Anak Usaha BUMA Rampungkan Penerbitan Sukuk Ijarah Rp 2 Triliun

PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA), anak perusahaan utama dari PT BUMA Internasional Grup Tbk menyatakan, penerbitan sukuk juga merupakan tambahan terbaru dalam diversifikasi keuangan BUMA.

oleh Agustina Melani Diperbarui 20 Mar 2025, 12:00 WIB
Diterbitkan 20 Mar 2025, 12:00 WIB
PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA), anak perusahaan utama dari PT BUMA Internasional Grup Tbk DOID). (Foto: istimewa)
PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA), anak perusahaan utama dari PT BUMA Internasional Grup Tbk DOID). (Foto: istimewa)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA), anak perusahaan utama dari PT BUMA Internasional Grup Tbk DOID) mengumumkan penerbitan perdana Sukuk Ijarah I BUMA 2025 senilai Rp2 triliun pada Kamis, 20 Maret 2025.

Penerbitan Sukuk ini, yang merupakan Sukuk Ijarah korporasi terbesar dengan peringkat Syariah A+ dalam penerbitan tunggal di Indonesia, disambut dengan permintaan yang kuat. Hal ini terbukti dengan tingkat kelebihan permintaan (oversubscribed) sebesar 1,1x, yang menunjukkan kepercayaan investor yang kuat dan minat yang tinggi terhadap peluang investasi berbasis syariah.

Direktur BUMA International Group, Iwan Fuad Salim mengatakan merasa terhormat dan bersyukur atas dukungan dan kepercayaan yang luar biasa dari para investor kepada BUMA. Keberhasilan penerbitan Sukuk Ijarah I BUMA 2025 ini menandai tonggak sejarah baru dalam perjalanan diversifikasi keuangan perseroan, yang menarik minat besar dari investor baru maupun investor yang sudah ada, termasuk para pemegang Obligasi Rupiah BUMA sebelumnya.

"Partisipasi yang kuat ini tidak hanya menegaskan kembali pengakuan pasar terhadap instrumen keuangan BUMA sebagai pilihan investasi yang sangat menarik, namun juga mencerminkan komitmen kami dalam membina kemitraan jangka panjang dengan para investor kami. Kami senang melihat kepercayaan yang berkelanjutan terhadap kekuatan finansial dan arah strategis kami,” ujar dia seperti dikutip dari keterangan resmi, Kamis (20/3/2025).

Sukuk ijaran I BUMA 2025 diterbitkan dalam tiga seri antara lain:

Seri A

Nilai nominal Rp 542,85 miliar dengan imbalan ijarah 7,5 persen dan jatuh tempo 370 hari

Seri B

Nilai nominal Rp 364,95 miliar dengan imbalan ijarah 8,5 persen dan jatuh tempo 3 tahun

Seri C

Nilai nominal Rp 1,09 triliun dengan imbalan ijarah 9,25 persen dan jatuh tempo 5 tahun.

 

Promosi 1

Perkuat Operasional

PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA), anak perusahaan utama dari PT BUMA Internasional Grup Tbk DOID). (Foto: istimewa)
PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA), anak perusahaan utama dari PT BUMA Internasional Grup Tbk DOID). (Foto: istimewa)... Selengkapnya

Dengan tingkat imbal hasil campuran yang kompetitif, Sukuk ini menarik minat beragam investor, termasuk bank, pengelola aset, reksa dana, dan dana pensiun. Tercatat lebih dari 50% investasi yang masuk adalah untuk jangka waktu 5 tahun, yang mencerminkan preferensi untuk investasi jangka panjang dan kepercayaan terhadap stabilitas keuangan BUMA.

Penerbitan ini juga merupakan tambahan terbaru dalam diversifikasi keuangan BUMA, melengkapi Obligasi Global, Obligasi Rupiah Konvensional, pembiayaan Bank Konvensional dan Syariah, serta Leasing. Keberhasilan penerbitan ini memperluas opsi pembiayaan BUMA, meningkatkan fleksibilitas dan melebarkan akses ke sumber pendanaan yang lebih beragam.

Dana yang diperoleh dari Sukuk ini akan dialokasikan secara merata untuk memperkuat operasional BUMA di Indonesia Direktur BUMA, . Silfanny Bahar menuturkan, “50% akan digunakan untuk belanja modal, sedangkan 50% sisanya untuk mendukung modal kerja.

