Liputan6.com, Jakarta - Penyanyi muda yang sedang naik daun, Yura Yunita rupanya memiliki perhatian lebih terhadap anak muda masa kini, khususnya dalam kehidupan bermedia sosial. Yura menyayangkan para warganet yang belakangan ini menggunakan sosial media untuk menebar kebencian, berita hoax, sampai komentar-komentar negatif.Â
Â
Advertisement
Advertisement
Baca Juga
 Melalui kegiatan Siberkreasi, Netizen Asik, Yura Yunita berharap bisa memberikan perubahan positif terhadap perilaku masyarakat Indonesia dalam media sosial.Â
"Hari ini aku kontribusi di Siberkreasi. Me-support Netizen Asik. Netizen Asik itu penting banget buat komen positif, posting-posting yang positif. Jadi please jangan komen-komen lagi yang negatif, komen bullying. Komen negatif itu nggak penting," kata Yura Yunita di area Car Free Day, Sudirman, Jakarta Pusat, Minggu (5/11/2017).
Yura Pernah Jadi Target Bully-ing di Media Sosial
Sebagai public figure, Yura Yunita pun mengaku sempat menjadi target bullying di media sosialnya. Menurutnya hal tersebut disebabkan oleh kurangnya pendidikan yang mendasari setiap individu dalam bersosial media. Oleh karena itu, kampanye Siberkreasi ini dirasa penting bagi generasi milenial.Â
"Pernah, apalagi public figure pasti ada aja komen negatif. Kayaknya anak jaman sekarang SD, SMP, yang pendidikannya kurang, hanya ikut-ikutan orang ngomong kasar, perlu banget dikasih pendidikan pengarahan apalagi anak-anak milenial yang baru tumbuh yang baru kenal digital. Enggak boleh salah," lanjut Yura Yunita.Â
Lebih lanjut, pemilik nama asli Yunita Rachman ini pun mengakui kondisi dilematis soal edukasi bersosial media di era modern saat ini. Pasalnya, banyak anak muda yang sudah mengenal dekat dengan dunia digital, sementara orangtuanya justru belum melek teknologi.Â
"Mayoritas pengguna digital anak-anak milenial dan juga generasi Y sekarang yang paling banyak aware sama dunia digital. Banyak yang ikut-ikutan dikasih HP, internetan tapi enggak ngerti cara pakainya gimana, orangtuanya yang belum melek digital, orangtuanya yang dulu enggak ngikutin digital tiba-tiba kaget dengan adanya perubahan digital seperti ini," papar Yura Yunita
Tak selesai sampai di situ, Yura Yunita menambahkan, "Orangtuanya harusnya bisa peka dengan itu tapi belum banyak. Kalau di kota-kota besar seperti ini banyak orangtua yang udah peka, tapi kalau di daerah banyak mungkin yang enggak ngerti. Kalau menggunakan saja enggak ngerti, gimana mau mengedukasi anaknya?"
Advertisement