Liputan6.com, Los Angeles - Proyek album Blink-182 dipastikan jalan terus. Setelah sempat memamerkan lima lagu baru mereka dalam sebuah wawancara, baik Mark Hoppus, Travis Barker, maupun Matt Skiba rela mengurung diri di studio guna menggodok materi baru.
Yang menarik, bila biasanya Blink-182 memakai produser band-band legendaris, kali ini mereka menggandeng John Fieldman yang lebih condong ke arah penikmat musik muda.
Advertisement
Baca Juga
Beberapa hasil tangan dinginnya dapat dilihat di beberapa album milik Panic! At The Disco, The Used, Sleeping with Sirens, We Are The In Crowd, Black Veil Brides, hingga Atreyu.
Lantas, apakah ini berarti Blink-182 akan membidik pasar anak-anak muda? Entahlah, yang pasti, ketiganya sedang bekerja keras mewujudkan rencana yang sudah tertunda lama ini.
"Menghabiskan waktu 14 jam di studio hari ini. Aku meminum banyak kopi. Aku rasa aku tak akan pernah bisa tidur lagi," kelakar Mark sembari mengunggah foto keakraban Blink-182 bersama sang produser.
Mengenai warna musik, Mark mengungkap jika komposisinya tak akan mengadaptasi dua album terakhirnya, Blink-182 (2003), dan Neighborhoods (2011) yang banyak terpengaruh oleh gaya bermusik Tom DeLonge. Sebagai gantinya, Blink 182 akan kembali ke era awal dimana mereka masih mengusung melodi dan kord tiga jari.