Wulan Guritno Mengkampanye Antikekerasan pada Perempuan

Enam Belas Film Festival yang dihadiri Wulan Guritno dan belasan artis lain, merupakan bagian dari kampanye anti kekerasan seksual.

oleh Zulfa Ayu Sundari diperbarui 17 Nov 2018, 10:30 WIB
Diterbitkan 17 Nov 2018, 10:30 WIB
Wulan Guritno
Wulan Guritno pentingkan kesehatan selain kecantikan (Nurwahyunan/Fimela.com)

Liputan6.com, Jakarta - Untuk kedua kalinya Enam Belas Film Festival kembali digelar. Festival film yang dihadiri Wulan Guritno ini merupakan kampanye global anti kekerasan berbasis gender dan seksual yang disebut 16 days of victim.

Enam Belas Film Festival 2018 ini juga didukung oleh 16 volunteer, termasuk Wulan Guritno, yang berasal dari kalangan seniman yang memiliki kepedulian tinggi untuk memerangi kekerasan berbasis gender dan seksual.

Mereka adalah Ananda Sukarlan, Ayushita, Chicco Kurniawan, Dea Panendra, Dena Rachman, Hannah Al Rasyid, Ichsan Akbar, Karina Salim, dan Lukman Sardi.

Selain itu ada pula, Melissa Karim, Putri Ayudya, Richard Kyle, Shaloom Razade, Tara Basro, Tatyana Akman, dan juga Wulan Guritno sendiri.

Menyisihkan Waktu

Enam Belas Film Festival
Enam Belas Film Festival, Festival film yang merupakan kampanye global anti kekerasan berbasis gender dan seksual. (Zulfa Ayu Sundari)

Wulan Guritno mengaku senang bergabung dalam kampanye tersebut. Baginya, menyisihkan waktu untuk hal yang positif adalah sebuah keharusan.

"Kadang korbannya susah bersuara karena merasa sendiri, atau korban sudah bersuara tapi lingkungannya tutup mulut," ujar Wulan Guritno di Gunawarman, Kebayoran Baru, Jakarta, Jumat (16/11/2018).

"Dan kita enggak tahu kasus apa terjadi. Dengan gerakan ini, ya kita pelan-pelan makin tahu, paham, dan tidak merasa sendiri," sambung Wulan Guritno.

Pengalaman Pahit

[Bintang] Ayushita
(Nurwahyunan/Bintang.com)

Begitu juga dengan Ayushita. Pengalaman pahit yang pernah dialaminya di masa lalu membuat bintang film Kartini tersebut sangat antusias bergabung dalam kampanye tersebut.

"Saya punya banyak kesamaan dengan kesetaraan gender dan kekerasan terhadap perempuan. Saya korban kekerasan yang dilakukan sama mantan pacar. Akhirnya, lima tahun lalu saya cerita kalau saya terima kekerasan sama teman saya," jelasnya di tempat yang sama.

"Jadi saya pikir kepedulian ini, kita suarakan. Semakin ke sini semakin mudah dapat info. Ya itu tugas kita semua, kita harus melakukan ini semua bersama-sama. Harus dilakukan secara tulus dan berkelanjutan," tandasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya