Liputan6.com, Jakarta: Tak semua orang suka dan setuju Indonesia mengirimkan dutanya ke ajang lomba pemilihan ratu sejagad, Miss Universe. Banyak yang berpendapat, ajang 'mis-misan' itu sangat tidak sesuai dengan budaya ketimuran kita. Apalagi ada sesi di mana kontestan harus mengenakan pakaian terbuka (bikini) yang memperlihatkan aurat.
Menanggapi berbagai pendapat yang tidak mendukung itu, Zivanna Letisha Siregar (akrab dipanggil Zizi), wakil Indonesia dalam ajang Miss Universe 2009 di Bahama mengatakan lomba pemilihan Miss Universe adalah lomba berkelas internasional. Peraturan yang diterapkan sangat ketat, dan sesi penggunaan kostum bikini itu hanyalah bagian kecil dari seabrek kegiatan yang semuanya sangat kontekstual. Panitia telah mengatur semuanya, tanpa maksud buruk. "Banyak pula peserta dari negara-negara berlatar belakang penduduknya mayoritas muslim. Tapi masyarakat mereka tidak mempersoalkannya karena semuanya itu kontekstual dan pada tempatnya" kata Zizi.
Menurut Zizi, acara Pemilihan Miss Universe itu harus dipahami secara utuh menyeluruh dan jangan dilihat sepenggal-sepenggal, hanya sesi bikininya saja. Namun demikian, Zizi bisa mengerti mengapa sebagian masyarakat Indonesia masih belum dapat menerima.
"Kini banyak kok yang sudah mulai terbuka wawasannya dan mulai bisa mengerti ajang internasional yang prestisius ini" katanya kepada Liputan6.com usai wawancara eksklusif di program berita Liputan6 Siang, Sabtu (29/8). Â
Zizi belum berhasil menggondol mahkota ratu sejagad yang diumumkan, Senin (24/8), lalu. Mahkota Miss Universe diboyong Stefania Fernandez, dara asal negeri gudangnya ratu sejagad Venezuela. Stefania Fernandez berhasil menyisihkan para pesaingnya dari 84 negara.(VIN)
Menanggapi berbagai pendapat yang tidak mendukung itu, Zivanna Letisha Siregar (akrab dipanggil Zizi), wakil Indonesia dalam ajang Miss Universe 2009 di Bahama mengatakan lomba pemilihan Miss Universe adalah lomba berkelas internasional. Peraturan yang diterapkan sangat ketat, dan sesi penggunaan kostum bikini itu hanyalah bagian kecil dari seabrek kegiatan yang semuanya sangat kontekstual. Panitia telah mengatur semuanya, tanpa maksud buruk. "Banyak pula peserta dari negara-negara berlatar belakang penduduknya mayoritas muslim. Tapi masyarakat mereka tidak mempersoalkannya karena semuanya itu kontekstual dan pada tempatnya" kata Zizi.
Menurut Zizi, acara Pemilihan Miss Universe itu harus dipahami secara utuh menyeluruh dan jangan dilihat sepenggal-sepenggal, hanya sesi bikininya saja. Namun demikian, Zizi bisa mengerti mengapa sebagian masyarakat Indonesia masih belum dapat menerima.
"Kini banyak kok yang sudah mulai terbuka wawasannya dan mulai bisa mengerti ajang internasional yang prestisius ini" katanya kepada Liputan6.com usai wawancara eksklusif di program berita Liputan6 Siang, Sabtu (29/8). Â
Zizi belum berhasil menggondol mahkota ratu sejagad yang diumumkan, Senin (24/8), lalu. Mahkota Miss Universe diboyong Stefania Fernandez, dara asal negeri gudangnya ratu sejagad Venezuela. Stefania Fernandez berhasil menyisihkan para pesaingnya dari 84 negara.(VIN)