Bursa Saham Asia Menghijau Usai China Buka Kembali Perbatasan dengan Hong Kong

Bursa saham Asia Pasifik menguat pada perdagangan Senin, 9 Januari 2023 setelah China dan Hong Kong buka perbatasan.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 09 Jan 2023, 09:11 WIB
Diterbitkan 09 Jan 2023, 09:11 WIB
Rudal Korea Utara Bikin Bursa Saham Asia Ambruk
Seorang pria berjalan melewati indikator saham elektronik sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo (29/8). Rudal tersebut menuju wilayah Tohoku dekat negara Jepang. (AP Photo/Shizuo Kambayashi)

Liputan6.com, Singapura - Bursa saham Asia Pasifik menguat pada perdagangan saham Senin (9/1/2023). Hal ini seiring China dan Hong Kong melanjutkan perjalanan bebas karantina selama akhir pekan. Hal ini menandakan berakhirnya kebijakan nol COVID-19 yang membuat perbatasan ditutup selama hampir tiga tahun.

Indeks Kospi Korea Selatan menguat 2,06 persen, dan memimpin kenaikan di wilayah tersebut. Indeks Kosdaq bertambah 1,66 persen pada jam pertama perdagangannya. Indeks ASX 200 naik 0,75 persen, Sedangkan bursa saham Jepang libur untuk merayakan Coming of Age Day.Demikian mengutip dari CNBC, Senin pekan ini.

Saham perjalanan dan konsumen di Hong Kong dan China akan menjadi fokus untuk hari pertama perdagangan setelah pembukaan kembali. Saham-saham teknologi akan kembali menjadi fokus setelah pendiri grup Ant dilaporkan melepaskan kendali perusahaan. Grup Ant adalah afiliasi dari Alibaba yang memegang 33 persen saham  di perusahaan fintech tersebut.

Di Amerika Serikat (AS), indeks utama berakhir pekan lalu dengan reli pertama pada perdagangan perdana. Nonfarm payrolss pada Desember 2022 sedikit lebih tinggi dari yang diharapkan. Sementara upah naik lebih lambat dari yang diharapkan. Indeks manajer pembelian non-manufaktur ISM menunjukkan kontraksi di sektor jasa menambah harapan kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS)  yang membuat kemajuan dalam menjinakkan inflasi.

Sementara itu, Goldman Sachs menyatakan, saham produsen mobil lama dan produsen suku cadang akan menarik investor baru saat beralih ke kendaraan listrik dan teknologi ramah lingkungan.

Goldman Sachs menyatakan, ketika produsen mobil tradisional meningkatkan bagian pendapatan dari teknologi netral karbon baru kemungkinan besar akan secara bertahap dimasukkan dalam dana ESG dan mendapat manfaat dari kenaikan harga saham.

 

 

Penutupan Bursa Saham Asia pada 6 Januari 2023

Pasar Saham di Asia Turun Imbas Wabah Virus Corona
Seorang pria melihat layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Sebelumnya, bursa saham Asia Pasifik menguat pada perdagangan Jumat, 6 Januari 2023. Penguatan bursa saham Asia Pasifik ini setelah the Federal Reserve beri sinya kenaikan suku bunga.

Data gaji swasta ADP menunjukkan jumlah tenaga kerja bertambah 235.000 pekerjaan pada Desember 2022. Pasar tenaga kerja tetap kuat meski upaya the Fed meredam inflasi dan menyrankan ada ruang untuk tingkat lebih tinggi. Indeks Nikkei Jepang naik 0,6 persen dan indeks Topix bertambah 0,32 persen. Indeks Kospi Korea Selatan naik 0,79 persen dan indeks ASX Australia melompat 0,54 persen.

Indeks Hang Seng Hong Kong naik 0,15 persen. Di bursa saham China, indeks Shanghai sedikit naik dan Shenzhen bertambah 0,2 persen.  Gas alam turun lebih dari 10 persen dan mencapai level terendah USD 3,651 setelah sentuh level terendah sejak 3 Januari 2022. Indeks dolar AS naik 0,75 persen.

Di wall street, indeks Dow Jones melemah seiring investor menantikan data pekerjaan yang dijadwalkan Jumat, 6 Januari 2023 waktu setempat. Saham Bed, Bath dan Beyond turun hampir 30 persen setelah perusahaan mengatakan kekurangan uang tunai dan mempertimbangkan kebangkrutan. Tiga indeks acuan berada di jalur  membukukan kerugian selama lima minggu.

 

Penutupan Wall Street pada 6 Januari 2023

Wall Street Anjlok Setelah Virus Corona Jadi Pandemi
Ekspresi spesialis David Haubner (kanan) saat bekerja di New York Stock Exchange, Amerika Serikat, Rabu (11/3/2020). Bursa saham Wall Street anjlok karena investor menunggu langkah agresif pemerintah AS atas kejatuhan ekonomi akibat virus corona COVID-19. (AP Photo/Richard Drew)

Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street menguat pada perdagangan Jumat, 6 Januari 2023. Wall street menghijau setelah laporan pekerjaan AS pada Desember 2022 dan survei aktivitas ekonomi menunjukkan tanda inflasi mungkin mereda.

Ini memberikan tanda kenaikan suku bunga bank sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed) memiliki efek yang diharapkan.

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones melonjak 700,53 poin atau 2,13 persen ke posisi 33.630,61. Indeks S&P 500 melompat 86,98 poin atau 2,28 persen menjadi 3.895,08. Indeks Nasdaq bertambah 2,6 persen menjadi 10.569,29.

Jelang akhir pekan menjadi hari terbaik untuk indeks Dow Jones dan S&P 500 sejak 30 November dan yang terbaik untuk indeks Nasdaq sejak 29 Desember 2022. Reli perdagangan pada Jumat pekan ini membantu saham berakhir di wilayah positif selama sepekan, yang merupakan pekan pertama 2023. Indeks Dow Jones dan S&P 500 masing-masing naik 1,5 persen dan indeks Nasdaq bertambah 1 persen.

 

Selanjutnya

Ilustrasi wall street (Photo by Robb Miller on Unsplash)
Ilustrasi wall street (Photo by Robb Miller on Unsplash)

Laporan nonfarm payrolls Desember menunjukkan ekonomi Amerika Serikat menambahkan 223 ribu pekerjaan lalu sedikit lebih tinggi dari perkiraan 200 ribu pekerjaan yang diperkirakan ekonom yang disurvei oleh Dow Jones.

Selain itu, upah tumbuh lebih lambat dari yang diantisipasi meningkat 0,3 persen pada Desember, dan Desember perkirakan 0,4 persen.

“Semua yang dipedulikan investor adalah data menunjukkan inflasi bergerak menuju target the Fed,” ujar Chief Invesment Strategist State Street Global Advisors Michael Arone, seperti dikutip dari CNBC, Sabtu (7/1/2023).

Ia menambahkan, hal itu semua yang dipedulikan investor dan rata-rata laba per jam menunjukkan inflasi terus melambat. “Mereka bersemangat tentang itu,” kata dia.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya