Liputan6.com, Jakarta Pernah merasa keki dengan musik dangdut, kini penyanyi Yuandari justru makin jatuh cinta kepada salah satu jenis musik tradisional Indonesia tersebut. Menurut wanita berusia 30 tahun itu, dangdut saat ini telah banyak mengalami kemajuan.
"Dangdut saat ini sudah maju, tidak lagi dilihat sebagai musik kampungan. Terbukti dari banyaknya stasiun televisi yang menayangkan kontes-kontes dangdut," ujar Yuandari saat bertandang ke kantor redaksi liputan6.com, SCTV Tower, Senayan, Jakarta, baru-baru ini.
Advertisement
Beberapa stasiun televisi swasta pun telah berhasil melahirkan pedangdut baru dan berbakat. Selain itu jenis lagu pun semakin beragam tidak melulu mendayu-dayu seperti munculnya dangdut koplo ataupun progressive.
Baca Juga
Dengan semakin berkembangnya musik dangdut, Yuandari berharap tidak hanya penyanyinya saja yang terekspos publik tapi juga pencipta lagunya. Menurutnya, pencipta lagu memiliki peran penting dalam membesarkan nama seorang penyanyi.
"Aku kasihan dengan para pencipta lagu. Kadang seorang penyanyi dangdut yang memulai karier dari nol minta dibuatkan lagu, tapi begitu lagunya populer, penciptanya nggak terdengar. Ibaratnya, penyanyinya sudah terkenal tapi penciptanya tetap makan di warteg," ujar pelantun Secolek Dua Colek itu menggebu-gebu.
Musik dangdut dahulu memang identik sebagai musik tradisional yang penikmatnya berasal dari kalangan menengah ke bawah. Namun saat ini, musik dangdut sudah sampai terdengar ke mancanegara khususnya di sejumlah negara Asia.Â
Tak sedikit bahkan warga luar negeri mencoba peruntungan sebagai penyanyi dangdut. Sebut saja Ricky Ujung asal Korea Selatan yang memutuskan menjadi pedangdut dengan merilis lagu bertajuk Mama Papa 2014 lalu.(Eka/Mer)