Liputan6.com, Jakarta Deddy Corbuzier dianggap Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) telah menghina dengan menyebut kata autis untuk anak-anak memiliki kehidupannya sendiri. Kata autis sendiri memang sensitif ketika diucapkan oleh public figure. Sebelumnya, Mama Dedeh juga dikritik karena menyebut autis.
Namun, tak semuanya mempermainkan kata autis. Beberapa artis diketahui peduli dengan anak-anak autis. Mereka bahkan menjadi duta untuk anak-anak penyandang autisme. Siapa sajakah mereka?
Liputan6.com mencatat beberapa artis yang terlibat sebagai duta autis. Berikut di antaranya.
Advertisement
Lula Kamal
Selain sebagai seorang dokter Lula Kamal ternyata juga pernah menyandang duta Yayasan Masyarakat Peduli Autis Indonesia (MPATI) Ibu tiga anak itu bahkan giat terjun ke berbagai acara masyarakat demi mendukung gerakan peduli autis. Ia terus berusaha untuk mengajak masyarakat peduli autis.
Menurut Lula, hendaknya perhatian masyarakat diberikan kepada penyandang autis. Sebab buantuan semua pihak dapat membantu orang tua yang memiliki anak autis. “Orang-orang terdekat seperti anak, keponakan, adik, atau tetangga di rumah yang menderita autis perlu perhatian,” kata wanita kelahiran Jakarta 10 April 1970 itu.
Tentunya hal tersebut berkaitan dengan bagaimana cara menangani penderita autis. Dijelaskannya keadaan semakin buruk karena masih banyak orang yang belum mengerti 100 persen bagaimana menghadapi anak-anak autis.
Advertisement
Farhan
Presenter Farhan memiliki anak penyandang autisme. Hal ini lah yang akhirnya membuat dirinya terpilih sebagai duta autisme. Farhan mengaku banyak belajar dari sang anak soal kesabaran dan memberikan pendidikan.
“Saya sempat dipilih jadi duta autis karena berdasarkan pengalaman. Bukan mengada-ada. Karena aku punya anak autism," kata Farhan.
Menurut Farhan, kehadiran anaknya membawa berkah tersendiri baginya. Pertama, belajar mendidik anak autism. Kedua, belajar bersabar dalam menghadapi setiap masalah. Ia bertugas untuk mensosialisasikan pendidikan autis di Indonesia.
“Sekarang, setiap hari ada bayi lahir dalam keadaan autism. Untuk itu perlu ada pendidikan khusus autisme," ungkapnya.
Marcella Zaliyanti
Artis cantik Marcella Zaliyanti juga sempat menyandang sebagai duta autis. Kepedulian Marcella menjadi menjadi duta autis, terlihat saat istri Ananda Mikola ini mengunjungi rumah autis di daerah Bekasi, Jawa Barat.
“Keberadaan kita sebagai nilai lebih buat mereka. Kalau masalah duta atau apapun itu nggak terlalu penting bagi saya. Saya hanya ingin membantu dalam segala bentuk apapun juga,” kata Marcella.
Minimnya informasi tentang penangganan bagi para penderita Autis oleh pemerintah menjadi sorotan dan perhatian Marcella. "Artinya saya belum melihat ada perhatian mendalam dari pemerintah bagi penderita autis yang kurang mampu." beber Marcella
Advertisement
Nadine Chandrawinata
Nadine Chandrawinata sempat ditunjuk sebagai duta autisme oleh almamater kampusnya STIKOM LSPR. Nadine mengakui hal itu sebagai salah satu harapannya yang terwujud untuk selalu dekat dengan anak-anak, khususnya anak-anak dengan gangguan autis. Bagi Nadine, anak-anak dengan gangguan autis merupakan anak-anak yang memiliki bakat khusus bila digali.
Tapi dia prihatin dengan perkembangan autisme di masyarakat. Menurut Nadine, kata autisme kerap kali dijadikan kata olok-olok yang tidak patut.
"Sering saya mendengar anak-anak meledek temennya dengan kata autis. Tapi mereka tidak sadar kalau hal itu bisa menyakiti anak-anak yang menderita autisme,” kata Nadine.
Maka dari itu, Nadine berharap sekali pengetahuan terhadap masalah autisme bisa menjadi benteng untuk tidak menggunakan kata Autisma sebagai bahan bercanda.
Oki Setiana Dewi
Oki Setiana Dewi juga memiliki kepedulian yang besar terhadap anak-anak autis. Bagi Oki, panggilan akrabnya, berinteraksi dengan anak-anak adalah sebagai sumber penyemangat. Aktivitasnya bersama anak-anak membuatnya menjadi duta autis dan berjalan aktif di berbagai kegiatan untuk anak-anak autis. Seperti menyambut hari anak autis sedunia, dalam acara jalan sehat.
“Saya memang sangat peduli kegiatan sosial,” kata Oki.
Menurut Oki, dirinya mengapresiasi pemerintah yang selama ini sudah cukup serius menangani masalah autis. Sebab peran dan support dari pemerintah itu sangat dibutuhkan untuk mendukung sosialisasi tersebut.
Sering tampilnya Oki dalam membawa acara di berbagai kegiatan SMA, membuat dirinya dijuluki Master Of. Ceremony. Kesibukan di dunia film, tidak membuatnya mengajar sebagai guru mengaji sejak duduk di SMA hingga melanjutkan kuliah di sekitar rumahnya di Depok.
Advertisement