Liputan6.com, Jakarta - PT Daya Intiguna Yasa Tbk, perusahaan induk dari anak perusahaan di bidang perdagangan eceran alat rumah tangga dan perabotan serta lainnya atau dikenal dengan MR D.I.Y akan menawarkan saham perdana atau initial public offering (IPO) dengan target dana maksimal Rp 4,71 triliun.
Mengutip prospektur Perseroan di laman e-ipo.co.id, Senin (25/11/2024), PT Daya Intiguna Yasa Tbk menawarkan 2.519.039.400 saham dengan nilai nominal Rp 25 ke publik. Saham yang ditawarkan itu terdiri dari 2.267.135.400 atau 2,26 miliar saham milik Azara Alpina Sdn Bhd yang mewakili 9 persen dan 251.904.000 saham baru yang dikeluarkan dari portepel Perseroan atau setara 1 persen dari modal ditempatkan dan disetor Perseroan setelah IPO.
Baca Juga
Perseroan menawarkan harga perdana di kisaran Rp 1.650-p 1.870 per saham. Dengan demikian, dana IPO yang diperkirakan maksimal Rp 4,71 triliun yang terdiri dari IPO sebesar Rp 471,06 miliar dan Rp 4,23 triliun dari penawaran umum saham pemegang saham penjual.
Advertisement
Selain itu, Perseroan juga akan melaksanakan program opsi saham untuk manajemen dan karyawan atau management and employee stock option program atau MESOP denga menerbitkan saham baru maksimal 514.136.000 saham atau maksimal 2,04 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh Perseroan setelah IPO.
Perseroan akan memakai dana IPO ini antara lain sekitar 60 persen untuk pembayaran sebagian pokok utang kepada PT Bank CIMB Niaga Tbk, sekitar 30 persen akan digunakan Perseroan anak Perseroan untuk biaya pembukaan tolo baru yang terdiri dari biaya deposit dan uang muka sewa toko, renovasi, pengadaan perabotan, dan perlengkapan toko di Jabodetabek, Jawa, Sumatera, Sulawesi, Kalimantan, Nusa Tenggara, Papua dan Kepulauan Maluku.
Dana IPO
Kemudian sekitar 10 persen akan digunakan oleh Duta Sentosa Yasa (DSY) untuk modal kerja operasional yang mencakup namun tidak terbatas untuk pembelian persediaan, biaya logistic dan sebagainya.
“Sedangkan dana yang diperoleh dari hasil penjualan saham Pemegang saham penjual akan menjadi milik pemegang saham penjual,”
Perseroan tidak akan memperoleh bagian dari hasil penjualan saham oleh pemegang saham penjual dan pemegang saham penjual akan menanggung seluruh biaya emisi yang berkaitan dengan penjualan saham itu.
Untuk menggelar IPO ini, Perseroan telah menunjuk PT CIMB Niaga Sekuritas dan PT Mandiri Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
Adapun setelah IPO, Perseroan menyatakan mulai tahun buku 2025 dan seterusnya, manajemen berkomitmen membagikan dividen kepada seluruh pemegang saham Perseroan paling sedikit 40 persen dari laba bersih setelah pajak. Syarat dan ketentuan pembagian dividen berdasarkan UU PT.
Hingga Juni 2024, Perseroan mencatat penjualan Rp 3,20 triliun dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,66 triliun. Sedangkan laba yang diatribusikan ke pemilik entitas induk naik menjadi Rp 532,15 miliar hingga 30 Juni 2024 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 162,02 miliar.
Advertisement
Jadwal IPO
Ekuitas Perseroan tercatat Rp 2,13 triliun hingga Juni 2024 dari Desember 2023 sebesar Rp 860,48 miliar. Liabilitas tercatat Rp 2,71 triliun. Perseroan kantongi aset Rp 4,84 triliun hingga 30 Juni 2024 dari Desember 2023 Rp 3,64 triliun. Perseroan kantongi kas dan setara kas Rp 360,70 miliar hingga Juni 2024.
Berikut jadwal sementara IPO:
Perkiraan masa penawaran awal: 25 November-3 Desember 2024
Perkiraan tanggal efektif: 11 Desember 2024
Perkiraan masa penawaran umum perdana saham: 13-17 Desember 2024
Perkiraan tanggal penjatahan pada 17 Desember 2024
Perkiraan tanggal distribusi saham secara elektronik pada 18 Desember 2024
Perkirana tanggal pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) 19 Desember 2024
Pemegang saham Perseroan setelah IPO antara lain Azara Alpina Sdn Bhd sebesar 85,71 persen, Darwin Cyril Noerhadi sebesar 2,28 persen, Agave Salmiana Sdn Bhd sebesar 1,26 persen, Loh Kok Leong sebesar 0,23 persen, Edwin Cheah Yew Hong sebesar 0,20 persen, Indosiam Pte Ltd sebesar 0,20 persen dan masyarakat sebesar 10 persen.