Pariwisata Menggeliat, WEHA Transportasi Indonesia Kantongi Laba Rp 23,2 Miliar hingga September 2024

PT WEHA Transportasi Indonesia Tbk (WEHA) mencatat pendapatan naik 16 persen dan laba naik 4 persen hingga kuartal III 2024.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 31 Okt 2024, 12:55 WIB
Diterbitkan 31 Okt 2024, 12:54 WIB
Pariwisata Menggeliat, WEHA Transportasi Indonesia Kantongi Laba Rp 23,2 Miliar hingga September 2024
PT WEHA Transportasi Indonesia Tbk (WEHA) mengumumkan kinerja periode sembilan bulan yang berakhir pada 30 September 2024. (Foto: PT Weha Transportasi Indonesia Tbk)

Liputan6.com, Jakarta - PT WEHA Transportasi Indonesia Tbk (WEHA) mengumumkan kinerja periode sembilan bulan yang berakhir pada 30 September 2024.

Pada periode tersebut, WEHA membukukan kinerja yang sangat positif. Pendapatan perseroan hingga September 2024 meningkat sebesar 16% menjadi sebesar Rp 222 miliar dibandingkan periode yang sama pada  2023 yang sebesar Rp 191 miliar.

Dari raihan itu, perseroan mengukuhkan laba bersih Rp 23,2 miliar atau meningkat sebesar 4% dibandingkan periode yang sama  lalu, yang tercatat sebesar Rp 22,4 miliar. EBITDA perseroan juga meningkat sebesar 16% di mana terjadi peningkatan dari Rp 59,6 miliar pada 2023 menjadi Rp 69,1 miliar pada 2024. Peningkatan EBITDA tersebut seiring dengan peningkatan pendapatan.

"Perseroan mempunyai 3 lini usaha yaitu bus charter, intercity shuttle dan logistik, serta jasa wisata open trip. Ketiga lini usaha tersebut membukukan kinerja Pendapatan yang positif di kuartal ketiga di 2024," kata Direktur Finance & Accounting PT WEHA Transportasi Indonesia Tbk, Edgar Surjadi dikutip Kamis (31/10/2024).

Pendapatan segmen bus charter meningkat dari Rp 78,7 miliar pada September 2023 menjadi Rp 92,1 miliar pada September 2024 atau meningkat sebesar 17% yoy. Pendapatan segmen intercity shuttle meningkat dari Rp 104,4 miliar pada September 2023 menjadi Rp 121,2 miliar pada September 2024 atau meningkat sebesar 16% yoy.

Untuk segmen jasa wisata open trip, pendapatan hingga September 2024 juga meningkat sebesar 7% menjadi Rp 8,2 miliar dibandingkan Rp 7,6 miliar pada September 2023.

Di lini usaha bus charter, perseroan terus menitikberatkan kepada segmen korporasi untuk kegiatan corporate shuttle dan outing, segmen sekolah terutama untuk kegiatan field trip serta sektor perorangan (FIT). Perseroan mencermati adanya pent-up demand besar yang didapatkan melalui peran konten sosial media.

 

Tambah Armada

Ilustrasi liburan - bus
Ilustrasi liburan - bus (Unsplash.com/Annie Spratt)

"Perseroan juga melakukan renovasi beberapa armada untuk menunjang pelayanan perseroan sehingga pelanggan merasa nyaman saat menggunakan armada kami. Selain itu, perseroan telah menghadirkan beberapa armada baru agar dapat menopang Pendapatan perseroan ke depannya," imbuh Edgar.

Di lini usaha intercity shuttle selama 2024, perseroan secara aktif melakukan penambahan armada dan menambah counter baru dengan melihat peluang pasar di area baru tersebut. Bisnis paket dan jastip pun ikut menyumbang utilisasi kendaraan per trip yang dijalankan di lini bis intercity shuttle dan logistik.

Di lini usaha jasa wisata open trip, perseroan memanfaatkan libur panjang serta cuti bersama sebagai peluang untuk meningkatkan jumlah pelanggan yang ingin melakukan perjalanan wisata melalui “brand Explorer.id” yang sudah banyak dikenal oleh masyarakat melalui sosial media.

 

Kinerja Semester I 2024

Ilustrasi Laporan Keuangan atau Laba Rugi. Foto: Freepik/ pch.vector
Ilustrasi Laporan Keuangan atau Laba Rugi. Foto: Freepik/ pch.vector

Sebelumnya, PT WEHA Transportasi Indonesia Tbk (WEHA) mengumumkan kinerja menggembirakan pada paruh pertama tahun ini. Hingga 30 Juni 2024, perseroan berhasil membukukan pertumbuhan positif baik dari sisi pendapatan maupun laba.

Pendapatan perseroan meningkat sebesar 17% menjadi sebesar Rp 144 miliar dibandingkan semester pertama tahun 2023 sebesar Rp 123 miliar. Bersamaan dengan itu, beban pokok pendapatan pada semester I 2024 naik menjadi Rp 90,82 miliar dari Rp 72,86 miliar pada semester I 2023.

Dari rician itu, perseroan mengantongi laba kotor Rp 52,98 miliar, masih naik dibandingkan laba kotor semester I 2023 yang tercatat sebesar Rp 50,28 miliar. Beban usaha pada semester I 2024 tercatat sebesar Rp 31,79 miliar atau naik dibanding beban usaha semester I 2023 yang tercatat sebesar Rp 29,28 miliar.

Alhasil, perseroan mencatatkan laba usaha Rp 21,19 milir, naik tipis dari laba usaha semester I 2023 yang tercatat sebesar Rp 21 miliar. Pada periode yang sama, perseroan membukukan keuntungan atas penjualan aset tetap dan aset tidak digunakan sebesar Rp 756,9 juta, pendapatan bunga Rp 501,82 juta, dan ekuitas pada rugi bersih entitas asosiasi Rp 288.179.

Kemudian beban bunga pada semester I 2024 tercatat sebesar Rp 4,69 miliar, pendapatan lainnya Rp 501,44 juta, dan beban lain-lain Rp 2,93 miliar. Setelah memperhitungkan pajak, perseroan membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 14,2 miliar atau meningkat sebesar 3% dibandingkan semester pertama 2023, di mana laba bersih perseroan adalah sebesar Rp 13,9 miliar.

EBITDA perseroan juga meningkat sebesar 17% dimana terjadi peningkatan dari Rp 38 miliar pada 2023 menjadi Rp 45 miliar pada 2024. Peningkatan EBITDA tersebut seiring dengan peningkatan pendapatan.

 

 

Aset Perseroan

Ilustrasi laporan keuangan (Foto: Isaac Smith/Unsplash)
Ilustrasi laporan keuangan (Foto: Isaac Smith/Unsplash)

Aset perseroan sampai dengan 30 Juni 2024 tercatat sebesar Rp 362,83 miliar, naik dari posisi akhir tahun lalu yang tercatat sebesar Rp 351,82 miliar. Liabilitas ikut naik menjadi Rp 129,23 miliar dari posisi akhir tahun lalu yang sebesar Rp 123,68 miliar. Sementara ekuitas sampai dengan 30 Juni 2024 juga naik menjadi Rp 233,6 miliar dibanding posisi akhir tahun lalu yang tercatat sebesar Rp 228,14 miliar.

Seperti diketahui perseroan mempunyai 3 lini usaha yaitu bus charter (White Horse), intercity shuttle dan logistik (DayTrans), serta open trip (Explorer.ID). Ketiga lini usaha tersebut membukukan kinerja pendapatan yang positif selama semester pertama 2024. Pendapatan segmen bus charter meningkat dari Rp 50,4 miliar pada 2023 menjadi Rp 57,8 miliar pada 2024 atau meningkat sebesar 15%.

Pendapatan segmen intercity shuttle meningkat dari Rp 67,8 miliar pada 2023 menjadi Rp 80 miliar pada 2024 atau meningkat sebesar 18% dibandingkan dengan tahun 2023. Untuk segmen open trip, pendapatan di semester pertama 2024 juga meningkat sebesar 15% menjadi Rp 5,4 miliar dibandingkan pada semester I tahun lalu yang hanya sebesar Rp 4,7 miliar.

 

 

Infografis Jurus Pemerintahan Prabowo - Gibran Capai Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Jurus Pemerintahan Prabowo - Gibran Capai Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya