Liputan6.com, Jakarta Di momen perayaan hari raya lebaran, sudah barang tentu selain silahturahmi dan meriahnya pelaksanaan, banyak orang menunggu datangnya Tunjangan Hari Raya (THR) dari perusahaan mereka bekerja.
Direktur Ekonomi Digital Center of Economics and Law Studies (Celios), Nailul Huda, menyatakan bahwa pemberian THR dapat memberikan dampak signifikan terhadap peningkatan belanja masyarakat, khususnya pada kelas menengah dan menengah bawah.
Baca Juga
Menurut Huda, penerimaan THR akan menambah pendapatan disposibel bagi masyarakat, yang secara langsung akan meningkatkan tingkat konsumsi.
Advertisement
"Ketika ada THR, maka akan ada tambahan pendapatan disposibel bagi masyarakat. Pendapatan disposibel meningkat yang secara langsung akan meningkatkan belanja karena bagi kelas menengah dan menengah ke bawah, pendapatan mereka sebagian besar akan dibelanjakan kembali," kata dia seperti dilansir dari Antara, Sabtu (15/3/2025).
Namun, Huda juga menjelaskan bahwa dampak dari pemberian THR ini bersifat sementara dan lebih terasa pada bulan ramadan dan lebaran saja.
Ia juga menyoroti fenomena yang terjadi pada tahun lalu, di mana pertumbuhan konsumsi rumah tangga pada triwulan yang mencakup ramadan dan lebaran lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan lainnya.
Huda memprediksi bahwa hal serupa akan terjadi pada tahun ini. "Tahun ini nampaknya juga triwulan 1 pertumbuhan konsumsi rumah tangga akan lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan konsumsi rumah tangga di triwulan lainnya," jelas dia.
Strategi Alokasi THR yang Bijak Agar Lebih Bermanfaat
Salah satu keuntungan bagi para karyawan tahun ini adalah jarak antara penerimaan THR dan gajian yang tidak terlalu jauh. Hal ini membuat mereka memiliki fleksibilitas lebih dalam mengatur pengeluaran.
Namun, menurut perencana keuangan Andy Nugroho, penting untuk tetap mengelola THR dengan baik agar tidak hanya habis dalam sekejap tetapi juga memiliki manfaat jangka panjang.
"Tahun ini mereka yang karyawan lumayan diuntungkan dengan jarak antara menerima THR serta lebaran dengan tanggal gajian yang jaraknya tidak terlalu jauh. Jadi dengan kondisi tersebut untuk kebutuhan sehari-hari masih bisa tercukupi dari uang gajian seperti biasanya," kata Andy kepada Liputan6.com.
Andy menyarankan agar THR dialokasikan dengan proporsi yang tepat agar dapat lebih bermanfaat. Ia merekomendasikan untuk menyisihkan 10% dari THR untuk tabungan dan 10% lainnya sebagai dana cadangan berlebaran. Sisa dana tersebut dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan Lebaran seperti mudik, membeli baju baru, dan konsumsi saat hari raya.
Advertisement
Tabungan Bisa Lebih Besar Jika Tak Mudik
Namun, bagi mereka yang tidak berencana untuk mudik, alokasi tabungan bisa lebih besar, bahkan hingga 25%.
“Ini menjadi kesempatan yang baik bagi seseorang untuk menambah jumlah simpanan mereka dengan nominal yang lebih besar dan lebih fleksibel dibandingkan dengan gaji bulanan yang sudah memiliki banyak pos pengeluaran tetap,” jelasnya.
Selain menabung, THR juga bisa digunakan untuk hal-hal yang lebih produktif, seperti membayar utang atau melakukan investasi kecil-kecilan. Dengan begitu, dana tersebut tidak hanya habis dalam waktu singkat tetapi juga bisa memberikan manfaat lebih dalam jangka panjang.
Jika memiliki cicilan atau utang konsumtif, mengalokasikan sebagian dari THR untuk membayarnya bisa menjadi keputusan yang bijak agar tidak terbebani di kemudian hari.
Dengan pengelolaan yang bijak, THR tidak hanya akan memberikan manfaat dalam jangka pendek untuk kebutuhan Lebaran tetapi juga bisa menjadi langkah awal dalam merancang keuangan yang lebih stabil ke depannya.
“Maka, penting untuk tidak terburu-buru dalam menghabiskan THR, melainkan menggunakannya dengan perencanaan yang matang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi finansial masing-masing individu,” pungkasnya
