Liputan6.com, Jakarta - Kegiatan Sandra Dewi kerap menyorot perhatian banyak orang, terutama warganet. Maklum saja figur publik satu ini memiliki wajah cantik dan kepribadian yang simpatik. Seiring berjalannya waktu, ia pun mulai mengalami mom shamming di lingkungannya.
Diketahui, mom shamming terjadi seiring berkembangnya media sosial. Di sini, warganet terutama para ibu, saling memberikan komentar menjatuhkan terhadap ibu lain. Baik itu terkait pola asuh anak hingga pemberian makanan.
Advertisement
Baca Juga
Sandra Dewi mengatakan bahwa dirinya kerap mendapat komentar negatif terkait dengan pola asuh anak dan kegiatannya sebagai figur publik.
"Saya pernah nonton ke bioskop berdua suami, langsung ada yang komentar 'Kok bisa ya anaknya ditinggalin, tega banget. Kok bisanya punya anak tapi tetap cantik pasti enggak ngurusin anaknya deh'," ujar Sandra Dewi dalam acara Mothercare "Senangnya Jadi Ibu" di Jakarta, Selasa (12/2/2019).
Merilekskan Pikiran
"Padahal, selama 13 bulan ini, saya cuma dua kali ke bioskop. Dan anakku juga ada di situ, sama keluarga aku di bawah, nunggu di restoran," kata dia.
Menurut Sandra, melakukan me time adalah hal yang wajar untuk seorang ibu. Sebab, seorang ibu juga memerlukan waktu untuk merilekskan pikiran.
"Kalau ada yang me time enggak apa-apalah. Kita butuh me time. Kita ini tidur udah enggak nyenyak, perlulah sekali-sekali me time, untuk me-refresh pikiran," jelas Sandra.
Advertisement
Cuek dengan Omongan Orang
Ibu satu anak itu, termasuk yang cuek dengan omongan orang lain. Dirinya merasa lebih mengenal anak dan suami sehingga tahu mana yang terbaik untuk diberikan.
“Aku sih udah biasa, biasanya ibu lain juga yang ngomong. Yang penting aku udah ngasih semua-semua yang terbaik ke anak. Diabaikan saja,” kata Sandra Dewi.
(Antaranews.com)