Liputan6.com, Jakarta Setelah libur Lebaran, film Indonesia tampak lesu darah. Hal ini bisa kelihatan dari jumlah penonton film nasional yang menurun di tengah serbuan film-film baru.
Menengok ke laman jaringan bioskop group 21, saat ini ada delapan film nasional edar di bioskop dengan jumlah layar berbeda-beda. Tiga film edar sejak libur Lebaran (Hijrah Cinta, Kamar 207, dan Bajaj Bajuri: The Movie), dua film edar sepekan setelahnya (Suka-suka Super 7, Hantu Pohon Boneka), dan tiga film baru edar Kamis (14/8/2014) kemarin (Soekarno: Extended Version, Negeri Tanpa Telinga, dan Mengejar Malam Pertama).
Dari laporan box office laman filmindonesia.or.id yang dirilis Senin (18/8/2014) siang, dua film baru yang rilis sejak Kamis kemarin belum sanggup mengumpulkan 100 ribu penonton. Film `Mengejar Malam Pertama` baru mengumpulkan 32.659 penonton, sedang `Negeri Tanpa Telinga` baru ditonton 8.102 orang.
Advertisement
Sementara itu, mengintip akun Twitter wartawan senior yang juga pengamat film Yan Widjaya, Senin siang, dikatakannya `Soekarno: Extended Version` menggiring 13.635 penonton ke bioskop selama empat hari edar. Film Soekarno yang ini adalah versi panjang dari film biopic presiden pertama RI karya Hanung Bramantyo rilisan tahun lalu. Saat edar tahun lalu, Soekarno mengumpulkan 954.061 penonton.
Dari data yang diolah dari laman filmindonesia.or.id dan kicauan Yan Widjaya dapat dirangkum delapan besar box office film Indonesia begini:
1. Hijrah Cinta: 685.755 penonton
2. Bajaj Bajuri the Movie: 451.710 penonton
3. Runaway: 368.183 penonton
4. Kamar 207: 310.879 penonton
5. Hantu Pohon Boneka: 57.044 penonton
6. Soekarno: Extended Version: 13.635 penonton
7. Suka-suka Super Seven: 11.077 penonton
8. Negeri Tanpa Telinga: 8.102 penonton
(Ade/Mer)