Indro Warkop: Kita seperti Krisis Tertawa

Indro Warkop, satu dari sekian banyak seniman yang geram dengan perilaku pembajakan.

oleh Fachrur Rozie diperbarui 20 Jul 2016, 17:00 WIB
Diterbitkan 20 Jul 2016, 17:00 WIB
Indro Warkop
Indro Warkop (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Indro Warkop adalah satu dari sekian banyak seniman yang geram dengan perilaku pembajakan. Dalam hal ini, Indro berharap pemerintah bisa lebih serius menghilangkan aksi pembajakan.

"Perlakukan para pembajak seperti pelaku narkoba. Perang melawan pembajakan. Dengan adanya pembajakan, kita seperti krisis tertawa. Makanya tertawalah sebelum tertawa itu dilarang," ujar Indro Warkop saat ditemui di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan, Rabu (20/7/2016).

Indro Warkop (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Kekesalan Indro Warkop sendiri dengan perilaku pembajakan muncul sejak beberapa puluh tahun yang lalu. Pasalnya, Indro sendiri merasakan bagaimana sakitnya film-film yang dibintanginya dibajak.

Bukan hanya itu, film-film dirinya, Dono, dan Kasino sampai saat ini masih tayang di beberapa stasiun televisi. Indro mengaku tak sedikit pun mendapat royalti dari penayangan film-filmnya.

"Film Warkop itu tayang terus, jangankan royalti, goodwill saja enggak ada. Bukan mau mengemis, tapi malu sama negara lain. Tapi saya bangga sih film Warkop ada lagi. Biar bisa dinikmati anak muda," Indro Warkop mengungkapkan.

Aktor Senior Indro Warkop (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Maka dari itu, Indro Warkop kini mengaku senang dengan hadirnya layanan aplikasi yang menghadirkan film-film terbaik Tanah Air di telepon pintar. Apalagi, film-film Warkop juga sudah bisa dinikmati oleh penggemar di aplikasi tersebut.

"Harapan positif saya, semua rakyat bisa menonton, budaya film sama budaya hape, lebih luas budaya hape. Di pelosok pun, orang punya hape, bisa nonton dan internetan," Indro Warkop mengakhiri. (Fac/Gie)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya