Liputan6.com, Jakarta - Tahun Baru Imlek 2024 menandai dimulainya Naga Kayu dalam astrologi China. Momentum ini diyakini juga penting untuk prediksi keberuntungan.
Khusus untuk pasar saham, CEO Arah Investasi Mandiri, Hendra Martono Liem mengatakan Tahun Naga Kayu Yang diharapkan membawa energi pembaharuan dan pertumbuhan.
"Naga melambangkan kekuatan dan transformasi. Sementara Kayu Yang menandakan pertumbuhan dan ekspansi. Diterjemahkan ke pasar modal, ini bisa berarti peluang signifikan di sektor-sektor yang berkaitan dengan teknologi, energi terbarukan, dan pendidikan, di mana inovasi dan pertumbuhan berkelanjutan menjadi kunci," kata Hendra kepada Liputan6.com, Sabtu (10/2/2024).
Advertisement
Meski ada potensi pertumbuhan, volatilitas pasar mungkin meningkat, terutama karena perubahan kebijakan dan ketidakpastian geopolitik. Investor bisa mencari celah untuk memanfaatkan volatilitas dan mencari peluang di tengah ketidakpastian.
Di samping itu, investor diimbau tetap menjaga diversifikasi portofolio untuk mengurangi risiko. Pada Tahun Naga Kayu, Hendra mencatat sejumlah sektor berpotensi cuan. Salah satunya teknologi dan inovasi. Dia menuturkan, sejalan dengan elemen kayu yang berkaitan dengan pertumbuhan dan ekspansi, sektor teknologi, khususnya yang fokus pada inovasi berkelanjutan, bisa berkembang.
Kemudian ada sektor energi terbarukan. Di mana elemen kayu juga berkaitan dengan keberlanjutan, membuat sektor energi terbarukan menjanjikan. Lalu sektor makro yang mendapat dorongan dari tren global menuju digitalisasi dan keberlanjutan. Sementara sejumlah sektor saham yang perlu diwaspadai pada Tahun Naga Kayu yakni sumber daya alam dan pertambangan.
Sektor ini mungkin menghadapi tantangan karena pergeseran global menuju energi yang lebih bersih dan berkelanjutan. Selain itu, yang perlu diwaspadai adalah sektor industri berat. Dengan fokus pada inovasi dan keberlanjutan, industri berat mungkin mengalami tekanan regulasi dan permintaan yang berubah.
"Menurut Bazi, elemen kayu yang berlawanan dengan logam bisa menandakan tantangan bagi sektor yang berkaitan dengan elemen logam," imbuh Hendra.
Sektor yang Menarik
Sementara Pengamat pasar modal, Hans Kwee menyebutkan sektor-sektor menarik adalah yang terkait elemen api, kayu dan logam. Untuk elemen, ada sektor teknologi dan media.
Untuk elemen kayu ada properti. Sedangkan elemen logam ada emas dan banking. Untuk saham jagoan Hans di sektor teknologi dan media, antara lain PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN), PT Surya Citra Media Tbk (SCMA), dan PT Global Mediacom Tbk (BMTR).
Lalu untuk sektor properti ada saham PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), Puradelta Lestari Tbk (DMAS), dan Ciputra Development Tbk (CTRA) Sektor terkait emas, jagoannya ada Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN), Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), Aneka Tambang Tbk (ANTM), dan United Tractors Tbk (UNTR).
Terakhir, dari sektor perbankan ada Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI(, dan Bank Central Asia Tbk (BBCA). "Pasar saham dan reksa dana akan sangat fluktuatif. Jadi bagusnya semester I di obligasi. Baru semester II di saham, beli waktu koreksi," imbuh Hans.
Advertisement
Membedah Prospek Investasi pada Tahun Naga Kayu
Sebelumnya diberitakan, Tahun Baru China 2024 jatuh pada Tahun Naga Kayu menurut astrologi China. Tahun ini cukup menarik karena berhubungan dengan satu-satunya entitas mitos dari semua 12 tanda zodiak China.
Selain itu, Tahun Naga Kayu hanya muncul tiap 60 tahun sekali. Naga, yang juga jadi simbol kekuatan, otoritas dan kesuksesan, memegang tempat khusus dalam budaya Asia Timur.
Sementara naga di dunia Barat sering dianggap sebagai makhluk yang mengancam dan tinggal di gua-gua, naga Asia memegang status sakral, diyakini memegang kendali atas cuaca. Adapun kayu melambangkan vitalitas dan kreativitas.
"Tahun Naga Kayu Yang diharapkan membawa energi pembaharuan dan pertumbuhan. Naga melambangkan kekuatan dan transformasi, sementara Kayu Yang menandakan pertumbuhan dan ekspansi. Diterjemahkan ke pasar modal, ini bisa berarti peluang signifikan di sektor-sektor yang berkaitan dengan teknologi, energi terbarukan, dan pendidikan, di mana inovasi dan pertumbuhan berkelanjutan menjadi kunci," kata CEO & Founder Tiamo Capital, Hendra Martono Liem kepada Liputan6.com, Sabtu (10/2/2024).
Meskipun ada potensi pertumbuhan, volatilitas pasar mungkin meningkat, terutama karena perubahan kebijakan dan ketidakpastian geopolitik. Investor yang cerdas akan memanfaatkan volatilitas ini, mencari peluang di tengah ketidakpastian, sambil tetap menjaga diversifikasi portofolio untuk mengurangi risiko.
"Inflasi yang berkelanjutan bisa menjadi tantangan, mempengaruhi kebijakan moneter dan daya beli konsumen. Dengan fokus pada inovasi, sektor teknologi mungkin menghadapi volatilitas tinggi, tergantung pada kemajuan dan regulasi baru," imbuh Hendra.
Dari perspektif Bazi, Hendra mengatakan Naga Kayu mungkin membawa perubahan tak terduga, menuntut fleksibilitas dan adaptasi cepat dari pasar.
Tren Fluktuatif
Pengamat pasar modal, Hans Kwee memiliki pandangan serupa. Namun, lebih spesifik, ia mengatakan pasar saham dan reksa dana tengah dalam tren fluktuatif. Sehingga investor bisa mempertimbankgkan instrumen lain sebagai pilihan diversifikasi.
"Pasar saham dan reksa dana akan sangat fluktuasi. Jadi bagusnya semester I 2024 di obligasi. Baru semester II 2024 nanti di saham, beli waktu koreksi," ujar Hans.
Co-founder fengshui.co.id, Angelina Fang mengkategorikan pasar modal ke dalam elemen api. Sektor tersebut dinilai memiliki prospek di posisi ke-dua. Sehingga secara umum pasar modal memiliki momentum pertumbuhan yang positif.
"Jadi pasar saham akan lebih bergairah, karena di Tahun Naga Kayu elemen api didukung semesta. Diberikan iklim sektor bidang bisnis yang baik. Termasuk IHSG, kami prediksi akan cenderung menguat di Tahun Naga Kayu ini," kata dia.
Advertisement