"Alokasi ini sejalan dengan komitmen BUMA untuk menjaga efisiensi operasional dan ketahanan keuangan seiring dengan pertumbuhan dan eksplorasi peluang-peluang baru di sektor pertambangan,” ujar dia.

Penerbitan Sukuk Ijarah I BUMA 2025 ini diselenggarakan oleh PT BNI Sekuritas, PT BCA Sekuritas, dan PT Sucor Sekuritas, dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk sebagai wali amanat.

 

Delta Dunia Kantongi Restu Ubah Nama Jadi Buma International Group

PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA), anak perusahaan utama dari PT Delta Dunia Makmur Tbk (Delta Dunia Group, IDX: DOID) memperpanjang kontrak jangka panjangnya dengan PT Indonesia Pratama (IPR)
PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA), anak perusahaan utama dari PT Delta Dunia Makmur Tbk (Delta Dunia Group, IDX: DOID) memperpanjang kontrak jangka panjangnya dengan PT Indonesia Pratama (IPR)... Selengkapnya

Sebelumnya, PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) mengumumkan para pemegang saham Grup telah menyetujui perubahan nama perusahaan menjadi PT BUMA Internasional Grup Tbk (BUMA International Group).

Persetujuan ini diberikan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang diselenggarakan pada 27 Februari 2025.

Perubahan nama ini memperkuat reputasi PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA) sebagai kontraktor pertambangan terkemuka di Indonesia dan mancanegara. Dengan mengadopsi BUMA sebagai identitasnya, Grup semakin memperkokoh posisinya sebagai mitra pertambangan terpercaya, sekaligus memperluas dampaknya di pasar domestik dan internasional.

Direktur Utama BUMA International Group, Ronald Sutardja menuturkan, keputusan untuk mengubah nama bukan sekadar rebranding, langkah ini merupakan penegasan kembali atas transformasi yang sedang berlangsung dan arah masa depan.

"Dengan mengintegrasikan warisan kuat dan rekam jejak BUMA yang solid ke dalam identitas Grup, kami makin mengukuhkan kekuatan utama kami, menegaskan komitmen kami terhadap keunggulan, dan memperkuat reputasi BUMA sebagai grup pertambangan global yang terdiversifikasi,” ujar Ronald seperti dikutip dari keterangan resmi, Senin (3/3/2025).

Seiring perubahan nama tersebut, pemegang saham Grup juga menyetujui perubahan atas susunan dewan. Perubahan penting mencakup transisi Dian Sofia Andyasuri dari Direksi ke Dewan Komisaris, menggantikan Peter John Chambers yang mengundurkan diri dari posisinya sebagai Komisaris Independen. Selain itu, Dian Paramita, yang sebelumnya menjabat sebagai Deputy Director Group Legal Counsel, ditunjuk menjadi direksi.

 

Susunan Direksi dan Komisaris

Struktur kepemimpinan Grup yang baru, yang berlaku efektif setelah penutupan RUPSLB, adalah sebagai berikut:

Dewan Komisaris

▪ Komisaris Utama & Komisaris Independen: Hamid Awaludin

▪ Komisaris Independen: Nurdin Zainal

▪ Komisaris: Ashish Gupta

▪ Komisaris: Dian Sofia Andyasuri

 

Direksi

▪ Direktur Utama: Ronald Sutardja

▪ Direktur: Iwan Fuad Salim

▪ Direktur: Dian Paramita

Dewan Direksi dan Dewan Komisaris Grup menyampaikan apresiasi kepada Peter John Chambers atas kontribusinya selama menjabat, serta mengharapkan yang terbaik untuk perjalanannya ke depan. Dewan juga mengucapkan selamat kepada Dian Sofia Andyasuri dan Dian Paramita atas peran baru mereka, serta menantikan kontribusi dalam mendorong pertumbuhan dan kesuksesan berkelanjutan Grup. 

Grup memiliki wewenang dan berkomitmen untuk mengambil semua langkah yang diperlukan guna mengimplementasikan perubahan ini sesuai dengan peraturan yang berlaku.

 

Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global
Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global. (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya