BNI Salurkan Kredit Rp 978 Miliar ke Anak Usaha Surge, Ini Tujuannya

Kredit investasi dari BNI ke anak usaha Surge (WIFI) akan digunakan untuk membangun jaringan internet dengan kecepatan tinggi hingga 100 Mbps kepada 40 juta rumah tangga,

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 30 Jan 2025, 13:32 WIB
Diterbitkan 30 Jan 2025, 13:32 WIB
BNI Salurkan Kredit Rp 978 Miliar ke Anak Usaha Surge, Ini Tujuannya
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) atau BNI menjalin kerja sama dengan PT Solusi Sinergi Digital Tbk-SURGE (WIFI) lewat anak usahanya, PT Integrasi Jaringan Ekosistem (WEAVE) dalam mendukung pengembangan jaringan broadband rumah terjangkau. (Foto:BNI)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) atau BNI menjalin kerja sama dengan PT Solusi Sinergi Digital Tbk-SURGE (WIFI) lewat anak usahanya, PT Integrasi Jaringan Ekosistem (WEAVE) dalam mendukung pengembangan jaringan broadband rumah terjangkau. Pada kerja sama ini BNI akan menyalurkan kredit investasi dengan nilai pinjaman Rp 978 miliar kepada WEAVE.

Seremoni penandatanganan kerja sama penyaluran kredit investasi tersebut dilakukan oleh Pgs. General Manager Divisi Enterprise Banking BNI Rifki Zimah dan Direktur Utama SURGE Yune Marketatmo.

Kredit investasi tersebut akan digunakan untuk membangun jaringan internet untuk masyarakat dengan kecepatan tinggi hingga 100 Mbps kepada 40 juta rumah tangga, mencakup wilayah urban, sub-urban, dan rural di Pulau Jawa.

Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo mengatakan, sinergi ini akan membawa perubahan signifikan dalam menghubungkan masyarakat Indonesia dengan dunia digital, sejalan dengan komitmen bank yang dipimpin Direktur Utama Royke Tumilaar ini dalam mendorong transformasi dan implementasi layanan keuangan digital.

"BNI senantiasa mendukung inisiatif yang memberikan solusi nyata bagi kebutuhan masyarakat. Proyek ini tidak hanya relevan dengan visi digitalisasi nasional, tetapi juga menjadi bukti nyata peran perbankan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan,” kata Okki dalam keterangan resmi, Kamis (30/1/2025).

Proyek yang dirancang untuk menjawab tantangan digitalisasi di Indonesia tersebut dijadwalkan dimulai pada 2025. Saat ini, penetrasi broadband di Indonesia hanya mencapai 15 persen, salah satu yang terendah di kawasan Asia Tenggara.

 

 

Buka Peluang Baru

Gedung BNI (Dok: BNI)
Gedung BNI (Dok: BNI)... Selengkapnya

Kondisi ini menciptakan hambatan signifikan pada akses pendidikan serta pengembangan ekonomi digital di Indonesia. Yune Marketatmo mengatakan, dengan biaya layanan yang terjangkau, jaringan ini akan memainkan peran penting dalam mendukung edukasi online, inovasi bisnis digital, serta aktivitas berbasis internet lainnya yang semakin esensial di era modern.

“Kami sangat bangga dapat bermitra dengan BNI untuk proyek penting ini. Akses broadband terjangkau bukan hanya soal teknologi, tetapi juga soal mewujudkan mimpi masyarakat untuk masa depan digital yang inklusif. Kami percaya bahwa proyek ini akan membuka peluang baru bagi jutaan keluarga Indonesia untuk maju,” ujar Yune.

Dengan dimulainya proyek ini pada 2025, SURGE dan BNI optimis dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat Indonesia. Proyek ini menjadi langkah penting dalam perjalanan Indonesia menuju pemerataan digital yang inklusif dan berkelanjutan. Perusahaan juga berkomitmen untuk mengatasi kesenjangan digital dan memajukan pendidikan Indonesia.

Saham WIFI Lanjutkan Penguatan

Hari Ini, Indeks Harga Saham Gabungan Ditutup Menguat 0,86 Persen
Merujuk data RTI Business, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona hijau pada akhir perdagangan hari ini, Selasa (19/11/2024). (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Saham WIFI terpantau melaju di zona hijau pada awal 2025 ini. Pada perdagangan hari ini, Rabu 30 Januari 2025, WIFI naik 21m,94 persen ke posisi 1.195 pada penutupan sesi I.

Kenaikan harga saham WIFI terjadi usai perseroan mengumumkan beberapa nama sebagai pemegang saham WIFI. Di mana Hashim S. Djojohadikusumo serta Arwin Rasyid dan Fadel Muhammad resmi masuk dalam jajaran Pemegang Saham Utama Surge.

Hal ini merupakan suatu tindak lanjut dari penandatangan MoU dengan perusahaan Hashim S. Djojohadikusumo sebagai Adik Presiden Prabowo melalui PT Arsari Sentra Data untuk mempercepat pengembangan infrastruktur dalam memberikan layanan konektivitas kepada masyarakat luas.

Lonjakan saham WIFI memang cukup menyita perhatian para pelaku pasar modal. Sejak awal 2024, harga saham WIFI masih berada di level 149 per saham. Hal lain yang juga menarik adalah pada kuartal-III 2024, kinerja WIFI mampu mencatatkan perolehan pendapatan bersih naik sebesar 46 persen, mencapai Rp 504 Miliar dan laba bersih WIFI atau Surge melonjak 355 persen menjadi Rp 158 miliar dari Rp 34 miliar.

Kepemilikan Saham

Tiupan Terompet Warnai Penutupan IHSG 2018
Karyawan memantau pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 2018 di Kantor BEI, Jakarta, Jumat (28/12). Presiden Joko Widodo atau Jokowi menutup langsung perdagangan IHSG 2018. (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Pada 23 Desember 2024, telah terjadi penandatanganan Akta Jual Beli (AJB) antara pemegang saham pengendali PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) dengan beberapa pengusaha dan tokoh nasional untuk mengambil sebagian saham WIFI.

Hashim S. Djojohadikusumo melalui PT Arsari Sentra Data mengambil 45 persen saham induk usaha WIFI yaitu  PT Investasi Sukses Bersama.

Dalam keterbukaan informasi BEI, Jumat 10 Januari 2025, Tinawati sebagai pemegang saham telah menjual 45,00 persen saham PT Investasi Sukses Bersama kepada PT Arsari Sentra Data, sehingga terjadi perubahan kepemilikan terhadap saham PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) secara tidak langsung.

Hal ini menyebabkan porsi kepemilikan Tinawati di WIFI tersisa 24,80 persen secara tidak langsung melalui kepemilikan 99,99 persen PT SID dari sebelumnya sebesar 47,35 persen secara tidak langsung melalui kepemilikan 45,00 persen PT Investasi Sukses Bersama dan Kepemilikan 99,99 persen PT SID.

Sementara itu, PT Arsari Sentra Data milik Hashim S. Djojohadikusumo dari sebelumnya tak memiliki, kini menggenggam 22,55 persen saham WIFI secara tidak langsung melalui kepemilikan 45,00 persen PT Investasi Sukses Bersama.

Adapun pengusaha kelas kakap pemilik TEZ Capital & Finance, yaitu Arwin Rasyid yang juga pernah menjabat sebagai Direktur Utama PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) dan Direktur Utama Bank CIMB Niaga (BNGA) membeli 27,22 persen saham PT Media Wiguna Nusantara dari PT Sinergi Investasi Digital.

"Tujuan transaksi adalah untuk investasi dengan status kepemilikan saham secara Tidak Langsung,” sebut Yune Marketatmo selaku Direktur Utama WIFI dalam keterbukaan informasi BEI.

 

Tujuan Transaksi

Indeks Harga Saham Gabungan Akhir Tahun 2022 Ditutup Lesu
Karyawan melintasi layar yang menampilkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) saat acara Penutupan Perdagangan Bursa Efek Indonesia Tahun 2022 di Jakarta, Jumat (30/12/2022). PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat ada 59 perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (IPO) atau pencatatan saham sepanjang 2022. Pada penutupan perdagangan akhir tahun, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup lesu 0,14% atau 9,46 poin menjadi 6.850,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Pasca transaksi, maka kepemilikan saham Arwin Rasyid di WIFI menjadi 7,50 persen secara tidak langsung melalui kepemilikan 27,22 persen PT Media Wiguna Nusantara, dibandingkan sebelumnya yang tercatat nihil.

Selanjutnya tokoh besar yang masuk dalam jajaran pemegang saham WIFI terbaru adalah politikus Senior Fadel Muhammad yang memborong saham WIFI dengan tujuan transaksi investasi. Fadel Muhammad membeli 27,22 persen saham PT Media Wiguna Nusantara dari PT Sinergi Investasi Digital, sehingga dengan transaksi itu Dia memiliki kuasa atas 7,50 persen saham WIFI secara tidak langsung melalui kepemilikan 27,22 persen PT Media Wiguna Nusantara.

Catatan penting yang perlu menjadi perhatian semua kalangan adalah Perubahan kepemilikan saham WIFI ini melalui entitas induk Perseroan sehingga tidak ada saham WIFI yang ditransaksikan.

Sebelumnya, WIFI mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada 30 Desember 2020, dengan harga perdana di Rp 530 per saham dan berhasil mengumpulkan dana publik senilai Rp 82,97 miliar dengan penjamin emisi utama yang ditunjuk adalah PT Indo Capital Sekuritas.

Adapun sejak pertama kali melantai di Bursa hingga saat ini, saham WIFI pernah menyentuh level tertinggi di level 1.491 per saham pada perdagangan 18 Juni 2021

Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global
Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global. (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya