Panca Mitra Multiperdana Rugi Rp 195,11 Miliar di Semester I 2024, Ini Gara-garanya

Emiten PT Panca Mitra Multiperdana Tbk (PMMP) mengumumkan kinerja keuangan paruh pertama 2024 yang berakhir pada 30 Juni 2024.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 24 Sep 2024, 15:41 WIB
Diterbitkan 24 Sep 2024, 15:41 WIB
Pabrik ke-8 milik PT Panca Mitra Multiperdana Tbk (PMMP) di Situbondo, Jawa Timur (Dok: Istimewa)
Pabrik ke-8 milik PT Panca Mitra Multiperdana Tbk (PMMP) di Situbondo, Jawa Timur (Dok: Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Emiten PT Panca Mitra Multiperdana Tbk (PMMP) mengumumkan kinerja keuangan paruh pertama 2024 yang berakhir pada 30 Juni 2024. Pada periode tersebut, perseroan membukukan penjualan USD 59,9 juta atau sekitar Rp 910,12 miliar (kurs Rp 15.192,75 per USD).

Pendapatan itu turun 40,18 persen dibandingkan pendapatan pada semester I 2023 yang tercatat sebesar USD 100,14 juta.

Bersamaan dengan penurunan penjualan, beban pokok penjualan pada semester I 2024 turun menjadi USD 61,46 juta dari USD 85,2 juta yang dicatatkan pada semester I 2023. Meski turun, beban pokok pada semester I 2024 lebih besar dari pendapatan pada periode yang sama. Alhasil, perseroan membukukan rugi bruto USD 1,56 juta.

Melansir keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (24/9/2024), perseroan membukukan beban usaha USD 6,73 juta pada semester I 2024. Beban usaha itu naik dibandingkan beban usaha pada semester I 2023 yang tercatat sebesar USD 6,37 juta. Sehingga perseroan membukukan rugi operasi sebesar USD 8,29 juta pada semester I 2024.

Hingga Juni 2024, perseroan membukukan beban lain-lain sebesar Rp 4,56 juta. Beban ini lebih besar dibandingkan paruh pertama tahun lalu yang tercatat sebesar USD 4,19 juta. Setelah memperhitungkan beban pajak, perseroan membukukan rugi tahun berjalan sebesar USD 12,84 juta atau sekitar Rp 195,11 miliar. Padahal, pada semester I tahun lalu perseroan masih mengantongi laba USD 3 juta.

Dari sisi aset perseroan sampai dengan 30 Juni 2024 tercatat sebesar USD 308,52 juta, naik dari posisi akhir tahun lalu yang tercatat sebesar USD 299,72 juta. Liabilitas sampai paruh pertama tahun ini naik menjadi USD 234,96 juta dari USD 218,4 juta pada Desember 2023. Sementara ekuitas sampai dengan 30 Juni 2024 susut menjadi USD 73,56 juta dari USD 81,33 juta yang dicatatkan pada akhir tahun lalu.

Informasi saja, Kaesang Pangarep menjadi pemilik PMMP melalui perusahaan PT Harapan Bangsa Kita atau GK Hebat dengan porsi kepemilikan 7,27 persen. Pemegang saham lainnya yakni PT Tiga Makin Jaya akan memiliki saham sebesar 39,09 persen, Soesilo Soebardjo memiliki saham sebesar 22,41 persen, Martinus Soesilo memiliki saham sebesar 7,73 persen, Hirawan Tedjokoesoemo memiliki saham sebesar 0,77 persen, dan pemegang saham publik sebesar 22,73 persen.

 

Emiten Afiliasi Kaesang Pangarep, Panca Mitra Multiperdana Gelar Private Placement

IHSG Menguat
Pekerja melintas di depan layar yang menampilkan informasi pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (8/6/2020). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 1,34% ke level 5.014,08 pada pembukaan perdagangan sesi I, Senin (8/6). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

PT Panca Mitra Multiperdana Tbk (PMMP), emiten yang terafiliasi dengan Kaesang Pangarep akan menggelar penambahan modal tanpa memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Kamis (29/2/2024), PT Panca Mitra Multiperdana Tbk akan mengeluarkan maksimal 10 persen dari modal yang ditempatkan perseroan. Jumlah saham yang dikeluarkan itu setara 258.830.000 atau 258,83 juta saham dalam rangka private placement.

Namun, Panca Mitra Multiperdanaakan selalu mempertimbangkan kondisi internal dan eksternal dalam rangka aksi korporasi tersebut.

Seiring rencana private placement itu, kepemilikan saham dari pemegang saham yang ada di Perseroan akan terdilusi 9,09 persen.

Sedangkan untuk harga pelaksanaan penerbitan saham baru dalam rangka private placement paling sedikit 90 persen dari rata-rata harga penutupan saham perusahaan tercatat yang bersangkutan selama kurun waktu 25 hari bursa berturut-turut di pasar regular sebelum tanggal permohonan pencatatan saham baru kepada Bursa Efek Indonesia (BEI). Penetapan harga sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Perseroan akan memakai dana hasil private placement tersebut untuk modal kerja Perseroan yang akan dipakai untuk pembelian bahan baku udang serta bahan baku pelengkap untuk kegiatan produksi Perseroan.

“Hingga keterbukaan informasi ini diterbitkan, Perseroan belum memiliki calon pemodal terkait dengan rencana private placement Perseroan,” tulis Perseroan.

Perseroan juga menyebutkan tidak ada perubahan pengendali Perseroan setelah pelaksanaan private placement.

Untuk melaksanakan aksi korporasi ini, Perseroan akan meminta persetujuan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 5 April 2024.

 

Private Placement

IHSG Dibuka di Dua Arah
Layar grafik pergerakan saham di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (14/10/2020). Pada pembukaan perdagangan pukul 09.00 WIB, IHSG masih naik, namun tak lama kemudian, IHSG melemah 2,3 poin atau 0,05 persen ke level 5.130, 18. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Perseroan juga menyebutkan tidak ada perubahan pengendali Perseroan setelah pelaksanaan private placement.

Untuk melaksanakan aksi korporasi ini, Perseroan akan meminta persetujuan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 5 April 2024.

Berikut perkiraan jadwal PMTHMETD:

  • Pemberitahuan rencana RUPSLB kepada OJK pada 21 Februari 2024
  • Pemberitahuan penyelenggaraan RUPSLB pada 28 Februari 2024
  • Keterbukaan informasi sehubungan dengan PMTHMETD pada 28 Februari 2024
  • Tanggal recording date RUPSLB pada 13 Maret 2024
  • Pemanggilan RUPSLB pada 14 Maret 2024
  • Informasi tambahan PMTHMETD jika ada pada 3 April 2024
  • Pelaksanaan RUPSLB pada 5 April 2024 
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya