Liputan6.com, Jakarta PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) memiliki rencana untuk menerbitkan obligasi hijau atau green bond. Hal itu sejalan dengan komitmen perseroan untuk secara signifikan mengurangi emisi karbon yang merupakan dampak dari operasinya.
Grup Merdeka lewat anak perusahaan PT Bumi Suksesindo (PT BSI) yang mengelola operasi Tambang Tujuh Bukit di Banyuwangi, Jawa Timur, telah terlebih dahulu melakukan inisiatif substitusi dan efisiensi energi dengan penggunaan listrik dari sumber energi terbarukan dan penggunaan biosolar B35 untuk alat berat tambang.
Selain itu, BSI secara rutin melaksanakan kegiatan pelestarian lingkungan berupa Pelepasan Tukik, Transplantasi Terumbu Karang, Penanaman Mangrove dan lainnya. PT BSI juga banyak menggandeng Balai dan Kelompok Masyarakat peduli lingkungan dalam kegiatan-kegiatan tersebut.
Advertisement
"Harusnya ya green bond pasti (akan ada). Kalau untuk waktu, mungkin dalam 5 tahun ke depan ya. Dalam 5 tahun ke depan kita harusnya sudah terbitkan green bond," kata Direktur PT Bumi Suksesindo, Cahyono Seto, dikutip Jumat (26/7/2024).
Pada Oktober 2023, perusahaan mendapatkan kenaikan peringkat ESG MSCI (Morgan Stanley Capital International), dari BBB menjadi A. Dengan capaian ini, Merdeka menjadi satu-satunya perusahaan tambang Indonesia dalam kategori MSCI Diversified Metals and Mining yang mendapatkan peringkat A.
Seto mengatakan, peringkat itu menjadi modal perseroan untuk eksis di kancah global sebagai perusahaan dengan fokus dan penerapan ESG yang benar. Di sisi lain, peringkat itu juga bisa menjadi tiket perseroan untuk mengakses pendanaan, utamanya dari perbankan yang cukup selektif.
"Kalau pendanaan, isu tambang itu sangat krusial di bank-bank. Mereka sangat consent dengan ESG. Jadi kalau kita mendapatkan A, berarti kita sudah lolos dalam kelompok sebagai perusahaan yang sudah menjalankan ESG secara benar ini," imbuh Seto.
Â
Pengurangan Emisi
Indonesia memiliki target pengurangan emisi secara bertahap mulai 29% dan kini menjadi 41% pada tahun 2030, yang sejalan dalam mendukung komitmen untuk mencapai emisi nol bersih Indonesia pada 2060. Dalam kontribusinya Merdeka juga telah menerbitkan Komitmen Nol Bersih yang didukung oleh GHG Emissions Reduction Roadmap yang menargetkan pengurangan intensitas emisi sebesar 50% untuk produk tembaga dan emas serta 29% untuk produk asam.
Strategi Grup Merdeka menuju Komitmen Nol Bersih adalah dengan melakukan substitusi dan efisiensi energi, reklamasi lahan operasi tambang dan rehabilitasi lahan. Pada 2023, Merdeka mulai menggunakan platform penghitungan emisi TruCount untuk mengukur, memantau, mengelola, dan melaporkan emisi GRK.
Platform TruCount dibangun berdasarkan dua standar yang sudah diakui secara global, yaitu Greenhouse Gas Protocol dan ISO 14064-1:2018. Hal ini tentunya memastikan akurasi penghitungan GHG Merdeka dan kepatuhan terhadap standar internasional.
Advertisement