Liputan6.com, Jakarta PT Bank KB Bukopin Tbk atau KB Bank terus memperbaiki kondisi keuangan dengan menukar aset bermasalah seperti kredit macet dan yang sudah dihapus dari pembukuan, dengan aset yang lebih menguntungkan.
Dalam hal ini, KB Bank menukar aset tersebut dengan sukuk (obligasi berbasis syariah) yang diterbitkan oleh PT TBS Energi Utama Tbk (TBS). Transaksi ini merupakan strategi KB Bank untuk memperbaiki kualitas aset.
Baca Juga
Selain itu, langkah ini juga membuka peluang bagi KB Bank untuk melakukan ekspansi bisnis dan meningkatkan keuntungan dari bunga pinjaman (NIM). Dengan portofolio aset lebih sehat, KB Bank bisa lebih leluasa menyalurkan kredit dan meningkatkan profitabilitas dalam jangka panjang.
Advertisement
Direktur Utama KB Bank, Tom (Woo Yeul) Lee mengungkapkan, optimalisasi aset melalui skema asset swap adalah langkah nyata dalam upaya transformasi dan turnaround KB Bank menuju profitabilitas yang berkelanjutan.
“Kami mengganti aset non-produktif dengan sukuk yang memiliki nilai lebih stabil, sehingga dapat memperkuat struktur keuangan dan menciptakan pertumbuhan yang lebih sehat,” ungkapnya.
Konsisten Jalankan Langkah Strategis
Sejak memulai transformasi pasca menjadi bagian dari institusi keuangan terbesar asal Korea Selatan–KB Financial Group, KB Bank telah secara konsisten melakukan berbagai langkah strategis untuk memperbaiki kualitas aset, meningkatkan likuiditas, serta memperkuat efisiensi operasional.
Hingga tahun 2024, emiten berkode saham BBKP ini mampu membukukan pendapatan bunga bersih (NII) sebesar Rp909 miliar atau tumbuh 49,20 persen secara year-on-year.
Pertumbuhan ini selain ditopang strategi ekspansi yang terukur dan pengendalian beban secara efisien, juga didorong upaya KB Bank dalam memperbaiki kualitas asetnya. Rasio kredit berkualitas rendah atau loan-at-risk (LAR) pada tahun 2024 berhasil ditekan menjadi 23,10 persen dari sebelumnya 39,77 persen di tahun 2023.
Untuk rasio NPL, di mana rasio NPL bruto membaik menjadi 8,74 persen dari 9,70 persen di tahun sebelumnya, sementara NPL net turun menjadi 4,38 persen dari 4,95 persen.
Hasilnya, KB Bank dapat memperbaiki margin bunga bersih (NIM) tahun 2024 menjadi 1,31 persen dari 0,78 persen pada tahun sebelumnya.
Advertisement
Dorong Pertumbuhan Berkelanjutan
Transaksi asset swap ini menjadi salah satu tonggak penting dalam perjalanan pemulihan KB Bank, sekaligus mendukung visi Bank untuk menjadi penyedia layanan perbankan terbaik. KB Bank terus memanfaatkan inovasi keuangan untuk mengelola risiko dan meningkatkan efisiensi permodalan.
Skema asset swap dengan sukuk ini tidak hanya menjadi strategi mitigasi risiko terhadap aset non-produktif, tetapi juga mencerminkan komitmen KB Bank dalam menerapkan strategi pertumbuhan yang lebih sehat, berkelanjutan, dan menguntungkan bagi pemegang saham serta nasabah.
Tahun 2025 menjadi momen kebangkitan KB Bank, di mana berbagai inisiatif strategis yang telah dijalankan mulai menunjukkan hasil positif. Dalam dua bulan pertama tahun ini, KB Bank berhasil mencatatkan laba bersih secara akumulatif, menandai awal dari tren pemulihan yang lebih kuat.
Peningkatan kualitas aset yang signifikan serta efisiensi operasional yang lebih baik menjadi faktor utama dalam perbaikan profitabilitas Bank.
Selain fokus pada perbaikan kualitas aset, KB Bank juga akan menyelesaikan implementasi Next Generation Banking System (NGBS) pada awal kuartal kedua 2025. Sistem ini akan membawa perubahan besar dalam operasional Bank, menghadirkan proses yang lebih efisien, serta layanan yang lebih aman, cepat, dan nyaman bagi nasabah.
Digitalisasi ini akan semakin memperkuat daya saing KB Bank dalam industri perbankan, sejalan dengan komitmen untuk memberikan layanan perbankan modern yang lebih responsif terhadap kebutuhan pasar.
(*)
