The Secret Life of Pets, Konyolnya Hidup Rahasia Para Binatang

Liputan6.com, Jakarta Kira-kira apa yang dilakukan para binatang peliharaan saat Anda meninggalkan mereka ditinggal sendirian di rumah? Sekadar makan, main, dan tidur? Ternyata tidak. Mereka bertingkah gila-gilaan. Ada yang mendengarkan musik metal, nyolong makanan, menonton telenovela, hingga menggelar pesta pora. 

Atau setidaknya, beginilah yang terjadi dalam dunia di film The Secret Life of Pets.

Dari semua binatang di film ini, yang tingkahnya mendekati peliharaan di rumah Anda mungkin hanya Max (Louis C.K.). Ia menghabiskan waktunya untuk menunggu sang majikan, Katie (Ellie Kemper), di depan pintu. Hanya saja, satu hari Katie malah membawa pulang mimpi buruk untuknya, yakni Duke (Eric Stonestreet), seekor anjing yang berukuran jauh lebih besar darinya. Katie berniat mengadopsi Duke.

Perselisihan antara keduanya tak pelak terjadi. Ujungnya, mereka malah tertangkap petugas dan dianggap sebagai anjing liar yang harus dibawa ke penampungan. Mereka lantas diselamatkan Snowball (Kevin Hart), kelinci putih yang imut tapi ‘haus darah’ manusia. Karena ngeri dengan anak buah Snowball, mereka terpaksa berpura-pura ingin ikut serta membalas dendam pada manusia.

Sementara itu, Gidget (Jenny Slate), anjing betina tetangga yang diam-diam menaruh hati pada Max, menyadari bahwa anjing putih-cokelat itu menghilang. Maka, ia pun mengumpulkan para binatang peliharaan untuk menyelamatkan sang pujaan hati.

The Secret Life of Pets, adalah film animasi terbaru keluaran IlluminationEntertainment, yang tahun lalu membawa Minions. Dibandingkan Minions yang sepanjang film lebih mengandalkan tingkah konyol si pasukan kuning untuk menampilkan kelucuan—yang lama-lama terasa menjemukan—The Secret Life of Pets menampilkan lebih banyak elemen di dalamnya. 

Tak cuma tingkah para karakternya yang lucu, dialognya pun mampu mengundang tawa. Sejumlah tokoh dalam film yang disutradarai oleh Yarrow Cheney dan Chris Renaud ini pun cukup kuat untuk mencuri hati penonton, terutama Snowball dan Gidget. Kevin Hart dan Jenny Slate, pengisi suara kedua tokoh ini, berhasil menampilkan voice acting yang berkarakter kuat dan dengan gampang memikat hati penonton. Hanya sayangnya, dua karakter utama film ini yaitu Max dan Duke, justru terasa hambar, tenggelam dengan performa para pemeran pembantu di film ini. 

Ada pun soal ceritanya, awal cerita The Secret Life of Pets mungkin terasa sedikit mengingatkan pada kisah Toy Story. Soal kisah kehidupan rahasia para mainan yang tak diketahui manusia. Namun untuk selanjutnya, film ini lebih fokus pada kisah petualangan para binatang ini.

The Secret Life of Pets terbilang film yang sangat ringan. Berbeda dari Zootopia yang membawa isu sosial dan Inside Out mengenai psikologi remaja, tak banyak sisi mendalam yang bisa dibedah dari film ini. Dan tampaknya, film ini memang tak berniat untuk menyentil penontonnya, baik lewat wacana maupun emosi tertentu. Salah satu buktinya, adalah bagian masa lalu Duke yang sengaja tak digarap lebih dalam. 

Padahal, bila bagian ini dieksplorasi lebih mendalam, The Secret Life of Pets berpotensi mampu memberi narasi yang begitu menyentuh tentang hubungan antara hewan peliharaan dan manusia. Bila saja hal ini dilakukan, The Secret Life of Pets tak hanya menjadi tontonan yang ringan dan menyenangkan, namun juga membekas di hati penonton.

Buat para orangtua yang tertarik untuk membawa anak-anak mereka ke bioskop untuk menonton film ini, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Yang pertama, film ini menampilkan lelucon slapstick dengan ‘kekerasan’ ala kartun Looney Tunes atau Tom and Jerry. Adegan tertimpa beton atau tampar-tamparan, misalnya. Selain itu, film ini juga secara terbuka berbicara mengenai kematian.

Karena itu, untuk para orangtua yang merasa hal ini adalah satu hal yang sensitif bagi putra-putrinya, sebaiknya mendampingi buah hati Anda saat menonton The Secret Life of Pets.