Liputan6.com, Jakarta - PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) membangun Jalan Sumbu Kebangsaan Sisi Timur Tahap II yang berlokasi di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Proyek ini akan dikerjakan dalam skema konsorsium oleh Wijaya Karya- BIT KSO, dengan porsi WIKA sebesar 70% dengan kontrak senilai Rp 586,20 Miliar.
WIKA dipercaya untuk melanjutkan proyek Jalan Sumbu Kebangsaan Sisi Timur Tahap 2 untuk melaksanakan finishing yang mencakup pekerjaan pengaspalan pada jalan, serta landscape yang dilengkapi dengan area khusus untuk para pejalan kaki dan pesepeda.
Baca Juga
"Ini menunjukan kepercayaan Kementerian PUPR terhadap WIKA yang mampu mendeliver project secara konsisten sesuai dengan standar kualitas yang telah ditetapkan dalam rangka pembangunan infrastruktur IKN,” ungkap Direktur Utama WIKA Agung Budi Waskito (BW)
Advertisement
Proyek Jalan Sumbu Kebangsaan Sisi Timur tahap 2 ini sendiri merupakan paket lanjutan dari tahap 1 yang juga dikerjakan oleh WIKA dengan lingkup pembangunan struktur jalan dan jembatan, serta Multi-Utility Tunnel (MUT) yakni terowongan yang akan menampung semua jaringan pipa air hingga fiber optik dan kabel listrik di IKN.
Agung BW menyampaikan, sesuai dengan konsep green city, proyek Jalan Sumbu Kebangsaan Sisi Timur Tahap 2 ini juga akan dilakukan penghijauan termasuk pemeliharaan tanaman. Limpasan air akan disaring lebih dulu oleh box control dan dialiri lewat MUT ke ground water tank sehingga air yang sudah bersih dari endapan sedimen tersebut dapat digunakan untuk penyiraman tanaman.
Pembangunan proyek ini juga didukung oleh teknologi digital Building Information Modeling (BIM) Level 5D yang akan mempermudah pelaksanaan proyek serta menghindari potensi pekerjaan ulang, melalui visualisasinya yang lebih baik.
Jalan Sumbu Kebangsaan Sisi Timur merupakan salah satu akses utama yang dibangun untuk mendukung konektivitas Ibu Kota Negara. Membentang sepanjang 3,27 km, Sumbu Timur akan menjadi akses penghubung pada Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Ibu Kota Nusantara.
Kesepakatan Restrukturisasi Wijaya Karya Sentuh 100%, Nilai Outstanding Rp 20,79 Triliun
Sebelumnya diberitakan, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) telah menyepakati Master Restructuring Agreement (MRA) dengan empat lembaga keuangan pada periode Februari 2024, menyusul kesepakatan MRA yang telah terjalin dengan 11 lembaga keuangan pada Januari 2024 sebelumnya.
Kesepakatan ini sekaligus menandai rampungnya langkah MRA dengan nilai outstanding sebesar Rp20,79 Triliun atau sebesar 100% dari total utang yang direstrukturisasi.
Direktur Utama Wijaya Karya Agung Budi Waskito (BW) menuturkan, tercapainya kesepakatan ini mencerminkan tingkat kepercayaan yang tinggi dari lembaga keuangan terhadap WIKA.
"Lembaga keuangan memiliki keyakinan terhadap nilai dan kemanfaatan yang dapat dihadirkan oleh WIKA. Oleh sebab itu, tercapainya kesepakatan MRA akan memberikan dampak positif secara signifikan untuk mewujudkan penyehatan Perseroan," kata Agung BW seperti dikutip dari keterangan resmi, Rabu (6/3/2024).
Untuk menjawab kepercayaan yang telah diberikan oleh seluruh stakeholders, Agung menuturkan, pihaknya juga terus menjaga komitmen dalam memenuhi pembayaran kupon jatuh tempo obligasi dan sukuk secara tepat waktu. Pada 3 Maret 2024, Perseroan telah merealisasikan pembayaran bunga jatuh tempo obligasi dan sukuk mudharabah PUB I Tahap II Tahun 2021 sebesar Rp69,6 Miliar.
"Ini menunjukan konsistensi WIKA dalam memenuhi komitmennya terhadap pemegang obligasi dan sukuk,” kata Agung BW
Agung BW menambahkan ke depan, langkah penyehatan akan berjalan beriringan dengan penuntasan proyek-proyek yang dipercayakan kepada Perseroan. Dukungan dari stakeholders memegang peran penting untuk memastikan berbagai rencana tersebut berjalan dengan baik.
Advertisement
Wijaya Karya Tambah Portofolio Proyek Jalan Tol di IKN
Sebelumnya diberitakan, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) mendapatkan kepercayaan dari Kementerian PUPR untuk membangun Jalan Tol IKN Seksi 3B-2, Segmen KKT Kariangau-Sp. Tempadung.
Pada proyek ini, Wijaya Karya bergabung dalam kerja sama operasi (KSO) bersama Waskita, Jakon dan PT PP dengan nilai porsi proyek WIKA sebesar Rp 1,2 Triliun. Pekerjaannya ditargetkan akan berlangsung hingga Juni 2025.
Proyek Jalan Tol IKN Seksi 3B-2 Segmen KKT Kariangau-Sp. Tempadung berada dalam ruas mainroad tol Seksi 3B sepanjang 7,3 km yang nantinya menjadi penghubung antara mainroad Jalan Tol IKN Seksi 3B dengan Jalan Kariangau.
Paket Jalan Tol ini bertujuan untuk mendukung dan meningkatkan konektivitas wilayah Kalimantan Timur khususnya dari dan menuju kawasan Ibu Kota Negara Nusantara. Jalan Tol ini juga akan memiliki dua jembatan khusus satwa yang berada di area tersebut.
Direktur Utama Wijaya Karya Agung Budi Waskito (BW) menyampaikan proyek Proyek Jalan Tol IKN Seksi 3B-2 Segmen KKT Kariangau-Sp. Tempadung menambah panjang daftar portofolio karya WIKA di IKN.
Perolehan Kontrak Baru
“Capaian ini sekaligus memotivasi WIKA untuk mengupayakan pembangunan proyek di IKN berlangsung pada tempo yang sama sehingga dapat selesai tepat waktu dengan kualitas yang baik,” kata Agung dalam keterangan resmi, Sabtu (10/2/2024).
Agung menambahkan, perolehan kontrak baru Proyek Jalan Tol IKN Seksi 3B-2 Segmen KKT Kariangau-Sp. Tempadung juga menunjukan kepercayaan serta dukungan yang terus diberikan oleh stakeholder.
"Begitu juga dengan adanya dukungan plafon bank garansi yang tertuang dalam Master Restructuring Agreement (MRA) antara WIKA dengan lembaga keuangan telah membuka ruang yang lebih luas bagi Perseroan untuk mengejar perolehan kontrak baru pada tahun 2024," ujar Agung
Dukungan ini menjadi sebuah pijakan yang baik bagi WIKA untuk melangkah ke depan sekaligus menuntaskan tugas-tugas yang telah dipercayakan sehingga masyarakat dapat merasakan manfaatnya secara lebih optimal.
Advertisement