Liputan6.com, Jakarta - Tahun ajaran baru sudah di depan mata. Namun, masih ada sebagian orangtua yang kini tengah disibukkan dengan kegiatan mencari sekolah pilihan untuk anak-anak mereka. Sekolah dan perguruan tinggi negeri masih menjadi dambaan karena dipersepsikan selain kualitas pendidikannya yang baik, biayanya juga cenderung lebih terjangkau dibandingkan swasta.
Mengutip keterangan tertulis, Manulife Aset Management Indonesia, Sabtu (1/7/2023), untuk lulus ujian seleksi, orangtua kerap membekali anak-anak mereka dengan les pelajaran tambahan. Selain itu, ada juga anak-anak yang ikut les/klub sesuai dengan minat dan bakatnya, seperti les musik, menggambar, klub basket, renang, bola, dan lainnya.
Baca Juga
Sayangnya, terkadang biaya-biaya les dan klub ini tidak dianggarkan oleh orangtua. Padahal ini juga penting untuk masa depan anak.
Advertisement
Berikut penjelasan Investment Specialist PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI), Krizia Maulana, dalam menyiapkan keuangan demi mendukung masa depan anak:
Gali potensi anak
Ada banyak cara untuk mendukung masa depan anak, antara lain dengan memberikan fasilitas les pelajaran tambahan di bimbingan belajar, les bahasa, dll. Selain itu, orangtua sebaiknya juga mengenali minat dan bakat anak. Jika ada dana lebih, ikut sertakan anak dalam tes minat dan bakat bersama psikolog untuk lebih menggali potensi dirinya.
Kembangkan minat dan bakat anak
Les seni, bahasa, olah raga, dan lain sebagainya akan menjadi bekal tambahan bagi anak. Bahkan, bisa menjadi modal untuk ikut kejuaraan nasional dan jadi penghasilan tambahan buat mereka. Tentunya biaya untuk mendukung minat dan bakat ini tidak sedikit. Bahkan, ada yang total jumlahnya melebihi uang pangkal masuk sekolah.
"Oleh karena itu, orangtua harus membuat perencanaan keuangan yang matang untuk mendukung masa depan anak,” ujar Krizia.
Susun Rencana Keuangan
Setiap orangtua pasti ingin memberikan yang terbaik untuk anak, terutama dalam hal pendidikan. Namun, biaya pendidikan bisa mahal karena peningkatan biayanya yang cukup besar dari tahun ke tahun.
Krizia menuturkan, menghadapi hal tersebut, maka pertanyaannya adalah apakah sudah melakukan perencanaan investasi yang cukup untuk menutupi biaya Pendidikan?
"Penting untuk menyiapkannya sejak dini agar perjalanannya menjadi lebih nyaman dan lebih mudah untuk dikelola,” ujar dia.
Dalam perencanaan keuangan tentunya sangat penting untuk selalu menyesuaikan kemampuan keuangan masing-masing dengan tujuan-tujuan yang ingin dicapai.
"Jangan sampai kita jadi terbelit utang karena memilih tempat les/klub terbaik dengan biaya yang di luar kemampuan finansial kita. Sesuaikan pemilihan tempat les/klub dengan kemampuan keuangan kita," kata dia.
Ia menambahkan, jika punya beberapa anak, pastikan dana pendidikan untuk semua anak ikut disiapkan.
"Jangan hanya anak pertama. Selain itu, orang tua juga harus selektif. Jangan terlalu ambisius sehingga anak ikut terlalu banyak les/klub. Diskusikan dengan anak dan ajak ia untuk ikut menentukan bekal untuk masa depannya kelak,” tutur dia.
Advertisement
Sarana Investasi yang Tepat
Idealnya, dana pendidikan untuk anak mulai disiapkan sejak ia masih dalam kandungan. Namun, better late than never. Ada banyak kendaraan investasi yang dapat digunakan untuk mengembangkan dana pendidikan (pastikan sudah termasuk biaya les/klub).
Salah satunya yaitu reksa dana pendapatan tetap dan reksa dana pasar uang. Kedua jenis reksa dana ini bisa menjadi pertimbangan terutama jika jangka waktu investasi persiapan dana pendidikan tergolong pendek karena memiliki tingkat risiko yang cenderung rendah.
Sebagai gambaran, dalam setahun terakhir (31 Mei 2022 – 31 Mei 2023), reksa dana pendapatan tetap Manulife Obligasi Unggulan (MOU) Kelas A memberikan imbal hasil sebesar 6,73%. Angka ini melebihi tolok ukurnya (rata-rata bunga deposito IDR 3 bulan di bank lokal +2% net setelah pajak) yang sebesar 3,60%.
Pada periode yang sama, reksa dana pasar uang Manulife Dana Kas II Kelas A memberikan imbal hasil sebesar 2,73%, melebihi tolok ukurnya (rata-rata bunga deposito IDR 1 bulan di bank lokal, net setelah pajak) yang sebesar 1,77%.