Liputan6.com, Jakarta - Era boyband beberapa tahun belakangan memang sempat kembali menyeruak di blantika musik Tanah Air. Sayangnya, perlahan kiprah boygrup ini mulai meredup. Namun hal itu tidak menyurutkan semangat enam remaja berbakat yang tergabung dalam boyband bernama LAKI
Keenam remaja tersebut yakni Dika, Kafka, Bale, Rakhan, Eja dan Abidzar yang tak lain adalah putra almarhum ustad Jefri Al Buchori alias Uje. Berada di bawah naungan Positif Art Entertainment, LAKI mengusung tema berbeda dari boyband lainnya.
Advertisement
Nama LAKI dipilih bukan hanya karena para personelnya yang kesemuanya adalah laki-laki tapi nama tersebut juga memiliki filosofi. LAKI itu pemimpin, kemuliaan, kewibawaan, harkat, dan martabat. LAKI itu tangguh, melindungi, memelihara, dan tanggung jawab.
"Lelaki itu kan tameng buat perempuan, jadi lelaki itu harus bisa melindungi juga harus bertanggung jawab untuk menepati janji. LAKI juga bisa dibaca lucky yang artinya keberuntungan, sebab LAKI lebih baik dari yang lain," ujar Bale, Kafka dan Eja kompak saat bertandang ke kantor redaksi Liputan6.com, SCTV Tower, Senayan, Jakarta, belum lama ini.
LAKI rupanya memiliki sebuah misi khusus dalam setiap karya yang mereka bawakan. Seperti single pertama mereka bertajuk Jangan Marah yang membawa pesan moral bahwa sesama manusia tidak boleh berselisih lebih dari tiga hari.
"Jadi, bagi kita yang beragama Islam kan ada hadist Rasulullah yang menyebutkan kalau kita tidak boleh mendiamkan atau marahan sama saudara kita (sesama Muslim) lebih dari tiga hari," jelas Kafka.
Grup yang menjadikan One Direction sebagi sumber inspirasi mereka itu mengaku memiliki konsep yang berbeda dari boyband lainnya di Indonesia. Di usia mereka yang masih belia, para personel LAKI ingin karya yang mereka buat juga memberi manfaat bagi orang banyak.
"Di setiap lagu yang kita bawakan itu punya pesan tersendiri, jadi kita seperti menyampaikan amanat melalui lagu," tambah Eja.