Mahasiswa Pakai Dialog Film Gundala saat Demo, Joko Anwar Terharu

Fenomena demo dengan materi dialog film Gundala ini ramai diperbincangkan warganet.

oleh Liputan6.com diperbarui 27 Sep 2019, 20:20 WIB
Diterbitkan 27 Sep 2019, 20:20 WIB
Poster Film Gundala
Poster film Gundala.(Screenplay Films/Legacy Pictures)

Liputan6.com, Jakarta - Demonstrasi mahasiswa dari sejumlah universitas di gedung DPR, Senayan Jakarta, kemarin menyisakan sejumlah catatan menarik. Kamera menangkap beberapa poster yang dibawa mahasiswa, dari yang membawa nama Didi Kempot hingga mengutip dialog dari film Gundala karya Joko Anwar.

Fenomena demo dengan materi dialog film Gundala ini ramai diperbincangkan warganet. Joko Anwar pun merespons mahasiswa yang menggunakan dialog film Gundala untuk memprotes rancangan undang-undang  buatan wakil rakyat.

Beberapa dialog film Gundala yang muncul di poster demo mahasiswa di antaranya, “Musuh umat manusia yang paling berbahaya adalah kebenaran yang disembunyikan (Gazhul)” dan “Rakyat tidak sebodoh yang Anda kira! (Sancaka).”

Yang lain berbunyi, “Sawah habis di negeri agraris.” Ada pula yang memelesetkan Gundala menjadi, “Ga-gunalah! Negeri ini butuh patriot, lawan Pengkor-upsi.” Foto poster yang viral di medsos ini mendapat komentar sejumlah warganet.

Kutipan yang Dipakai

[Fimela] Joko Anwar
Media gathering film Gundala (Adrian Putra/Fimela.com)

Habis nonton gundala terus nggak berapa lama banyak kejadian di Indonesia terutama pada parlemen pemerintahan hingga titik puncaknya demo di mana-mana. Gundala ini spoiler keadaan bangsa sesungguhnya apa, gimana?” celetuk seorang warganet.

Yang lain mengutip ucapan tokoh Pengkor (Bront Palarae). “Saya, kan rakyat. Masa saya tidak boleh masuk ke dalam gedung wakil rakyat?

Banyaknya warganet yang mempersamakan dialog Gundala dengan kondisi bangsa membuat Joko Anwar terharu.

Menyuarakan Kegelisahan

Gundala
Para pemain dan sutradara film Gundala. (Screenplay/Bumi Langit/Legacy)

“Iya. Aku terharu banget,” ujar Joko Anwar ketika dihubungi Showbiz Liputan6.com, Rabu (25/9/2019) siang.

Sebelumnya, Joko Anwar menyatakan naskah Gundala memang ditulis untuk menyuarakan kegelisahan.

“Tema Gundala harus relevan dengan (kondisi) Indonesia sekarang. Concerned bangsa Indonesia saat ini apa? Jadi harus dimasukkan. Kita punya tokoh sebesar Gundala kalau tidak kita gunakan untuk menyuarakan keresahan masyarakat saat ini kan sayang,” ujar sutradara film Pengabdi Setan ini. (Wayan Diananto)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya