Liputan6.com, Jakarta - Saham PT Elnusa Tbk (ELSA) terpantau berada di zona hijau usai pengumuman kinerja tahun buku 2022. Namun, pada hari ini, Jumat 3 Maret 2023, saham ELSA ditutup stagnan atau naik 0,0 persen dari penutupan sebelumnya pada level 332. Saham ELSA dibuka pada 340 dan bergerak pada rentang 328—340.
Melansir data RTI, frekuensi perdagangan pada hari ini sebanyak 6.229 kali dengan volume saham yang ditransaksikan sebanyak 81,64 juta lembar senilai Rp 27,21 miliar. Dalam sepekan, harga saham ELSA telah naik 7,10 persen. Sedangkan dalam satu tahun terakhir, harga saham ELSA naik 9,93 persen.
Baca Juga
Sepanjang tahun lalu, Elnusa mencatatkan laba bersih sebesar Rp 378 miliar atau tumbuh 248 persen year on year (yoy). Raihan itu didorong dengan adanya peningkatan aktivitas hulu migas. Perseroan pun membukukan pendapatan usaha sebesar Rp 12,3 triliun pada 2022, naik 51 persen yoy dari 2021 sebesar Rp 8,1 triliun.
Advertisement
Pendapatan usaha konsolidasi ini dikontribusikan melalui segmen jasa distribusi dan logistik energi sebesar 59 persen, jasa hulu migas terintegrasi 32 persen dan jasa penunjang migas 9 persen. Perolehan tersebut didorong atas peningkatan di semua segmen bisnis perseroan seiring dengan peningkatan aktivitas hulu migas dan kebutuhan BBM industri maupun masyarakat.
Direktur Keuangan Elnusa, Bachtiar Soeria Atmadja menuturkan, perseroan telah menyiapkan landasan yang lebih kuat untuk menjadikan 2022 sebagai awal perbaikan dari capaian sebelumnya. Atas upaya tersebut Elnusa juga berhasil mencatatkan EBITDA Rp 1,15 triliun atau tumbuh 16 persen dari tahun sebelumnya Rp 985 miliar, laba bruto Rp 912 miliar, laba operasi Rp 498 miliar dan kas setara kas mencapai Rp 1,65 triliun.
"Dengan penuh rasa syukur, perseroan berhasil menaklukan berbagai tantangan di tengah kondisi ketidakpastian akibat gejolak global sepanjang 2022 yang masih berlanjut dari tahun sebelumnya juga pasca dampak dari pandemi sejak 2020 lalu," kata Bachtiar, mengutip dari pemberitaan Liputan6.com sebelumnya.
Â
Â
Target Laba Bersih pada 2023
Sebelumnya, PT Elnusa Tbk (ELSA) membidik pertumbuhan laba bersih 12 persen pada 2023. Sebelumnya, Elnusa mencatatkan laba bersih Rp 378 miliar atau meningkat 248 persen pada 2022.
VP Strategic Planning & Corp Management Elnusa Ferdiansyah menuturkan, pihaknya membidik pertumbuhan laba bersih 12 persen pada tahun ini. Â
"Laba bersih tumbuh 12 persen pada 2023," kata Ferdiansyah saat ditemui Liputan6.com di Jakarta, dikutip Kamis (2/3/2023).Â
Sementara itu, Elnusa juga tengah menggenjot ekspansi bisnis, mulai dari industri baterai kendaraan listrik hingga air bersih.
Ferdiansyah menyebut, pihaknya telah melakukan melakukan riset terkait pengembangan Battery Management System (BMS) untuk kendaraan listrik roda dua.
"Kita sedang melakukan riset baterai manajemen sistem melalui pendektan dengan Pertamina Power Indonesia (PPI). Kita sekarang tahap riset ketika kita kerja sama dengan PPI dan Indonesia Battery Corporation (IBC) untuk penyediaan sistem baterai," kata dia.
Selain itu, Elnusa juga memiliki kerja sama dengan PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), dan IBC dalam membuat sistem manajemen baterai alias BMS. Dengan demikian, pengembangan BMS ini masih dalam tahap prototipe.
Tak hanya itu, Elnusa juga masuk ke bisnis teknologi air bersih dan telah meneken kerja sama dengan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) di Kota Bogor. "Kira kerja sama IoT penyediaan smart water untuk pemakaian air rumah tangga," kata dia.
Â
Advertisement
Kembangkan Bisnis Data
Ke depan, Elnusa berencana mengembangkan bisnis data menggunakan hasil data pemakaian air rumah tangga tersebut.
"Ke depan bisnis data, kalau kita punya data pemakaian air rumah tangga, larinya bisa kemana-mana. Itu yang kita incar," ujar dia.
Di samping itu, Elnusa juga akan menggandeng PDAM di daerah lainnya, seperti Cirebon, Semarang, Tangerang dan wilayah lainnya. Ferdiansyah mengaku, saat ini bisnis Elnusa mayoritas berasal dari klien Grup Pertamina. Alhasil, sebanyak 68 persen pendapatan Elnusa dari Grup Pertamina dan sisanya dari non Grup Pertamina.
"Memang betul efek bergabung ke Pertamina cukup besar 68 persen dari Pertamina growth nya," kata dia.
Asal tahu saja, Elnusa telah mengantongi 60 persen kontrak baru pada kuartal I 2023 dan sedang memperjuangkan 40 persen kontrak lainnya. "Kita masih tender, kita berkompetisi. Kita masih mandiri juga," imbuhnya.
Â
Belanja Modal 2023
Sebelumnya, PT Elnusa Tbk (ELSA) menyiapkan belanja modal (capital expenditure) sebesar Rp 500 miliar pada 2023. Dana tersebut turun dari anggaran tahun sebelumnya, yakni Rp 700 miliar.
Manager of Corporate Communications Elnusa, Jayanty Oktavia Maulina menuturkan, pihaknya menyiapkan belanja modal sebanyak Rp 500 miliar pada 2023.
"Perseroan menganggarkan belanja modal sebesar Rp500 miliar sebagian besar atau 46 persen dialokasikan untuk maintain capacity alat survei seismic darat dan juga perawatan sumur," kata Jayanty saat ditemui di Citra Rasa, Rabu (1/3/2023).
Kemudian, sisanya 35 persen dialokasikan untuk pertumbuhan bisnis pada pemeliharaan kapasitas kelengkapaan pekerjaan Hydraulic Workover (HWU), Mobile Well Testing serta jasa distribusi dan logistik energi untuk pembangunan dan revitalisasi Terminal Petroleum Liquefied Gas (TPLG) Kolaka, Tanjung Pandan, Labuan Bajo.
Selain itu, berdasarkan kepastian pasar ke depan dan sisanya digunakan untuk segmen jasa penunjang migas dan non project.Â
"Melalui belanja modal yang disiapkan ini Elnusa berkomitmen untuk siap berinvestasi melakukan pengembangan dan inovasi dalam mendukung pertumbuhan perusahaan ke depan," kata dia.Â
Jayanty bilang, jumlah belanja modal tahun ini turun dari tahun sebelumnya disebabkan oleh investasi yang dilakukan secara selektif. "Tahun ini kita lebih selektif dibandingkan tahun lalu. Karena, kita enggak jor-joran karena lihat pasar," ujar dia.
Dengan demikian, Elnusa selektif dalam melakukan investasi dan mencermati potensi pasar ke depannya.
Â
Â
Advertisement