Paperocks Indonesia Cetak Laba Bersih Rp 1,02 Miliar di Kuartal I 2024

Revenue Paperocks Indonesia paling banyak disumbang oleh hasil penjualan cups, bowl, dan lids dengan nilai sejumlah Rp 20,88 miliar atau naik 33,9% dibanding periode sama di 2023 sejumlah Rp 15,58 miliar.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 20 Jun 2024, 12:30 WIB
Diterbitkan 20 Jun 2024, 12:30 WIB
Pencatatan perdana saham PT Paperocks Indonesia Tbk (PPRI), Selasa (8/8/2023). (Foto: BEI)
Pencatatan perdana saham PT Paperocks Indonesia Tbk (PPRI), Selasa (8/8/2023). (Foto: BEI)

Liputan6.com, Jakarta - PT Paperocks Indonesia Tbk (PPRI) mencatatkan kinerja apik pada kuartal I-2024. Produsen kemasan kertas food grade yang resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Agustus tahun lalu itu mampu mencatat pendapatan sebesar Rp 40,5 miliar di kuartal I-2024.

Pendapatan Paperocks Indonesia ini naik hampir 56% dibanding periode sama di tahun sebelumnya dengan nilai sejumlah Rp 25,9 miliar. PPRI juga memperoleh laba bersih sejumlah Rp 1,02 miliar atau naik sebesar 296% dibanding 2023 lalu yang hanya sejumlah Rp 401,29 juta.

Direktur Utama Paperocks, Catur Jatiwaluyo mengatakan bahwa sebagai pemain baru di bursa saham Indonesia, pencapaian ini sungguh membanggakan dan melegakan bagi perseroan.

“Alhamdulillah, kepercayaan yang diberikan para pemegang saham PPRI dapat kami balas dengan kinerja diatas rata-rata,” kata Catur dalam keterangan resmi, dikutip, Kamis (20/6/2024).

Catur menjelaskan, revenue Perseroan paling banyak disumbang oleh hasil penjualan cups, bowl, dan lids dengan nilai sejumlah Rp 20,88 miliar atau naik 33,9% dibanding periode sama di 2023 sejumlah Rp 15,58 miliar.

Selanjutnya, penjualan box, carton dan wrap menempati urutan kedua dengan penjualan senilai Rp 14,72 miliar di kuartal pertama 2024 atau naik sebesar 96,4% dari sebelumnya (Rp 7,49 miliar).

Pendapatan lain berasal dari penjualan botol dengan nilai sejumlah Rp 1,19 miliar di kuartal pertama 2024, meroket sebesar 4.010% dibanding periode sama tahun lalu yang bernilai Rp 29,73 juta.

“Kami sampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya bagi seluruh stakeholder yang telah berkontribusi secara positif sehingga kinerja Perseroan dapat tetap solid dan stabil di tengah berbagai dinamika yang muncul. Kami berkomitmen untuk terus bekerja keras menjaga dan meningkatkan pencapaian saat ini,” pungkas Catur.

Harga Naik di Luar Kebiasaan, Bursa Pelototi Saham Paperocks Indonesia

Akhir tahun 2017, IHSG Ditutup di Level 6.355,65 poin
Pekerja tengah melintas di bawah papan pergerakan IHSG usai penutupan perdagangan pasar modal 2017 di BEI, Jakarta, Jumat (29/12). Perdagangan bursa saham 2017 ditutup pada level 6.355,65 poin. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah memantau pergerakan saham PT Paperocks Indonesia (PPRI). Hal itu menyusul adanya peningkatan harga saham PPRI di luar kebiasaan (Unusual Market Activity/UMA).“Sehubungan dengan terjadinya Unusual Market Activity atas saham PPRI tersebut, perlu kami sampaikan bahwa Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ini,” mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (12/6/2024).

Pengumuman unusual market activity tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal.

Melansir data RTI, saham PT Paperocks Indonesia ditutup naik 28,37 persen ke posisi 181 pada Selasa (11/6) kemarin. Dalam sepekan, saham PPRI telah naik 23,13 persen. Sejak awal tahun atau secara year to date (YTD), saham PPRI naik 120,73 persen.

 

Memperhatikan Jawaban

Sehubungan dengan terjadinya UMA pada saham PPRI, Bursa mengimbau kepada para investor untuk memperhatikan jawaban perusahaan tercatat terkait atas permintaan konfirmasi bursa. Selain itu, juga mencermati kinerja perusahaan tercatat dan keterbukaan informasinya.

Investor juga diimbau untuk mengkaji kembali rencana corporate action perusahaan tercatat apabila rencana tersebut belum mendapatkan persetujuan RUPS. Serta mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul kemudian hari sebelum melakukan pengambilan keputusan investasi. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya