Liputan6.com, Jakarta Bermain di luar negeri, khususnya di benua lain bukanlah hal yang main-main, apalagi di festival berskala raksasa seperti Envol Et Macadam di Kanada. Kesempatan ini tak disia-siakan oleh kuintet metalcore asal Jakarta, Rising The Fall.
Melalui audisi yang diselenggarakan oleh Planetrox, band yang beranggotakan vokalis Dika, gitaris Toni & Edo, bassis Yaday dan drummer Nugraha berhasil menyingkirkan sekitar 2000 band lintas genre se-Indonesia dan mengalahkan 10 finalis lewat voting online dan audisi langsung di atas panggung.
Advertisement
Baca Juga
"Di voting kita sempat pesimis karena banyak band-band yang lain yang ngevote udah 300-700, aku sama anak-anak masih nol. Soalnya, aku dapat infonya telat. Akhirnya kita minta bantuan teman-teman tolong voting," ungkap Dika kepada Liputan6.com.
Sebenarnya jalan Rising The Fall menuju Kanada sempat tertutup karena dalam pemungutan voting, mereka berada di urutan ke-6, sedangkan yang lolos ke final hanya dipilih lima band. Namun keberuntungan masih memihak kepada mereka. Satu band didiskualifikasi karena tertangkap melakukan kecurangan dalam voting.
Berangkat dari urutan voting online terendah dari lima finalis, akhirnya Rising The Fall menjadi nomor satu dan berhak berangkat ke Kanada.
"Ya udah akhirnya dari lima band itu tampil live di final tanggal 2 Juni kalau gak salah. Itu perwakilan dari Envol Et Macadam ada, dari Planetrox Indonesia dan Kanada juga ada. Kita bisa dapat kesempatan tampil, lima band, malam itu juga langsung diumumkan pemenangnya. Alhamdulillah, ternyata kita yang berhasil keluar jadi pemenang," ujar Dika sembari bersyukur.
Rising The Fall berdiri pada tahun 2008 dan memainkan metalcore yang terpengaruh oleh As I Lay Dying, Killswitch Engage dan Bullet For My Valentine. Satu album bertajuk Revolusi telah mereka rilis di tahun 2014. (Des)