasus COVID-19, pemerintah juga memperhatikan penyelenggaraan angkutan Natal dan Tahun Baru yang bersamaan dengan libur sekolah serta peningkatan mobilitas masyarakat pada masa tersebut.
Ia menekankan penyelenggaraan angkutan Natal dan Tahun Baru harus tetap mengedepankan aspek kesehatan, keselamatan, keamanan, dan kenyamanan masyarakat.
Â
Langkah Kemenhub
Oleh karena itu Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengambil kebijakan dan sejumlah langkah selama masa Natal dan Tahun Baru, di antaranya memastikan kesiapan sarana dan prasarana transportasi, sosialisasi kepada operator angkutan penumpang dan barang, inspeksi (rampcheck) kelaikan sarana dan prasarana transportasi.
Kemudian, menerapkan manajemen dan rekayasa lalu lintas pada tol maupun non-tol seperti contra flow, one way, pembatasan angkutan barang, manajemen rest area, sosialisasi kepada masyarakat secara masif, dan penerapan protokol kesehatan yang ketat dan aplikasi PeduliLindungi pada seluruh moda transportasi.
"Untuk memastikan angkutan Nataru berjalan lancar, aman, dan selamat, Kemenhub senantiasa merujuk pada SE Satgas Penanganan COVID-19 dan Inmendagri. Biasanya kita koordinasi, yang itu ditujukan semua pemerintah daerah agar mengikuti," ujar Menhub.
Berdasarkan survei Badan Kebijakan Transportasi (BKT) Kemenhub, lanjutnya, potensi pergerakan nasional pada masa Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 adalah 16,35 persen dari jumlah penduduk Indonesia atau sebanyak 44,17 juta orang.
Adapun pergerakan masyarakat akan didominasi oleh kendaraan pribadi sebanyak 28,26 persen dan sepeda motor sebanyak 16,47 persen. Sedangkan penggunaan moda terbanyak masih menggunakan angkutan jalan dengan total sekitar 67,97 persen.
Ia menambahkan posko angkutan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 akan dimulai dari 19 Desember 2022 sampai 3 Januari 2023, khusus angkutan laut sampai 8 Januari 2023.
"Kami semua dengan seluruh pemangku kepentingan akan melakukan koordinasi dan sinergi dalam penyelenggaraan Nataru," kata Menhub.
Â
Advertisement