Pangkas Beban Utang, Laba BNBR Anjlok 82%

BNBR mencatat posisi utang perusahaan hingga akhir Juni masih tersisa Rp 172,78 miliar dari semula Rp 603 miliar pada akhir Juni 2012.

oleh Syahid Latif diperbarui 31 Jul 2013, 11:19 WIB
Diterbitkan 31 Jul 2013, 11:19 WIB
bakrie-brothers-130731b.jpg
Induk perusahaan kelompok bisnis Bakrie, PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) mencatat penurunan pendapatan sepanjang semester I-2013 hingga 82% menjadi Rp 1,95 triliun. Setahun sebelumnya, perusahaan mampu meraup pendapatan hingga Rp 11.39 triliun.

Meski pendapatan berkurang, BNBT mengaku beban bunga dan keuangan perseroan justru membaik. Beban utang perusahaan diketahui telah berkurang hingga hingga 78% sepanjang Januari-Juni 2013.

“Memang turun jika dibandingkan dengan perolehan revenue semester pertama 2012. Ini disebabkan dekonsolidasi atas anak usaha kami, yakni Bakrie Petroleum International Pte. Ltd. dan Entitas Anak,” kata Direktur Utama & CEO BNBR, Bobby Gafur Umar dalam keterangan tertulisnya, Rabu (31/7/2013).

Dalam laporan keuangan Perseroan per 30 Juni 2013 menunjukan perolehan laba bersih BNBR semester I-2013 mencapai Rp 8,36 miliar, turun dari Rp 214,35 miliar pada semester I-2012. Pada laporan setahun yang lalu, perserian masih menyertakan catatan keuangan Bakrie Petroleum International Pte. Ltd. dan Entitas Anak.

Sementara perolehan laba Perseroan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk, pada periode waktu yang sama juga turun dari Rp 61,23 miliar menjadi Rp 4,86 miliar.

Perseroan mencatat posisi utang BNBR hingga semester I-2013 tinggal tersisa Rp 172,78 miliar dari semula Rp 603 miliar.

“Basis yang kokoh ini kami yakini akan makin memantapkan kinerja BNBR di masa mendatang. Kami akan terus berusaha menekan pengeluaran dan meningkatkan efisiensi usaha,” kata Bobby. (Shd)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya